Friday, December 13, 2024

Keuntungan Sinar Mas Naik 302,73 Triliun Tahun 2024 Dari Laba Pusat Data dan Energi Panas Bumi

 Forbes merilis daftar terbaru orang terkaya di Indonesia tahun ini. Dari 50 nama yang dirilis, terdapat konglomerat Tanah Air yang mencatatkan keuntungan paling tinggi, yakni Keluarga Widjaja.

Melansir Forbes, kekayaan Keluarga Widjaja melonjak hingga 75 persen menjadi US$18,9 miliar atau setara Rp302,73 triliun (asumsi kurs Rp16.017 per dolar AS).

Mereka pada tahun ini menduduki peringkat keempat dalam daftar orang terkaya RI setelah saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), perusahaan energi dan infrastruktur andalan grup Sinar Mas milik keluarga tersebut, meroket lebih dari tujuh kali lipat tahun ini.

Lonjakan saham didorong oleh diversifikasi perusahaan ke energi panas bumi dan pusat data. Per Jumat (13/12), saham DSSA diperdagangkan di level Rp40.250. Padahal, awal tahun lalu harganya hanya Rp7.700 per saham.

Keluarga Widjaja mewarisi kerajaan bisnis Eka Tjipta Widjaja, konglomerat sekaligus pendiri Sinar Mas. Sejak menutup usia pada 2019 silam, Eka Tjipta mewariskan perusahaannya kepada anak-anaknya.

Sinar Mas Land juga menjadi perusahaan pengelola Bumi Serpong Damai atau BSD City. Selain itu, kekayaan keluarga ini berasal dari bisnis di bidang kertas, jasa keuangan, kesehatan, agribisnis, dan telekomunikasi.

Franky Wijaya atau Franky Oesman Widjaja merupakan salah satu putra Eka Tjipta yang meneruskan bisnis keluarganya usai sang ayah meninggal.

Berdasarkan situs Sinar Mas, Franky merupakan CEO Golden Agri-Resources Ltd, yang merupakan anak usaha grup tersebut. Ia bersama dua saudaranya, Indra dan Muktar Widjaja saling mengisi posisi tertinggi di Sinar Mas Group.

Namun, konflik internal menyulut keluarga Eka Tjipta pada 2020 lalu, di mana salah satu anaknya Freddy Widjaja menggugat kelima kakak tirinya terkait hak waris senilai Rp672,61 triliun. Bahkan, pengacara Freddy melaporkan Franky Cs dengan tuduhan tindak pidana pencucian uang (TPPU) pada tahun lalu.

Mengutip CNBC Indonesia, Sinar Mas diduga melawan hukum dengan menghindari pajak melalui perusahaan-perusahaan cangkang di luar negeri.

Selain merugikan Freddy Widjaja, para terlapor diklaim berpotensi menipu atau menggelapkan uang Rp1 triliun dan pajak Rp40 triliun.


No comments:

Post a Comment