Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.937 per dolar AS pada Selasa (3/12) pagi. Mata uang Garuda melemah 31,5 poin atau 0,20 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Yen Jepang melemah 0,22 persen, baht Thailand melemah 0,14 persen, yuan China melemah 0,30 persen, peso Filipina menguat 0,01 persen, dan won Korea Selatan menguat 0,14 persen.
Dolar Singapura melemah 0,22 persen dan dolar Hong Kong melemah 0,01 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Sementara, mata uang utama negara maju kompak berada di zona merah. Tercatat euro Eropa melemah 0,10 persen, poundsterling Inggris melemah 0,07 persen, dan franc Swiss melemah 0,16 persen.
Sedangkan, dolar Australia melemah 0,14 persen, dan dolar Kanada juga melemah 0,05 persen.
Analis Mata Uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan rupiah melemah terhadap dolar AS yang menguat setelah data manufaktur ISM dan PMI lebih kuat dari perkiraan.
"Namun pelemahan akan terbatas, dolar AS juga tertekan oleh pernyataan dari dua pejabat the Fed Waller dan William yang condong dovish dan masih menginginkan pemangkasan di September," ujarnya
Hari ini, Lukman memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp15.850 per dolar AS - Rp15.950 per dolar AS.
No comments:
Post a Comment