Perusahaan tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) mencatatkan penaikan laba bersih sebesar 10,32 persen menjadi US$55,66 juta sepanjang 2015, dari tahun sebelumnya sebesar US$50,45 juta karena naiknya penjualan bersih didukung penurunan beban pajak penghasilan.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dikutip Senin (18/3) penjualan bersih Sritex naik 12,14 persen menjadi US$621,99 juta pada 2015, dibandingkan penjualan tahun sebelumnya sebesar US$554,62 juta. Adapun beban pokok penjualan perusahaan yang terkenal sebagai pemasok seragam militer di banyak negara ini juga naik 6,69 persen menjadi US$488,57 juta sepanjang 2015, dari beban pokok tahun sebelumnya US$432,20 juta.
Hal tersebut membuat laba bruto perusahaan meningkat 8,98 persen menjadi US$133,41 juta pada 2015, dari tahun sebelumnya sebesar US$122,42 juta. Sementara itu, laba operasi meningkat 4,82 persen jadi US$98,08 juta dari capaian tahun sebelumnya US$93,57 juta. Lebih lanjut, laba sebelum pajak Sritex turun 2,09 persen menjadi US$64,58 juta dari capaian tahun sebelumnya yang mencapai US$65,93 juta. Hal itu disebabkan penaikan beban keuangan menjadi US$35,44 juta dari beban keuangan tahun sebelumnya yang US$29,19 juta.
Untungnya, Sritex mencatatkan penurunan beban pajak penghasilan hingga 42,35 persen menjadi US$8,92 juta pada 2015, dari beban pajak tahun sebelumnya US$15,47 juta. Hal tersebut membuat laba bersih terdongkrak.
Dari sisi aset, Sritex mencatatkan nilai US$783,34 juta per Desember 2015, meningkat hingga 12,08 persen dari total jumlah aset di periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$698,86 juta. Adapun liabilitas atau kewajiban perseroan tercatat naik 8,38 persen mencapai US$506,6 juta, dari US$467,43 juta.
Seperti diketahui, pada 2015 perseroan membidik laba bersih senilai US$49 juta-US$52 juta. Sementara, pada 2016 Sritex menargetkan laba bersih di kisaran US$55 juta-US$59 juta. Guna mencapai target tersebut, perseroan menyatakan tengah menyiapkan beberapa strategi. Antara lain ekspansi kapasitas produksi secara bertahap, meningkatkan efisiensi produksi, memperluas diversifikasi produk, dan memperluas jaringan pelanggan.
“Manajemen akan melakukan pengembangan serta pengintegrasian bisnis upstream dan downstream sehingga perusahaan lebih banyak memproduksi value added product,” kata Sekretaris Perusahaan Sritex Welly Salam belum lama ini. Sritex menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$86 juta pada 2016. Dana itu disiapkan guna memenuhi permintaan dari pelanggan domestik dan internasional, dengan cara menambah kapasitas produksi.
Untuk divisi usaha pemintalan benang (spinning), perseroan akan melakukan ekspansi kapasitas produksi dari 566 ribu bales menjadi 654 ribu bales benang di 2016. Kemudian, di divisi finishing, Sritex akan melakukan ekspansi kapasitas produsi dari 120 juta yards menjadi 240 juta yards kain di 2016. Sementara di unit weaving, akan dilakukan ekspansi kapasitas produksi dari 120 juta meter menjadi 180 juta meter kain mentah pada 2016.
Terakhir, di divisi garment, Sritex akan melakukan ekspansi kapasitas produksi dari 14 juta menjadi 30 juta potong pakaian di tahun 2016.
No comments:
Post a Comment