Sunday, March 27, 2016

Perusahaan Sikat Gigi Asal Jepang Tanam Modal 20 Milyar Di Surabaya

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan rencana investasi pemodal Jepang di industri kemasan sikat gigi, dengan estimasi modal masuk mencapai US$1,6 juta atau setara Rp20 miliar (dengan asumsi kurs Rp12.500).

Kepala BKPM Franky Sibarani mengungkapkan pemodal Jepang itu dijadwalkan akan mengajukan izin prinsip penanaman modal pada akhir 2016.  "Nantinya tentu kami berharap tidak hanya proses produksi kemasan saja di Indonesia, namun juga produksi sikat gigi dan keperluan lainnya," jelas Franky melalui keterangan pers BKPM yang dikutip Minggu (27/3).

Surabaya, kata Franky, menjadi destinasi yang akan disasar investor Jelang tersebut sebagai sebagai lokasi pembangunan pabrik.  Selain itu, lanjutnya, perusahaan sikat gigi Jepang itu juga mulai menjajaki kemungkinan akuisisi perusahaan dalam negeri guna memuluskan rencananya itu.

"Jepang termasuk salah satu negara yang aktif berinvestasi di Indonesia. Kami akan mendorong agar rencana investasi yang sudah diajukan ke BKPM dapat terealisasikan, sehingga realisasi investasi dari Jepang dapat meningkat," imbuhnya. Pejabat Promosi Investasi kantor perwakilan BKPM (IIPC) Tokyo Saribua Siahaan mengatakan perusahaan tersebut sangat serius untuk merealisasikan investasinya di Indonesia. Hal itu terlihat dari target perusahaan tersebut untuk mengajukan izin prinsip ke BKPM pada akhir tahun ini.

"Jumlah penduduk Indonesia yang besar dan adanya Asean Economic Community (Masyarakat Ekonomi ASEAN) merupakan peluang besar bagi perusahaan untuk merealisasikan minat investasinya," ujarnya. Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi Jepang di Indonesia sepanjang 2015 mengalami peningkatan sebesar 6 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Realisasi investasi Jepang tercatat sebesar US$2,87 miliar, dengan total 2.030 proyek serta menyerap 115.400 tenaga kerja. Kontribusi utama investasi Jepang masih didominasi oleh sektor manufaktur, khususnya sektor otomotif, elektronika dan permesinan, serta sektor kimia dan farmasi.

Pada periode yang sama, BKPM juga mengantongi komitmen investasi pemodal Jepang sebesar US$8,1 miliar atau meningkat 95 persen dari tahun sebelumnya. Komitmen investasi tersebut berada di peringkat ketiga teratas dari daftar negara sumber komitmen investasi setelah Tiongkok (US$22,2 miliar) dan Singapura (US$16,3 miliar). Sementara mengekor negeri matahari terbit, Korea Selatan mencatatkan kenaikan komitmen investasi di Indonesia sebesar 86 persen hingga US$4,8 miliar.

No comments:

Post a Comment