Sunday, March 27, 2016

Laba Industri Di China Tumbuh 4,8 Persen

Laba industri di China kembali tumbuh dalam dua bulan pertama tahun 2016, meskipun terjadi pelemahan kondisi bisnis dan perlambatan pertumbuhan ekonomi terhadap ekonomi terbesar kedua di dunia.Seperti dikutip dari Reuters, Biro Statistik Nasional China menyatakan laba yang diperoleh oleh perusahaan-perusahaan industri di negara tersebut naik 4,8 persen pada bulan Januari dan Februari dari tahun sebelumnya, menjadi sebesar 780,7 miliar yuan, atau setara US$119,8 miliar dalam periode dua bulan.

Kinerja tersebut berbanding terbalik dengan penurunan tahunan 4,7 persen pada Desember 2015, yang merupakan penurunan selama tujuh bulan berturut-turut. He Ping, seorang pejabat Biro Statistik Nasional China menyatakan Tren positif ini didorong sebagian oleh penjualan produk dari perusahaan industri yang lebih cepat dan penyempitan dalam penurunan harga produsen industri.

Ia menambahkan, pengolahan minyak, mesin elektrik dan sektor makanan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan laba. He Ping menilai sektor-sektor tersebut menerima manfaat dari harga minyak yang lebih rendah. Lebih lanjut, menurutnya pertumbuhan industri makanan juga didorong oleh permintaan yang kuat serta penurunan harga untuk beberapa bahan baku.

Biro Statistik selalu memberikan angka laba gabungan selama dua bulan pertama setiap tahun untuk kelancaran distorsi musiman yang disebabkan oleh liburan Tahun Baru Imlek, ketika sebagian besar perusahaan tutup untuk perayaan panjang. Adapun harga produsen China turun untuk bulan ke-48 berturut-turut pada bulan Februari, meskipun langkah penurunan mereda, menambah tekanan kepada para produsen.

Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan bahwa negara itu memiliki perangkat kebijakan yang cukup untuk menjaga perekonomian stabil meskipun masalah struktural dan tekanan dinilai telah "mengakar". Para petinggi China telah menetapkan target pertumbuhan 6,5 persen hingga 7 persen untuk tahun ini, memperkenalkan kisaran dibandingkan target tunggal karena berusaha fleksibel dalam pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja yang fluktuatif.

No comments:

Post a Comment