Wednesday, July 27, 2011

Bisnis Kelapa Sawit Akan Menuai Berkah Dalam Bulan Ramadhan

Prospek kebun sawit peninggalan mendiang taipan William Soeryadjaya ini diyakini kalangan pebisnis selalu menguntungkan tiap tahunnya. Ya, PT Astra Agro Lestari Tbk telah membuktikan keunggulannya dengan mendominasi pasar lokal hingga 91% dari total produksi.

Bahkan, di tengah kondisi dan cuaca yang tidak bersahabat sekalipun, produksi CPO Astra Agro meningkat sekitar 26,2%, atau 594.136 ton pada semester I berkat pertolongan kenaikan produksi tandan buah segar (TBS) sebesar 20,2% menjadi 2,19 juta ton. Imbal hasil rata-rata pun naik 15,7% menjadi 9,94 ton per hektar.

Disesalkan harga minyak kelapa sawit mentah turun, dipicu kekhawatiwan pertumbuhan produksi yang tidak akan diimbangi dengan permintaan ekspor setelah Ramadhan. Sementara itu, volume produksi diramal terus bertambah melewati periode puncaknya.

Saat ini, harga kontrak minyak kelapa sawit mentah untuk pengiriman Oktober turun sebesar 0,5% menjadi 3.064 ringgit atau setara US$1.017 per ton di Malaysia Derivatives Exchange. Namun, Direktur Pelindung Bestari Sdn yang berbasis di Kuala Lumpur, seperti dilansir Bloomberg, mengakui perminyaan minyak kelapa sawit mentah muncul setelah Ramadhan.

Puncak produksi minyak kelapa sawit mentah baru terlihat pada Juli, Agustus, September.

Analis MNC Securities, Happy Parama mengungkapkan hasil tandan buah segar sepanjang enam bulan pertama 2011 milik Astra Agro sekitar 2,19 juta ton berhasil menopang peningkatan CPO-nya.

"Memang terjadi penurunan produktivitas rendemen CPO dari 23,40% menjadi 22,59% lantaran cuaca dan harga," tulis Happy dalam riset yang dipublikasikan 18 Juli 2011.

Tak heran, Astra Agro masih memercayai kebun sawit di Sumatera yang memberikan kontribusi terbesar dalam perolehan buah berkisar 41,7%, diikuti Kalimantan 38,2% dan Sulawesi 21,1%.

Sebagai salah satu produsen utama minyak sawit dan telah mengelola area perkebunan 263.281 hektar total, termasuk inti dan plasma (petani) perkebunan di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi dengan rata-rata berusia 14 tahun. Hal tersebut tentunya memberikan peluang bagi PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) untuk meningkatnya kinerjanya tahun ini.

Ia pun memroyeksikan Astra Agro dapat mengantongi laba bersih sekitar Rp2,2 triliun dengan penjualan sekitar Rp8,9 triliun.

"Target harga saham Rp25,100 dengan asumsi PER 17,6 kali di mana EPS Rp1.426," sarannya.

No comments:

Post a Comment