Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta semua kepala daerah dan masyarakat ikut menyukseskan gerakan penghematan listrik dan bahan bakar minyak (BBM) sebagai upaya untuk menyelamatkan keuangan negara dan mendorong pembangunan nasional.
"Saya minta semua menyukseskan gerakan penghematan BBM dan lsitrik," kata Presiden Yudhoyono saat memberikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi Gubernur Se-Wilayah Sumatera di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat pagi.
Kepala Negara menyatakan, gerakan penghematan itu akan dimulai pada Agustus 2011. Gerakan itu adalah tindaklanjut gerakan serupa yang telah dilaksanakan pada 2008.
Menurut Yudhoyono, gerakan penghematan lsitrik dan BBM sangat diperlukan untuk mengurangi subsidi negara terhadap sektor energi itu.
Pada dasarnya, subsidi untuk kesejahteraan rakyat memang baik. Namun, kata Presiden, jika subsidi dirasa tidak tepat sasaran maka harus dikaji ulang.
Kepala Negara menjelaskan, subsidi energi di Indonesia sudah sangat besar. Jika subsidi bisa dikurangi, maka pemerintah bisa mengalokasikan dana ke sektor lain, terutama, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Untuk itu, Presiden meminta semua kepala negara mengawasi pelaksanaan penghematan di daerah masing-masing.
"Jangan biarkan nyala terus, AC terus, boros," kata Presiden.
Pada kesempatan itu, Presiden juga menginstruksikan gerakan stabilisasi harga pangan. Hal itu untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan di pasar dunia.
"Pada tingkat dunia sedang terjadi pergerakan harga yang bukan hanya tidak stabil, tapi cenderung meningkat yaitu harga pangan dan minyak," katanya.
Untuk itu, Yudhoyono meminta semua kepala daerah untuk melakukan berbagai langkah stabilisasi harga, seperti operasi pasar dan perbaikan distribusi serta transportasi.
"Jangan dilakukan pemerintah pusat semata," kata Yudhoyono.
No comments:
Post a Comment