Antisipasi keluarnya laporan keuangan emiten menjelang akhir bulan membuat para investor kembali antusias memborong saham di bursa Jakarta pada perdagangan Kamis Kemarin. Laba korporasi di bursa New York yang masih mengalami pertumbuhan menambah optimisme para pemodal atas kinerja emiten domestik.
Di saat saham–saham unggulan sudah mulai jenuh, investor kembali mengalihkan investasinya ke saham lapis dua dan tiga sehingga indeks berhasil melanjutkan kenaikan dan kembali mencetak rekor tertinggi baru. Saham–saham unggulan yang pergerakannya agak tertinggal seperti PT Telekomunikasi Indonesia dan PT Indosat kini giliran diburu investor sehingga kenaikan indeks masih terjaga.
Pada perdagangan Kamis kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia ditutup kembali naik 17,441 poin (0,43 persen) ke level 4.068,073. Saham sektor infrastruktur, barang konsumsi, serta perdagangan menjadi incaran para investor.
Para pemimpin Uni Eropa yang setuju memberikan bantuan senilai 109 miliar euro (U$$ 155 miliar) dan menurunkan suku pinjaman terhadap Yunani memberikan sentimen positif bagi bursa Wall Street.
Indeks Dow Jones pada perdagangan semalam ditutup naik cukup signifikan 152,5 poin (1,21 persen) ke level 12.724,41. Indeks saham teknologi Nasdaq juga menguat 20,2 poin (0,72 persen) menjadi 2.834,43, dan indeks S&P 500 juga naik 17,96 poin (1,35 persen) ke posisi 1.343,8.
Analis dari PT Valbury Asia Securities, Alfiansyah menjelaskan, menjelang keluarnya laporan keuangan emiten semester pertama 2011 dan optimisme bahwa pemerintah dan Konggres Amerika Serikat (AS) mencapai kesepakatan pembahasan kenaikan pagu utang membuat investor kembali masuk kepasar.
“Jika rasa percaya diri investor tetap terjaga peluang indeks untuk melanjutkan kenaikan tetap terbuka dan tidak mustahil indeks akan mencoba ke level psikologis 4.100,” paparnya. Namun potensi terjadi aksi ambil untung juga bisa terjadi karena indeks sudah naik kencang dan posisi akhir pekan. Jika turun IHSG akan tertahan di level 4.029.
Saham pertambangan dan perkebunan kemungkinan akan menjadi incaran investor selanjutnya. Harga minyak yang kembali mendekati US$ 100 per barel bisa menjadi alasan bagi pemodal untuk melakukan akumulasi saham komoditas. Sebelumnya, saham sektor aneka industri, barang konsumsi, properti, dan kemarin sektor infrastruktur menjadi target buruan investor.
Perusahaan Tambang Bukit Asam (PTBA), Bumi Resources (BUMI), London Sumatera Plantations (LSIP), Bakrie Plantation (UNSP), Sampoerna Agro (SGRO) layak menjadi perhatian investor selanjutnya.
No comments:
Post a Comment