Seiring kenaikan harga emas di pasar dunia, harga logam mulia ini juga merangkak naik di Indonesia. Harganya kini menembus Rp 450.000 per gram.
Hari ini, Kamis (4/8/2011), Logam Mulia, yang merupakan unit penjualan emas milik PT Aneka Tambang Tbk, merilis harga emas pada Rp 462.000 per gram untuk setiap pembelian 1.000 gram emas alias 1 kg.
Harga emas perhiasan pun naik cukup signifikan. Emas perhiasan 24 karat di Toko Cakra di sentra penjualan emas Cikini, Jakarta Pusat, dijual seharga Rp 457.000 per gram. Padahal, seminggu yang lalu, harga emas 24 karat hanya berkisar Rp 440.000 per gram.
Seperti diberitakan, harga emas dunia terus membubung naik, seiring aksi para investor yang menganggap emas merupakan safe haven, di tengah-tengah kekacauan di pasar finansial. Harga logam mulia ini bahkan sempat menyentuh 1.675,90 dollar AS per troy ounce (1 troy ounce = 31,1 gram). Ini merupakan posisi tertinggi sepanjang perdagangan emas.
Harga emas diperkirakan masih akan tetap naik. Ini akan terjadi sekalipun Pemerintah Amerika Serikat telah menyepakati kebijakan untuk menaikkan pagu utangnya 1,2 triliun dollar AS menjadi 15,5 triliun dollar AS pada beberapa hari lalu.
Ini memang terlihat dari harga emas yang telah memecahkan rekor lagi dengan menyentuh level 1.675,90 dollar AS per troy ounce (setara dengan 31,1 gram). Posisi itu merupakan harga tertinggi sepanjang sejarah perdagangan emas. "Meskipun disetujui (pagu utangnya), utang makin lama makin besar," ujar Founder AG Golden Investment Club, Ahmad Gozali, kepada Kompas.com, via telepon, Kamis (4/8/2011).
Ia berpandangan bahwa ini merupakan kebijakan sementara. Bahkan cenderung menumpuk masalah. "Utang makin tinggi, inflasi pun diperkirakan akan tinggi (juga)," tambah dia.
Bahkan, ia melihat kepercayaan publik terhadap perekonomian sejumlah negara Eropa, seperti halnya Italia dan Portugal, terus turun. Negara-negara tersebut dipandang sudah mendekati krisis. "Kekhawatiran orang masih tinggi," ujar dia.
Selain itu, kecenderungan harga emas masih akan tetap naik dengan akan berlangsungnya musim dingin di negara-negara Barat. "(Bulan) Agustus sampai November cenderung naik. Di akhir tahun, Desember minggu-minggu akhir biasanya turun," ujar dia.
Mengapa demikian? Ia menyebutkan biasanya pada musim dingin, kecenderungan masyarakat di negara-negara tersebut banyak berbelanja, sehingga inflasi pun biasanya naik. "Musim dingin juga, kan, ada peningkatan kebutuhan energi," kata dia. Termasuk juga kecenderungan orang untuk berlibur dapat berpengaruh terhadap kenaikan harga emas.
No comments:
Post a Comment