PT Bank CIMB Niaga mencatat perolehan laba bersih Rp1,55 triliun pada semester pertama tahun ini atau meningkat 37 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama CIMB Niaga Arwin Rasyid di Jakarta Senin mengatakan bahwa pertumbuhan laba didorong meningkatnya total pendapatan operasional sebesar 18 persen menjadi Rp4,98 triliun, naik dari periode yang sama tahun lalu Rp4,21 triliun.
Peningkatan laba ini juga menghasilkan earning per share atau nilai keuntungan per saham sebesar Rp61,94 atau lebih besar dibanding tahun sebelumnuya Rp47,17.
Arwin mengatakan, kondisi perekonomian Indonesia yang baik turut mendukung pertumbuhan kredit Bank Niaga sebesar Rp152,71 triliun atau tumbuh 27 persen dibanding tahun lalu Rp91,76 triliun.
Pertumbuhan kredit antara lain berasal dari kredit korporat yang tumbuh 29 persen, kredit komersial 26 persen, dan kredit ritel 24 persen.
Arwin menambahkan sebagai bank universal CIMB Niaga diarahkan untuk tumbuh di semua sektor kredit tersebut, tercermin dari komposisi kreditnya kredit komersial 35 persen, kredit korporat 33 persen dan kredit ritel 30 persen serta kredit syariah dua persen.
Meningkatnya penyaluran kredit turut didukung pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp123,46 triliun atau naik 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan current account savings account (Casa/dana murah) naik 29 persen menjadi Rp60,15 triliun sementara deposito berjangka naik Rp63,31 triliun.
Dengan jumlah DPK itu, maka loan to deposit ratio (LDR) CIMB Niaga menjadi 93,42 persen, sementara NPL gross sebesar 2,69 persen.
"Terobosan yang akan kami lakukan akan banyak mengarah pada peningkatan CASA, bisnis dengan marjin tinggi dan efisiensi. CIMB Niaga juga meluncurkan produk pembiayaan sepeda motor melalui CIMB Niaga Auto Finance," katanya.
No comments:
Post a Comment