Laju pertumbuhan penduduk dunia terus meningkat. Menurut Badan Pangan Dunia (Food and Agriculture Organizations/FAO) yang mengutip data Departemen Sosial dan Ekonomi PBB, populasi dunia saat ini sekitar 7,3 miliar jiwa dan akan mencapai 8,3 miliar jiwa di 2030, sebanyak 9,7 miliar di 2050, dan 11,2 miliar di 2100. Kenaikan ini hampir semuanya terjadi di negara berkembang. Namun, masalah kekurangan pangan masih menjadi pekerjaan rumah di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Masalah kekurangan pangan masih banyak ditemukan di Indonesia Timur, dan sebagian di Pulau Jawa dan Sumatera. Kemiskinan membuat sebagian penduduk belum bisa mengakses makanan yang cukup dan bergizi. Lantas, apa yang harus dilakukan agar laju pertumbuhan penduduk bisa diimbangi dengan ketersediaan pangan? Berikut petikan wawancara dengan Mark Smulders, Kepala Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timur Leste di kantornya, Menara Thamrin, Jakarta, Jumat (7/10/2016).
Menurut data FAO, berapa populasi penduduk dunia saat ini?
Untuk data FAO, kami mengacu pada data Departemen Sosial dan Ekonomi PBB. Saat ini populasi dunia sebanyak 7,3 miliar dan akan mencapai 8,3 miliar di 2030. Sebanyak 9,7 miliar di 2050, dan 11,2 miliar di 2100. Kenaikan ini hampir semuanya terjadi di negara berkembang, dengan sekitar 70% penduduk tinggal di daerah perkotaan, bandingkan saat ini yang penduduk kota sekitar 54%.
Apakah pertumbuhan populasi ini berbanding lurus dengan produksi makanan?
Pertanyaannya apakah produksi makanan bisa dijaga di pertumbuhan populasi itu? FAO memperkirakan produksi makanan dunia harus ditingkatkan 60% untuk memberi makan 9 miliar penduduk di 2050. Di negara berkembang, produksi makanan harus naik dua kali lipatnya. Ini tak hanya masalah pertumbuhan penduduk, tetapi juga masalah menurunkan kemiskinan dan menyediakan makanan yang cukup baik. Termasuk peningkatan protein dengan lebih banyak memproduksi daging sapi, ikan, dan ayam
Bagaimana dengan di Indonesia, apakah ketersediaan pangan sudah sebanding dengan laju pertumbuhan penduduk?
Ini sebuah tantangan besar, karena kita bicara bagaimana menyediakan makan untuk mereka, menjamin produksi makanan lebih banyak. Indonesia sekarang mendekati 260 juta penduduk. Indonesia masih terus tumbuh, dan tantangannya di banyak negara berkembang adalah pertumbuhan penduduknya yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, perlu menyediakan makanan lebih baik, lebih banyak protein. Produksi pangan memang harus naik 2 kali lipat agar ketersediaan makanan mencukupi untuk pertumbuhan penduduknya.
Apa saja tantangan yang perlu diantisipasi dalam menjaga ketersediaan pangan?
Tantangan saat ini adalah perubahan iklim yang mempengaruhi produksi makanan di Asia tenggara. Indonesia berbeda, karena negara besar dan kepulauan, perubahan iklim akan sangat mempengaruhi Indonesia seperti kekeringan panjang. Bencana kebakaran hutan, kebakaran lahan gambut, di Kalimantan dan Sumatera dan beberapa bagian di Papua. Kemudian pengaruh kekeringan di beberapa wilayah, khususnya di Indonesia Timur.
No comments:
Post a Comment