Realisasi belanja negara hingga 30 April lalu mencapai Rp279,6 triliun atau 22,7 persen, sementara realisasi pendapatan negara dan hibah mencapai Rp331,1 triliun atau 30 persen dari target APBN 2011.

"Realisasi pendapatan negara dan hibah menunjukkan peningkatan sebesar Rp54,8 triliun atau 19,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010," kata Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati dalam penjelasan perkembangan ekonomi makro terkini dan APBN 2011 di Jakarta, Kamis.

Menurut Anny, penerimaan perpajakan hingga April 2011 mencapai Rp262,6 triliun atau 30,9 persen dari target APBN 2011, menunjukkan peningkatan sebesar Rp38,5 triliun atau 17,2 persen dari tahun lalu.

Realisasi penerimaan itu terutama didukung oleh realisasi pajak penghasilan sebesar Rp145,2 triliun atau 34,53 persen dari target, cukai sebesar Rp22,6 triliun atau 36,05 persen dari target, bea masuk sebesar Rp7,9 triliun atau 44,3 persen dari target, dan bea keluar sebesar Rp10,2 triliun atau 199,6 persen dari target.

Realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp68,4 triliun atau 27,3 persen dari targetnya, menunjukkan peningkatan sebesar Rp16,3 triliun atau 31,2 persen dari tahun lalu.

Realisasi penerimaan itu terutama didukung oleh penerimaan SDA Non-migas sebesar Rp6,5 triliun atau 46,9 persen dari target, dan PNBP lainnya sebesar Rp20,06 triliun atau 44,4 persen dari target.

Sementara itu realisasi belanja pusat mencapai Rp161,0 triliun atau 19,25 persen dari pagu, yang bersumber dari realisasi belanja pegawai sebesar Rp51,7 triliun atau 28,6 persen dari pagu.

Selain itu belanja barang sebesar Rp16,4 triliun atau 11,9 persen dari pagu, belanja modal Rp9,3 triliun atau 6,8 persen dari target, belanja subsidi Rp46,4 triliun atau 24,75 persen dari pagu, belanja bunga utang Rp32,2 triliun atau 27,9 persen dari pagu, dan belanja bantuan sosial Rp4,6 triliun atau 7,3 persen dari pagu.

Realisasi transfer ke daerah mencapai Rp118,6 triliun atau 30,2 persen dari pagu, terdiri dari realisasi dana alokasi umum Rp93,7 triliun atau 41,6 persen dari pagu, dana alokasi khusus sebesar Rp5,4 triliun atau 9,35 persen dari pagu, dan dana otsus dan penyesuaian sebesar Rp11,6 triliun atau 19,8 persen dari pagu.

Sementara itu realisasi pembiayaan mencapai Rp37,2 triliun atau 29,9 persen dari target, terutama bersumber dari surat berharga negara sebesar Rp44,9 triliun atau 35,4 persen dari target, penarikan pinjaman luar negeri sebesar Rp3,1 triliun atau 5,3 persen dari target, dan privatisasi sebesar Rp0,4 triliun atau 125 persen dari target.