Kementerian Perdagangan (Kemendag) berniat memperluas pasar ekspor Indonesia kepenjuru dunia seperti produk makanan olahan, mebel dan jasa pertambangan. Salah satunya adalah Afrika Selatan dan sekitarnya kini menjadi target pasar produk ekspor Indonesia.
"Di Afrika Selatan ada 1,5 juta jiwa keturunan Makassar, ini modal bagi kita untuk memasarkan makanan olahan bercita rasa Nusantara seperti Kacang Garuda dan kopi disana," kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, saat memaparkan rencana misi dagang ke-2 Kementrian Perdagangan ke Afrika Selatan dan sekitarnya di Jakarta, Rabu (4/4/2012).
Misi dagang ke Afrika Selatan akan berlangsung 9-14 April 2012 mendatang diikuti oleh 14 perusahaan nasional yang bergerak dalam berbagai bidang usaha diantaranya PT Aneka Koffe Industries, Olimpic Furniture, dan Pama Persada (Mining Contractors), Asia Pulp and Paper, PT Gajah Tunggal Tbk, PT Garuda Food Putra Putri Jaya, PT Prasidha Aneka Niaga Tbk, dan PT Sandratex.
"Mereka akan ikut lagi ke Afrika untuk kembali mejajaki potensi dagang dan investasi disana," terangnya.
Bayu mengatakan target dari misi dagang ke Afrika bagian selatan ini antara lain, membuka jalan ke pasar negara-negara sekitar Afrika Selatan seperti Zimbabwe, Tanzania, Lesotto, Malawi, Namibia, Kongo dan lainnya.
"Target tahun ekspor tahun ini ke Afrika bagian selatan masih sangat terbuka, dan kita tak ingin terburu-buru menentukan secara definitif target kita, ke sana," ungkapnya.
Dirjen Pengembangan Ekspor Hesti Indah Kresnarini mengungkapkan, pemerintah berharap pasar ekspor non tradisional Indonesia dapat tumbuh 25 persen tahun ini. Sementara untuk Afrika bagian selatan, ia berharap tahun ini pasar ekspor disana akan tumbuh 21 persen. "Persis seperti tahun lalu,” ucapnya.
Menurutnya pasar ekspor non tradisional Indonesia menurutnya tumbuh lebih kuat dan lebih cepat dari pasar tradisional. Walaupun nominalnya lebih kecil dari pasar ekspor tradisional, menurutnya pasar non tradisional akan lebih cepat tumbuh dan mengembang dengan pasti.
Afrika Selatan menjadi target misi dagang, karena wilayah ini memiliki potensi yang besar. Tengok saja, pendapatan domestik bruto (PDB) negara yang tergabung dalam blok ekonomi southern africa development country (SADC) ini tercatat sebesar US$ 366,2 miliar, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 3,2 persen dan PDB perkapita sebesar US$ 7.249.
PT Aneka Koffe Industries Mainargi Sudargo mengatakan keikutsertaan mereka ke Afrika bersama tim misi dagang Kementrian Perdagangan untuk memastikan investasi mereka disektor minuman kopi dapat terwujud disana beberapa tahun kedepan.
Menurutnya mereka tidak akan melakukan perdagangan langsung di Afrika bagian selatan, sebab untuk mendapatkan pasar yang baik mereka akan melakukan ekspor barang setengah jadi ke Afrika selatan, untuk kemudian di Afrika mitranya melakukan branding dan menjadi barang jadi untuk kemudian dapat disebar ke sejumlah negara tetangga Afrika Selatan, yang berjumlah 15 nergara dan memiliki setidaknya 258 juta penduduk yang sedang membangun dengan total PDB US$ 535 miliar.
Mintarjo Halim, pengurus Kamar Dagang dan Industri Indonesia untuk wilayah Afrika Selatan mengatakan pihakya berharap ekspor ke Afsel dapat terus meningkat, dengan mekanisme pengolahan bahan jadinya di Indonesia, namun pelabelan produksnya di Afrika.
"Kalau kita bicara kopi kita akan kalah dengan Tanzania atau Vietnam, maka kita harus cari cara agar produk kita tetap masuk kesana," ungkapnya.
No comments:
Post a Comment