Industri otomotif Amerika Serikat ternyata memberikan kontribusi lebih dari US$ 130 miliar ( Rp 1.192,6 triliun) terhadap pendapatan pajak bagi negara bagian dan pemerintah federal pada 2010.
Sebuah pusat riset otomotif, Ann-Arbor yang merupakan organisasi penelitian berbasis niaga, Kamis, 11 April 2012, melaporkan produksi, penjualan dan pelayanan, juga penggunaan mobil berkontribusi untuk pendapatan pajak negara bagian sebesar US$ 91,5 miliar (Rp 839,5 triliun), dan setidaknya memberikan kontribusi US$ 43 miliar (Rp 394,5 triliun) kepada pendapatan pajak pemerintah federal.
Analisa itu memberikan pemahaman bagaimana sektor otomotif memiliki dampak besar pada ekonomi Amerika Serikat. "Buktinya adalah kontribusi terhadap stabilitas fiskal negara bagian dan federal,” kata Direktur Keberlanjutan dan Strategi Pengembangan Ekonomi di The CAR Group , Kim Hill.
Hill mengatakan, nilai kontribusi industri otomotif terhadap pendapatan pajak negara sebesar 13 persen. Nilai ini didapat dari sejumlah analisis data dari perusahaan, asosiasi industri, dan lembaga pemerintah. Menurut penelitian, sebagian besar pendapatan pajak federal berasal dari pajak bahan bakar kendaraan, senilai US$ 29 miliar (Rp 266 triliun).
Selain pajak bahan bakar kendaraan, otomotif juga menjadi tulang punggung sumber lapangan kerja. "Ini bisa menghasilkan tambahan pendapatan pajak pemerintah,” kata Hill.Laporan ini juga menyebutkan, Michigan menerima hampir US$ 740 juta (Rp 6,8 triliun) dari pendapatan pajak dari penjualan kendaraan bekas dan baru, sebagus penjualan suku cadang dan pelayanan.
Michigan juga mendapat sekitar US$ 63 juta pendapatan pajak perusahaan dan biaya lisensi dari mobil, pemasok, dan hak penjualan mobil. Data statistik ini didapat dari satu tahun setelah baillout otomotif US$ 85 miliar (Rp 779,8 triliun) pemerintah Amerika Serikat terhadap Perusahaan General Motor dan Chryler Group LLC pada 2009.
No comments:
Post a Comment