etua Bidang Komerisal Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala menyatakan penjualan motor akan lesu memasuki pertengahan tahun 2012. "Penyebabnya dua, kenaikan bahan bakar minyak dan aturan baru batas uang muka kendaraan bermotor," ujarnya saat dihubungiTempo, Sabtu, 7 April 2012.
Pada tengah tahun, pemerintah rencananya akan menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar 33,3 persen dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.000. Di waktu bersamaan, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan yang menaikkan besaran uang muka (down payment) kendaraan bermotor dari 20 persen menjadi 30 persen.
Kedua faktor itu menjadikan penjualan sepeda motor turun. Angka (penjualan) akan terkoreksi dibanding tahun lalu. Sejak kuartal ketiga 2012, penjualan sepeda motor akan lesu. "Dua faktor itu menyebabkan penundaan daya beli dalam jangka waktu yang belum bisa diprediksikan," katanya.
Mengacu pada faktor premium saja, dengan kenaikan sebesar 33 persen, kelesuan akan terjadi dalam kisaran tiga hingga empat bulan. Hal ini dianalisa berdasarkan kenaikan BBM yang terjadi pada 2005. Pada Maret, harga premium dipator Rp 2.400, kemudian menjadi Rp 4.500 pada Oktober 2005.
"Kenaikannya hampir 100 persen, saat itu pasar lesu selama sembilan bulan," ujar Sigit. Dengan kenaikan itu, secara keseluruhan pada 2005 pasar motor domestik terkoreksi sebanyak sembilan persen dibanding tahun sebelumnya.
Meski belum bisa memperkirakan secara detil, sesuai kenaikan serupa pada 2005, penjualan sepeda motor pada 2012 doprediksi turun dibanding tahun sebelumnya. "Memang ada pertumbuhan di kuartal I, namun angkanya tidak terlalu besar," katanya.
Biasanya penjualan meningkat drastis pada kuartal III. "Apalagi menjelang lebaran, beli motor sebagai hadiah baik buat diri sendiri atau orang lain," katanya.
Namun bila dua kebijakan pemerintah itu dieksekusi pada Juni 2012 atau awal kuartal III, Sigit menilai tak akan terjadi pertumbuhan penjualan. "Konsumen diganjar 'hadiah' lebih dulu dari pemerintah," ujarnya. Hadiah itu berupa kenaikan harga BBM bersubsidi dan aturan baru batas uang muka kredit kendaraan bermotor. Industri sepeda motor pun bersiap menerima kenyataan buruk.
No comments:
Post a Comment