Promosi belanja dengan berbagai macam hadiah selain untuk peningkatan ekonomi, juga untuk promosi wisata belanja di Daerah Istimewa Yogyakarta digelar Jogja Great Sale 2011. Transaksi belanja dengan periode 15 Desember 2011-31 Maret 2012 terhitung lebih dari Rp 50 miliar. Jumlah tersebut terlihat dari banyaknya kupon belanja yang diundi mencapai 1 juta kupon. Setiap belanja Rp 50 ribu mendapatkan satu kupon.
"Jumlah itu naik dua kali lipat dibandingkan tahun lalu di program yang sama," kata panitia acara Suryana, Minggu (8/4).
Peserta program tahunan yang ke tujuh itu adalah pedagang dan pengusaha di kawasan Malioboro, Jalan Solo (Urip Sumoharjo), Jalan Affandi dan pedagang di Jalan Magelang. Selain itu, juga ada sekitar 50 hotel di kota Yogyakarta yang ikut serta.
Hadiah yang diberikan berupa 8 sepeda motor, 10 kulkas dan banyak hadiah hiburan lainnya. Undiannya sudah dilakukan pada Sabtu (7/4) di Jogjatronik, tempat belanja komputer, telepon selular dan alat elektronik lainnya.
"Adanya program ini untuk merangsang minat belanja masyarakat, tidak hanya orang Yogya saja tetapi juga dari luar daerah," kata dia.
Menurut Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Jogjakarta (BP2KY) Deddy Pranowo Eryono, event belanja semacam ini merupakan salah satu cara meningkatkan kunjungan wisata. Ketika berpromosi ke Malaysia, ternyata para wisatawan mayoritas ingin belanja ke Yogyakarta.
"Kami saat ini fokus menarik wisatawan Asia Tenggara," kata dia.
Bidikan calon wisatawan adalah dari Malaysia, Singapura dan Thailand yang mayoritas berwisata sekaligus belanja. Ia mengakui, pada 2011 jumlah wisatawan dari Malaysia turun 10 persen dari tahun sebelumnya. Dengan Jogja Great Sale diharapkan bisa men dongkrak kunjungan wisatawan.
Wisatawan asal negeri jiran itu menurut data sangat suka belanja. Indikasinya, terlihat dari kedatangan mereka ke Bandung. Dimana dalam satu hari, penerbangan pesawat dari Bandung ke Malaysia sebanyak 5 kali. Sedangkan penerbangan langsung dari Yogyakarta ke Malaysia hanya satu kali setiap harinya.
"Maka kami juga mensiasati bagaimana wisatawan Asia yang ke Bandung ditarik ke Yogya dengan kendaraan darat," kata Deddy.
No comments:
Post a Comment