Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo menargetkan ekspor udang Indonesia bisa naik lebih dari 100% pada tahun 2015. Ekspor udang saat ini diklaim US$ 3 miliar, ditargetkan pada 2015 menjadi US$ 7 miliar.
Target Cicip cukup berani, kenyataanya saat ini sejumlah kendala klasik masih menghadang produksi udang dalam negeri, mulai dari permodalan, sumber daya manusia dan penyakit yang membuat produksi udang selama ini stagnan.
"Kami targetkan ekspor udang tahun 2015 dapat meningkat dan mencapai US$ 7 miliar. Berbagai program sudah dicanankan mulai permodalan dan plastikisasi tambak udang yang dapat meningkatkan produksi udang meningkat," ujar Cicip di Kantor Kadin, Jakarta, Kamis (5/4/2012).
Beberapa kendala misalnya permodalan petani tambak akan teratasi. "Salah satunya dapat dukungan dari Jamkrindo dan bantuan Kredit Usaha Rakyat per hektarnya mencapai Rp 500 juta. Kredit Komersial dari Jamkrindo bunganya hanya 3%," ujar Cicip.
Program plastikisasi kolam tambak sebanyak 135.000 hektar sudah dilaksanakan. "Diharapkan tiap hektarnya produksi udang petambak bisa ditingkatkan menjadi 5 ton per hektar kalau dalam setahun saja bisa 500 ton. Dan tiap 1 hektar memerlukan tenaga kerja 2-3 orang dan dipengolahan 5-8 orang pekerja, program ini dalam setahun selain bisa menghasilkan ekpor udang sebesar US$ 3 miliar, juga menyerap tenaga kerja sebanyak 1 juta orang dengan hanya 135 ribu hektar.
Diungkapkan Cicip, program Plastikisasi ini juga sudah dilakukan berbagai percobaanm seperti Kerawang sebanyak 120 hektar dan Banyuwangi sebanyak 15 hektare. "Hasilnya tiap kolam dapat menghasilkan 18 ton udang," ungkapnya.
"Jadi saya optimis, program ini dapat meningkatkan produksi udang dalam negeri dan 2015 ekspor udang kita dapat tembus minimal US$ 7 miliar per tahun," tandasnya.
No comments:
Post a Comment