Sudah hampir satu dekade, Azerbaijan menikmati booming harga minyak tinggi. Negara produsen minyak di Asia ini terhantam anjloknya harga minyak, dan sekarang meminta suntikan modal (bailout) dari dunia internasional. Pakar dari International Monetary Fund (IMF) datang ke ibu kota Azerbaikan, Baku, untuk melihat langsung situasi yang terjadi.
"Tim ini akan mendiksusikan bantuan teknis, dan keuangan yang diperlukan," demikian pernyataan juru bicara IMF kepada CNN, seperti dikutip Sabtu (30/1/2016). Seorang pejabat senior di Azerbaijan mengatakan, pemerintah negara tersebut membutuhkan pinjaman darurat US$ 4 miliar, untuk membantu keuangan yang terganggu akibat kejatuhan harga minyak dunia.
Meski begitu, Azerbaijan memiliki dana berupa sovereign wealth fund dengan nilai US$ 30 miliar, sebagai dana darurat. Sektor perminyakan mewakili 37% PDB Azerbaijan, dan hampir 90% dari ekspor negara tersebut. Kejatuhan harga minyak membuat mata uang Azerbaijan, manat, jatuh 52% terhadap dolar AS.
Tahun lalu, ekonomi negara ini tumbuh 4% lebih. Tahun ini, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Azerbaijan turun tajam ke 2,5%. Meski pertumbuhan ekonomi bagus tahun lalu, namun defisit anggaran pemerintah Azerbaijan mencapai 8% dari PDB. Produksi minyak Azerbaijan mencapai lebih dari 1 juta barel per hari di 2009 dan 2010. Saat ini produksinya sudah menurun ke sekitar 800.000 barel per hari.
No comments:
Post a Comment