Thursday, February 18, 2016

Bank Indonesia : Februari Akan Terjadi Deflasi

Bank Indonesia (BI) memprediksi tingkat inflasi tahun ini berada di kisaran 4% plus-minus 1%. Februari ini bahkan diprediksi ada deflasi. Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan bank sentral menurunkan tingkat suku bunga acuan alias BI Rate sebanyak 25 basis point (bps) jadi 7%, karena prediksi deflasi dan rendahnya inflasi di tahun ini.

"Penurunan BI Rate tidak ada risiko ke inflasi. Inflasi ini trennya terus menurun. Dengan melihat dua pekan (Februari) ini ada kemungkinan deflasi," kata Perry di Komplek BI, Jakarta Pusat, Kamis (18/2/2016).

Ia mengatakan, stabilitas ekonomi Indonesia akan terus terjaga sepanjang 2016 ini. Dengan prediksi pertumbuhan ekonomi 5,2-5,6%, BI akan menjaga inflasi tetap berada di kisaran 4% plus-minus 1%. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo optimistis ekonomi Indonesia akan terus tumbuh tinggi mulai tahun ini hingga beberapa tahun ke depan. Agus memprediksi ekonomi RI bisa tumbuh 6,3-6,8% di 2020.

Agus mengatakan, bank sentral memprediksi prospek ekonomi RI di 2016 tumbuh lebih tinggi dari tahun lalu, bisa mencapai kisaran 5,2-5,6%. "Ke depan sampai 2020 kita lihat pertumbuhan ekonomi 6,3-6,8%," kata Agus dalam jumpa pers di Komplek BI, Jakarta Pusat, Kamis (18/2/2016).

Demi mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut, BI menurunkan tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis point (bps) menjadi 7% hari ini. BI Rate sudah turun dua kali tahun ini. Pertama kali pada pertengahan Januari dari 7,5% menjadi 7,25%.

No comments:

Post a Comment