Thursday, February 18, 2016

Bank Indonesia : Februari Akan Terjadi Deflasi

Bank Indonesia (BI) memprediksi tingkat inflasi tahun ini berada di kisaran 4% plus-minus 1%. Februari ini bahkan diprediksi ada deflasi. Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan bank sentral menurunkan tingkat suku bunga acuan alias BI Rate sebanyak 25 basis point (bps) jadi 7%, karena prediksi deflasi dan rendahnya inflasi di tahun ini.

"Penurunan BI Rate tidak ada risiko ke inflasi. Inflasi ini trennya terus menurun. Dengan melihat dua pekan (Februari) ini ada kemungkinan deflasi," kata Perry di Komplek BI, Jakarta Pusat, Kamis (18/2/2016).

Ia mengatakan, stabilitas ekonomi Indonesia akan terus terjaga sepanjang 2016 ini. Dengan prediksi pertumbuhan ekonomi 5,2-5,6%, BI akan menjaga inflasi tetap berada di kisaran 4% plus-minus 1%. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo optimistis ekonomi Indonesia akan terus tumbuh tinggi mulai tahun ini hingga beberapa tahun ke depan. Agus memprediksi ekonomi RI bisa tumbuh 6,3-6,8% di 2020.

Agus mengatakan, bank sentral memprediksi prospek ekonomi RI di 2016 tumbuh lebih tinggi dari tahun lalu, bisa mencapai kisaran 5,2-5,6%. "Ke depan sampai 2020 kita lihat pertumbuhan ekonomi 6,3-6,8%," kata Agus dalam jumpa pers di Komplek BI, Jakarta Pusat, Kamis (18/2/2016).

Demi mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut, BI menurunkan tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis point (bps) menjadi 7% hari ini. BI Rate sudah turun dua kali tahun ini. Pertama kali pada pertengahan Januari dari 7,5% menjadi 7,25%.

BI Rate Turun Lagi Jadi 7 Persen

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan tingkat suku bunga acuan alias BI Rate sebanyak 25 basis poin (bps). Kini BI Rate menjadi 7%. "Rapat Dewan Gubernur BI pada 17-18 Februari memutuskan penurunan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 7%," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Gedung BI, Jakarta Pusat, Kamis (18/2/2016). BI juga menurunkan besaran suku bunga deposit facility menjadi 5% dan lending facility menjadi 7,5%. Selain itu, bank sentral juga menurunkan tingkat setoran giro wajib minimum primer dalam rupiah sebesar 1% menjadi 6,5% berlaku efektif sejak 16 Maret 2016.

"Keputusan penurunan ini dilakukan karena semakin terjaganya stabilitas makro ekonomi khususnya tekanan inflasi serta meredanya ketidakpastian perekonomian global," kata Agus. Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang biasa disebut BI Rate, telah turun dua kali sepanjang tahun ini. Di Januari dan Februari 2016 ini, secara total BI Rate sudah turun 50 basis poin menjadi 7%. Bisakah turun lagi?
Gubernur BI, Agus Martowardojo mengatakan, BI akan terus mengamati perkembangan ekonomi makro dalam negeri.

"Terkait pelonggaran moneter lebih jauh, kami akan mengamati perkembangan. Januari neraca perdagangan surplus. Tapi harga komoditas yang turun dan berdampak kepada ekspor ini perlu kita waspadai. Dampak harga minyak yang rendah akan mempengaruhi penerimaan negara dan lain-lain. Kami akan bisa menyampaikan lebih jauh," kata Agus.

Hal ini disampaikan Agus dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Kamis (18/2/2016). Langkah BI menurunkan BI Rate dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) hari ini adalah karena prediksi inflasi yang akan rendah di tahun ini. BI memprediksi tingkat inflasi tahun ini berada di kisaran 4% plus-minus 1%. Februari ini bahkan diprediksi ada deflasi.

"Penurunan BI Rate tidak ada risiko ke inflasi. Inflasi ini trennya terus menurun. Dengan melihat dua pekan (Februari) ini ada kemungkinan deflasi," kata Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo, di tempat yang sama. Perry mengatakan, stabilitas ekonomi Indonesia akan terus terjaga sepanjang 2016 ini, dengan prediksi pertumbuhan ekonomi 5,2-5,6%. BI akan menjaga inflasi tetap berada di kisaran 4% plus-minus 1%.

Selain itu, laju nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga dalam tren menguat sepanjang awal tahun ini, karena banyaknya arus dana asing yang masuk ke dalam negeri. Bank Indonesia (BI) memprediksi kredit perbankan nasional bisa tumbuh hingga 14% tahun ini. Perkiraan ini lebih tinggi dari prediksi sebelumnya 12,5%.

Prediksi BI itu mengacu kepada turunnya tingkat suku bunga acuan menjadi 7%, dan turunnya setoran giro wajib minimum primer (GWM) dalam rupiah menjadi 6,5%. Menurut Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo, kebijakan baru dari BI itu bisa menggairahkan perekonomian Indonesia. Kredit perbankan diharapkan tumbuh tinggi dengan turunnya BI Rate. Di sisi lain likuiditas perbankan juga akan terjaga dengan diturunkannya GWM.

"Pelonggaran kebijakan ini perlu diperkuat dengan penurunan GWM untuk menjaga likuiditas di pasar, sehingga bisa mendorong perekonomian dan pertumbuhan kredit," katanya di Komplek BI, Jakarta Pusat, Kamis (18/2/2016). Menurutnya, dengan kombinasi kebijakan baru ini, yaitu penurunan BI Rate dan GWM, maka imbasnya akan terasa dalam lebih cepat.  "Pertumbuhan kredit tanpa penurunan GWM akhir tahun diprediksi kurang lebih 12,5%. Kalau ditambah penurunan (GWM) bisa lebih tinggi menjadi 14%," ucapnya.

Sunday, February 14, 2016

Potensi Besar Ekonomi Indonesia 2016

Indonesia bagian timur memiliki potensi ekonomi yang besar bila dikembangkan dengan sangat tepat. Salah satu sektor yang diandalkan adalah pariwisata. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menjelaskan, banyak daerah wisata yang sebenarnya belum digarap dengan serius, dari sisi alam, budaya hingga produksi barang. Baik yang berada di Papua, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku, Sulawesi, dan Bali.

Mirza mencontohkan Bali. Saat banyak daerah bermasalah dengan ekonominya, pasca anjloknya harga komoditas, akan tetapi Bali tetap bisa tumbuh di atas 6%. Ini ditopang oleh pariwisata setempat. "Bali pertumbuhan ekonominya 6,4%, sementara Kalimantan Timur pertumbuhan ekonominya negatif 0,5%. Itu membuktikan pariwisata luar biasa," ujar Mirza, di Danau Kelimutu, Ende, Nusa Tenggara Timur, Minggu (14/2/2016).

Pemerintah, kata Mirza, juga mulai serius menangani pariwisata. Beberapa infrastruktur utama sudah mulai dipersiapkan dengan baik. Seperti Bandar Udara (Bandara), yang sekarang pada beberapa titik sudah dibenahi, sehingga mampu meningkatkan penerbangan perintis."Sekarang lihat Labuan Bajo sudah jadi terkenal, orang yang pergi ke Labuan Bajo kemudian tertarik untuk terbang ke Ende. Tertarik untuk terbang lebih jauh lagi ke Kupang, ke sana, karena pesawatnya sudah berhenti di Labuan bajo, Ende, dan Kupang," jelasnya.

Di samping itu, sudah ada ratusan negara bebas visa untuk masuk ke Indonesia. Pemerintah hanya kemudian perlu membuat kemasan yang lebih menarik untuk para turis. Sehingga tidak hanya bertumpu pada destinasi seperti Bali atau wilayah yang sudah terkenal lainnya."Kita menyiapkan paket-paket pariwisata, kita menyiapkan pemandu-pemandu, banyak berkembang. Saya sih optimistis Indonesia pariwisatanya menyumbang devisa, memberikan tenaga kerja, tidak ada komponen impor, luar biasa," papar Mirza. 

Sekarang, jumlah turis untuk berwisata sudah mencapai angka 9 juta orang. Diharapkan pada 2019 nanti, bisa melonjak sampai dengan 20 juta orang. Ini pun sebenarnya masih lebih rendah dibandingkan negara-negara lain."Thailand sama Malaysia, turis datang ke sana 25 juta orang per tahun, turis datang ke Turki 45 juta orang, ke Spanyol 7 juta orang," imbuhnya.

Mirza bukan tidak melihat ada sektor lain yang mampu untuk tumbuh lebih tinggi. Namun, pariwisata memiliki potensi yang lebih besar.  "Kan hidupnya pasti dari maritim, dari perikanan, pertaniannya dari jagung. Tapi kalau kita pikir-pikir, kembangkan perikanan, kembangkan pertanian jagung, dengan paket pariwisata, saya rasa lebih cepat pertumbuhannya pariwisata. Jadi memang harus all out pariwisata," terang Mirza.

Teori Hubungan Antara Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi dan Suku Bunga Kredit

Dalam beberapa waktu terakhir, banyak sekali suara-suara yang memperdebatkan soal bunga kredit yang masih terlalu tinggi. Dari berbagai lini, sesuai kepentingannya. Di sela-sela perdebatan itu, sering muncul kata inflasi, deflasi hingga pertumbuhan ekonomi. Mirza Adityaswara, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) memberikan penjelasan soal perdebatan tersebut. Kalangan dunia usaha ingin suku bunga acuan turun, agar bunga kredit bisa lebih rendah. Suku bunga turun, tapi perbankan masih mikir-mikir dengan berbagai macam pertimbangan.

Inflasi menjadi kebutuhan pada negara berkembang, seperti Indonesia. Harga yang naik, berarti permintaan masih sangat tinggi dan mendorong produsen menghasilkan barang lebih banyak. Maka, kegiatan perekonomian menjadi tumbuh dan bergairah. Namun, inflasi menjadi masalah ketika terlalu tinggi atau menyimpan risiko yang suatu waktu bisa membuat inflasi melonjak.

"Inflasi itu perlu tapi jangan terlalu tinggi," ungkap Mirza saat berbincang di tengah-tengah perjalanan ke Danau Kelimutu, Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (14/2016). Sekarang, inflasi Indonesia memang sudah menunjukan perbaikan, dengan realisasi 3,35% pada 2015. Akan tetapi, masih dihantui berbagai risiko. Terutama dari sisi pangan. Bila kondisi cuaca memburuk, maka produksi dan distribusi terganggu. Permintaan tinggi dan harga akan melonjak.

"Negara berkembang itu problemnya kurang barang. Tapi permintaan banyak. Makanya harga naik. Atasi itu ya tambahin barang, distribusi diperbaiki," terangnya. Mirza menyebutkan, level aman inflasi adalah 1-3%. Seperti yang terjadi pada negara tetangga, seperti Filipina, Thailand, Malaysia, dan Singapura. Level tersebut harus berlangsung permanen dalam jangka waktu yang panjang.

"Kalau kita inflasi maksimal 3%, dan permanen," imbuhnya.

Dengan demikian, maka perbankan dapat memberikan bunga simpanan deposito pada rentang 4-5%. Masih lebih tinggi di atas inflasi, namun tidak ada risiko inflasi melonjak dan menggerus nilai dana simpanannya. Bunga kredit bisa diturunkan juga ke level di bawah 10%. "Kalau begitu, berarti pemilik deposito dibayar 5% atau 4% itu bisa happy. Kalau dia yakin inflasi tahun depan paling 2%-an juga. Kalau begitu bunga kredit 7-8% sudah pasti," kata Mirza.

Posisi deflasi pada suatu negara, bisa mengantarkan suku bunga acuan pada level negatif dan membuat bunga kredit lebih rendah. Akan tetapi, tak ada pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Ini tengah terjadi di negara-negara maju, seperti Jepang.

"Luar negeri problemnya deflasi. Di sana harga susah naik. Kenapa karena permintaan nggak naik-naik, maka harga produknya nggak bisa naik, maka turun. Saat turun, produsen jadinya kurangi produksi. Jadi Indonesia problemnya inflasi. Luar negeri itu deflasi dan resesi," papar Mirza.

"Jepang mengalami deflasi bertahun-bertahun. Dikasih bunga negatif, nggak naik juga. Banyak dari kita mengira suku bunga problem, tapi ternyata banyak negara yang suku bunga negatif pun ekonominya nggaknaik. Jadi pemahaman ekonomi kita komprehensif," pungkasnya.

2 Faktor Penyebab Rupiah Perkasa Terhadap Dolar Amerika Serikat

Nilai tukar rupiah berada dalam tren penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada beberapa hari terakhir. Level terbaik yang pernah dicapai adalah Rp 13.300/US$. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menyebutkan, penguatan rupiah dipengaruhi dua faktor. Di mana sebelumnya bermasalah dan membuat rupiah tertekan, sekarang justru berbalik arah.

Faktor pertama adalah sisi eksternal, yang meliputi ekspektasi kenaikan terhadap suku bunga acuan bank sentral AS the Federal Reserve (the Fed) dan sisi internal yaitu inflasi yang tinggi dan defisit ekspor-impor yang cukup lebar. "Ini yang kemudian membuat rupiah melemah. Sekarang rupiah menguat, karena dua faktor itu berbalik arah," ujarnya, di Danau Kelimutu, Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (14/2/2016).

Suku bunga acuan AS tadinya diproyeksi mengalami kenaikan bertahap pada tahun ini, yang bisa diartikan sebanyak empat kali. Namun, Bank Sentral AS the Federal Reserve (The Fed) pekan lalu memberikan sinyal bahwa hal tersebut sulit diwujudkan dengan pertimbangan perekonomian global.

"Sekarang sudah naik dan ternyata kenaikan keduanya itu terjadi masih lama, bukan Maret, bahkan mungkin bukan Juni atau September. Sehingga spekulasi di seluruh dunia mulai kurangi dolar," papar Mirza. Pada sisi domestik, tampak ada perbaikan yang cukup signifikan. Inflasi terkendali dengan capaian 3,35% pada 2015. Defisit ekspor-impor juga terus menyempit terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Ya modal masuk lagi kita lihat lelang SBN pemerintah over subscribe. Orang yang tadinya bingung untuk bayar impor di depan, sekarang nggak harus cepat-cepat, nggak perlu menumpuk dolar, bahkan dolarnya dijualin. Eksportir yang tadinya nggak mau jual dolar, sekarang dijual. Jadi rupiah menguat dan stabil," terangnya.

BI selalu berada di pasar untuk menjaga rupiah tetap stabil. Hal ini yang dapat mendorong perekonomian dalam negeri berjalan lebih baik lagi ke depan. "Yang penting rupiah stabil dan itu akan membuat orang berusaha lagi. Kalau rupiahnya berfluktuasi, produksi kertas mahal, impor kita jadinya. Produksi yang perlu bahan impor mahal, akhirnya berhenti," ujar Mirza.

Meski demikian, posisi rupiah masih dalam kategori undervalue, artinya level rupiah berada di bawah fundamental yang seharusnya. Posisi ini memang sering disebut sebagai pendorong ekspor suatu negara, karena membuat harga barang menjadi lebih kompetitif. Akan tetapi, sayangnya tidak berlaku besar untuk Indonesia. Dikarenakan selama ini ekspor masih bergantung pada komoditas mentah, khususnya produk pertambangan dan perkebunan.

"Jadi kurs yang kompetitif itu bermanfaat, kalau yang pertama, bukan untuk komoditas mentah," tegas Mirza. Persoalan kedua adalah ekonomi negara mitra dagang utama Indonesia masih sulit tumbuh tinggi, seperti Eropa, Jepang dan China. Amerika Serikat (AS) mulai tumbuh, tapi tidak memberikan dampak yang signifikan.

"Kurs undervalue itu bermanfaat pada waktu saat permintaan ada. Permintaan itu ada pada waktu negara tujuan ekspor mengalami pertumbuhan ekonomi, bukan resesi. Kalau resesi walaupun ekspor kompetitif, tapi ekonomi turun, dia nggak beli banyak kan," jelasnya.

Uang NKRI akan Kembali Diluncurkan Tahun Ini

Pada akhir 2014 lalu, uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) telah diluncurkan untuk pertama kali. Disebut uang NKRI karena melibatkan Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang mewakili pemerintah. Perbedaan yang signifikan dibandingkan sebelumnya adalah munculnya tanda tangan Menteri Keuangan di sebelah Gubernur BI. Saat itu baru pecahan 100.000 yang diluncurkan.

Deputi Gubernur BI Ronald Waas mengatakan tahun ini, uang NKRI akan kembali diluncurkan. Meski belum dapat dipastikan jenis pecahannya. "Yang NKRI kan itu undang-undang kita mesti cepet selesai. Tahun ini ada, itu yang pecahan ya lihat saja, kata Ronald seperti dikutip Senin (15/2/2016)

Dari sisi persiapan sudah dilakukan sepenuhnya oleh BI. Sekarang hanya butuh koordinasi dengan Pemerintah untuk penentuan komponen pada yang tersebut. Seperti pahlawan hingga desain warna. "BI sudah rencanakan, tapi kan lihat pemerintah, kita masih tunggu pahlawannya siapa, desainnya gimana," ujarnya.

Waktu peluncuran juga belum dapat dipastikan. Ronald menilai sulit bila harus diluncurkan pada 17 Agustus 2016. "Agustus kayanya nggak akan ke kejar, karena proses untuk gambar pahlawan cukup lama, pemerintah cari ahli warisnya, minta ijin, cari foto yang pas," paparnya. Salah satu yang dipastikan tidak berubah adalah ukuran uang. Menurutnya sejauh ini masih sesuai dengan kebutuhan di masyarakat.

"Kalau ukuran kemungkinan kita belum ubah. Kalo desainnya kita ubah juga mungkin mesti dari tahun lalu, karena beli kertasnya kan mesti tahun lalu," ungkap Ronald.

Rakuten Hengkang Dari Indonesia

Pasar Rakuten di Asia Tenggara benar-benar tengah goyah. Situs e-commerce asal Jepang itu ternyata tak cuma menutup lapak online-nya di Indonesia, tetapi juga di Singapura dan Malaysia. Channel News Asia melaporkan, ditutupnya e-commerce Rakuten di tiga negara besar kawasan ASEAN ini sebagai imbas dari pergeseran yang terjadi di bisnis online, dari yang sebelumnya business-to-business-to-customer (B2B2C) menjadi model customer-to-customer (C2C) dengan fokus di m-commerce.

"Di Asia Tenggara, pasarnya telah berubah dan beradaptasi, kami kini tengah melihat peluang di C2C dan model bisnisnya untuk e-commerce dan bisnis lainnya," ujar juru bicara Rakuten, seperti dikutip. Di situs Rakuten Indonesia atau yang sering disebut sebagai Rakuten Belanja Online sudah menegaskan bakal menutup tokonya pada 1 Maret 2016. Hal serupa juga diumumkan pada website Rakuten Singapura yang beralamat di www.rakuten.com.sg.

"Tempat belanja online Rakuten Belanja Online akan tutup pada tanggal 1 Maret 2016. Harap dicatat bahwa semua sisa Rakuten Super Points akan berakhir 29 Februari 2016. Kami menganjurkan kepada Anda untuk menggunakan Rakuten Super Points Anda sampai dengan tanggal 29 Februari 2016," tulis Rakuten.

Meski bakal menutup toko di Singapura, namun Rakuten tetap bakal mengoperasikan kantor regionalnya di Negeri Singa itu sebagai basis operasinya di kawasan Asia Tenggara. Sebab selain toko online, di ASEAN, mereka juga menjalankan layanan Rakuten Travel, Viber, Kobo, Rakuten Institute of Technology serta Rakuten Ventures. Raksasa e-commerce asal Jepang, Rakuten, memutuskan untuk tutup toko online di Indonesia. Bukan hanya di sini, Rakuten juga melakukan kebijakan serupa di negara tetangga, Malaysia dan Singapura.

Media Japan Times menyatakan kalau Rakuten kesulitan menghadapi kompetisi bisnis online yang sangat ketat di kawasan Asia Tenggara. Baik pemain asing ataupun lokal memang sangat agresif di wilayah ini, sebagian didukung investasi dana besar. "Rakuten kesulitan di Asia Tenggara melawan kompetitor seperti Lazada dari Jerman dan telah menyimpulkan kalau mereka tidak bisa lagi mengharapkan pertumbuhan lebih lanjut di kawasan itu," tulisJapan Times.

Selain di Indonesia, Malaysia, dan Singapura, Rakuten juga akan menjual website e-commerce Tarad.com yang beroperasi di Thailand. Rakuten membeli situs tersebut sekitar 7 tahun lalu tapi tampaknya kurang berhasil secara bisnis. Dalam pernyataannya, Rakuten menyatakan strategi menutup toko online itu adalah bagian strateginya dari model bisnis business-to-business-to-customer (B2B2C) menjadi customer-to-customer, (C2C). Ini sesuai dengan tren yang terjadi di Asia Tenggara.

"Di Asia Tenggara, di saat pasar itu sendiri berubah dan beradaptasi, kami bergerak ke arah model bisnis C2C dan mobile untuk e-commerce dan bisnis yang lain," kata juru bicara Rakuten dikutip dariChannel News Asia. Rakuten tidak sepenuhnya meninggalkan pasar Asia Tenggara meski telah menutup toko online-nya. Mereka masih tetap mengoperasikan kantor di Singapura untuk mengendalikan bisnis lainnya. Di saat e-commerce asing dan lokal berlomba-lomba menyebar program diskon dan ekspansi, Rakuten Belanja Online malah memastikan pergi dari Indonesia.

Rakuten memastikan bakal tutup mulai 1 Maret 2016. "Dengan menyesal kami mengumumkan bahwa Rakuten Belanja Online tidak lagi tersedia bagi pelanggan untuk melakukan pembelian per 1 Maret 2016. Kami ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan Anda selama ini dan kami sangat berharap Anda menikmati berbelanja di Rakuten Belanja Online," sebut pernyataan resmi Rakuten di situsnya.

"Harap dicatat bahwa semua sisa Rakuten Super Points akan berakhir pada hari ini (12/2/2016). Kami menganjurkan kepada Anda untuk menggunakan Rakuten Super Points Anda sampai dengan tanggal 29 Februari 2016," lanjutnya. Tidak dijelaskan secara jelas apa alasan kepergian Rakuten ini. Namun yang pasti, bagi pelanggan yang sudah terlanjur bertransaksi di Rakuten tak perlu khawatir. Sebab semua pesanan dengan pembayaran terkonfirmasi akan tetap berjalan sesuai pada metode pembayaran dan perkembangan.

"Jika pembayaran Anda telah dikonfirmasi, penjual akan dapat memenuhi pesanan Anda. Jika Anda belum menerima pesanan, silakan hubungi pusat layanan Rakuten Belanja Online," lanjut e-commerce yang berasal dari Jepang tersebut.

Saturday, February 13, 2016

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2016 di Atas 5%

Bank Indonesia (BI) optimistis angka pertumbuhan ekonomi kembali menunjukkan tren peningkatan. Setelah pada kuartal IV-2015, realisasinya melonjak sampai dengan 5,04%, pada kuartal I-2016 dimungkinkan ekonomi tumbuh di atas 5%. "Ada peluang untuk bisa berada di atas 5%," kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara, di Danau Kelimutu, Ende, Nusa Tenggara Timur, Minggu (14/2/2016)

Indikasinya, kata Mirza, meliputi beberapa faktor. Pertama dari sisi penyerapan anggaran oleh pemerintah yang dipercepat sejak awal tahun. Ini memang jauh berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dengan pencairan cenderung di akhir tahun. "Karena kalau melihat dari pemerintah yang mempercepat penyerapan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dengan uang muka proyek dan tender dilakukan lebih awal sehingga pergerakan ekonomi dimulai dari awal," paparnya.

Dari sisi lain, adalah nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang cukup terkendali. Menurut Mirza, hal tersebut dapat mendorong aktivitas dunia usaha bisa kembali bergairah. Di samping juga sebelumnya ada pelonggaran kebijakan moneter. "Kemudian rupiah yang stabil, membuat pengusaha kembali bergairah untuk melanjutkan usaha, aktivitas impor mulai berjalan. Begitu juga pengusaha dalam negeri," ungkap Mirza.

Bila melihat periode-periode sebelumnya, posisi pertumbuhan ekonomi kuartal I memang lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya. Dikarenakan perekonomian belum sepenuhnya berjalan, terutama dari dorongan realisasi APBN. "Tapi rasanya optimisme yang mulai terbangun sejak kuartal IV itu bisa berlanjut ke kuartal I sekarang," tukasnya.

Sedangkan dalam satu tahun ke depan, Mirza memproyeksikan ekonomi masih berada pada rentang 5,2-5,6%. Artinya, berada sesuai dengan asumsi yang dipatok oleh pemerintah dalam APBN, yakni 5,3%. Salah satu yang menjadi perhatian adalah Sumatera dan Kalimantan yang selama ini menyumbang perekonomian 31%. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, perekonomian kedua daerah tersebut tercatat negatif, karena penurunan harga komoditas.

"Maka kalau Sumatera dan Jawa naik, maka untuk mencapai 5,2% tahun 2016 sesuatu yang sangat mungkin. Bahkan bisa di atas 5,2% mungkin," ujarnya.

Wednesday, February 10, 2016

Dolar AS Terjun Bebas ke Rp 13.300

Dolar Amerika Serikat (AS) terus bergerak melemah hari ini hingga menembus level terendahnya di Rp 13.361. Pelemahan dolar AS terjadi sejak tadi pagi. Berdasarkan data perdagangan Reuters, dolar AS pagi tadi dibuka melemah ke Rp 13.581, dibandingkan posisi kemarin di Rp 13.602. Ekonom Destry Damayanti menilai, pelemahan dolar AS terjadi karena investor melihat data-data makro ekonomi AS yang tidak memuaskan.

Melihat hal tersebut, investor memandang jika negeri adidaya tersebut belum akan memasuki masa recoveryatau perbaikan ekonomi. Hal ini membuat dolar AS tertekan terhadap rupiah. Tak hanya itu, dolar AS juga melemah terhadap mata uang di negara-negara Asia lainnya. "Karena sebenarnya gini, faktornya sama lah global sama domestik. Kan tadinya ekspektasinya Amerika ekonominya cepat pulih, ternyata kan data-data menunjukkannya beda. Kayak kemarin pertumbuhan (Amerika) di kuartal IV tak sebagus yang diperkirakan, kemudian jumlah penciptaan lapangan kerja,manufacturing-nya tidak sebagus yang diperkirakan orang. Akibatnya mereka semua mikir, oh ini recoverymasih lama nih, terus juga bunga mungkin nggak akan naik cepat," jelas dia saat ditemui di Kampus UI Salemba, Jakarta, Rabu (10/2/2016).

Di sisi lain, Destry mengatakan, perekonomian Indonesia mulai meunjukkan tanda-tanda pemulihan. Hal tersebut bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang telah dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu.  Meskipun secara full year 2015, ekonomi Indonesia tumbuh melambat ke 4,79% dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 5,02%, namun di kuartal IV-2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia naik tinggi ke 5,04%. Hal ini menjadi sentimen positif bagi Indonesia, khususnya terhadap nilai tukar.

"Nah di satu sisi dia melihat Indonesia punya growth story, pertumbuhan kita tahun 2015 kan better than expected, terus juga kalau kita lihat beberapa data leading indicator kan menunjukkkan suatu tren mulai naik," terang dia. Di samping itu, banyak kebijakan pemerintah yang juga memberikan sentimen positif di pasar keuangan Indonesia. Ini menjadi dorongan tersendiri bagi perekonomian Indonesia, khususnya rupiah. "Termasuk juga policy kita sudah konsisten dengan perkembangan yang ada, jadi menunjukkan betapaprudent nya regulator Indonesia," pungkasnya.

Hingga siang ini, dolar AS bergerak di Rp 13.405. Dari pembukaan pagi tadi hingga siang ini, mata uang Paman Sam tersebut sudah merosot 1,3%. Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini kembali melemah terhadap rupiah. Mata uang Paman Sam sampai di kisaran Rp 13.500-an. Seperti dikutip dari data perdagangan Reuters, Rabu (10/2/2016), dolar AS pagi tadi dibuka melemah di posisi Rp 13.581 dibandingkan posisi pada perdagangan kemarin sore Rp 13.611.

The Greenback terus melemah dan perlahan sempat menyentuh titik terendahnya hari ini di Rp 13.510. Pelemehan dolar AS ini sudah terjadi sejak awal 2016. Menjelang siang ini, dolar AS berada di posisi Rp 13.525. Sepanjang 2016 ini rupiah menguat 1,7% terhadap dolar AS. Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) hari ini anjlok. Dibuka pagi di atas Rp 13.500, dolar turun ke Rp 13.400-an di siang ini. Dari data Reuters, Rabu (10/2/2016), nilai tukar dolar AS berada di Rp 13.450.

Pada posisi penutupan kemarin, dolar berada di Rp 13.611. Sepanjang 2016 ini, rupiah sudah menguat 1,7% terhadap dolar AS. Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) hari ini lagi loyo. Mata uang Paman Sam itu melemah terhadap banyak mata uang dunia. Seperti dikutip dari data perdagangan Reuters, Rabu (10/2/2016), hampir seluruh mata uang Asia bisa menguat terhadap The Greenback. Rupiah juga salah satu yang menguat.

Dolar AS pagi tadi dibuka melemah di posisi Rp 13.581 dibandingkan posisi pada perdagangan kemarin sore Rp 13.611. Hingga siang hari ini dolar AS terus melemah hingga ke kisaran Rp 13.450. Mata-mata uang Asia lainnya juga ikut menguat terhadap dolar AS, berikut daftarnya:
  • Peso Filipina +0,35%
  • Baht Thailand +0,17%
  • Rupiah Indonesia +0,97%
  • Dolar Taiwan +0,58%
  • Won Korea Selatan +0,70%
  • Dolar Singapura +0,18%
  • Ringgit Malaysia +0,19%
  • Dolar Hong Kong +0,06%
  • Yen Jepang +0,61%
Beberapa mata uang yang melemah terhadap dolar AS adalah:
  • Yuan China -0,07%
  • Rupee India -0,07%
  • Dolar Australia -0,27%
  • Dolar Selandia Baru -0,35%

Tuesday, February 9, 2016

Lippo Jual REITs Rp 1,7 Triliun ke Singapura

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengumumkan rencana akuisisi Lippo Mall Kuta oleh Lippo Mall Indonesia Retail Trust (LMIRT). Selain itu, ada juga rencana akuisisi bersama atas Lippo Plaza Jogya dan Siloam Hospitals Yogyakarta masing-masing oleh LMIRT dan First REIT dengan total Rp 1,7 triliun.

"Kami telah menandatangani akta perjanjian jual beli bersyarat (CSPA) untuk dua mal dan satu rumah sakit dengan REITs kami yang akan memberikan hasil sebesar Rp 1,7 triliun," kata Presiden Direktur Lippo Karawaci, Ketut B. Wijaya, dalam keterangan tertulis, Senin (9/2/2016).

Penjualan Lippo Mall Kuta oleh LMIRT nilainya mencapai Rp 800 miliar. Mal ini merupakan bagian dari enam lantai pengembangan gedung multi fungsi yang terdiri atas komponen mal ritel serta 180 kamar hotel yang sedang dibangun yang terletak di Kuta, Bali.

LMIRT dan First REIT telah menandatangani akta Usaha Bersama (Joint Venture) atas akuisisi bersama komponen mal ritel yang dikenal sebagai Lippo Plaza Yogya dan komponen rumah sakit yang dikenal sebagai Siloam Hospitals Yogyakarta.  Keduanya telah menandatangani CSPA untuk rencana akuisisi tersebut dan akan memegang dua properti tersebut dalam satu akta sertifikat strata dengan total Rp 900 miliar.

Penyelesaian akuisisi atas properti-properti tersebut akan bergantung pada persetujuan dari para pemegang unit penyertaan dari REITs serta dengan persetujuan dari Monetary Authority of Singapore (MAS) dan Singapore Exchange Securities Trading Limited.  LMIRT dan First REIT merupakan kelompok usaha Lippo yang mengelola REITs di Singapura.

Saturday, February 6, 2016

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Hanya 4,74 Persen Tertolong Pilkada

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2015 sebesar 5,04 persen secara tahunan (year on year/yoy) atau lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya 4,74 persen. Hal itu membuat ekonomi Indonesia sepanjang 2015 tumbuh 4,79 persen, lebih rendah dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 sebesar 5,7 persen.

Kepala BPS Suryamin mengatakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada Desember lalu meningkatkan pertumbuhan ekonomi lewat konsumsi lembaga non-profit rumah tangga (LNPRT). Tercatat, pertumbuhan kosumsi LNPRT sebesar 8,32 persen secara yoy dan 2,75 persen secara kuartalan (quarter to quarter/q-to-q).

"Pilkada serentak ini membuat LNPRT seperti partai politik dan organisasi masyarakat (ormas) menggelontorkan uang untuk kampanye dan menghidupkan sektor lain seperti percetakan, barang konsumsi, dan lainnya. Pilkada serentak ternyata mampu menggengjot pertumbuhan ekonomi," jelas Suryamin di Jakarta, Jumat (5/2). Ia menambahkan, pertumbuhan itu bisa signifikan karena Pilkada dihelat di 269 daerah tingkat I maupun tingkat II, bahkan ia pun tak heran jika pertumbuhan LNPRT bisa lebih besar dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2015.

Kendati tercatat sebagai variabel pertumbuhan tertinggi, proporsi LNPRT terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di kuartal IV 2015 hanya 1,18 persen. Konsumsi masyarakat, ujarnya, merupakan kontribusi utama dengan nilai 56,64 persen dari PDB, dan jumlahnya tumbuh 4,92 persen secara yoy.

"Memang konsumsi masyarakat di akhir tahun itu melonjak, banyak libur panjang. Selain itu, bisa juga disebabkan karena penggelontoran anggaran untuk tunjangan dan bonus karyawan banyak dilakukan di akhir tahun," terangnya. Di samping itu, ia juga menitikberatkan pada pengeluaran pemerintah yang bertumbuh 41,3 persen secara q-to-q dan berkontribusi sebesar 13,53 persen terhadap PDB di kuartal IV 2015. Melonjaknya pertumbuhan ini secara kuartalan, terangnya, adalah indikasi bahwa pemerintah masih sering melakukan penyerapan anggaran di akhir tahun.

"Tapi kami yakin pengeluaran ini memiliki kualitas yang baik, khususnya demi belanja modal. Karena pertumbuhan Pembentuk Modal Tetap Bruto (PMTB) juga naik 6,9 persen dan berkontribusi terhadap PDB sebesar 34,97 persen. Kami yakin ada peran belanja pemerintah di dalamnya," terang Suryamin.

Jika pengeluaran pemerintah seperti demikian terus dijalankan, Suryamin yakin porsi PMTB terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2016 akan meningkat. Terlebih, Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan percepatan penyerapan anggaran. "Kalau belanja pemerintah terus digenjot, PMTB meningkat, artinya pertumbuhan ekonomi kita bisa semakin berkualitas," tuturnya.

Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2015 adalah yang tertinggi dibanding kuartal-kuartal sebelumnya dengan nilai masing-masing 4,73 persen, 4,66 persen, dan 4,74 persen. Namun, pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2015 ini menurun dibandingkan tahun 2014 sebesar 5,02 yoy terhadap kuartal IV 2013.

Tak Punya Pekerjaan Tetap Wajib Bikin NPWP

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) merupakan suatu kewajiban untuk masyarakat Indonesia yang telah memiliki penghasilan di Indonesia. Namun bagaimana bila penghasilan yang didapatkan tersebut tidak menentu, apakah harus tetap memiliki NPWP?

Ini seringkali terjadi pada wajib pajak (WP) dengan pekerjaan tidak tetap. Misalnya berdagang secara musiman, membantu orang lain dengan imbalan komisi atau sejenisnya. Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA),‎ Yustinus Prastowo menjelaskan dalam aturan yang berlaku, tidak ada perbedaan penghasilan, baik secara sifat maupun sumbernya. NPWP tetap menjadi sebuah kewajiban.

"Undang-undang tidak membedakan sifat dan sumber penghasilan, artinya bersumber dari mana pun, pekerjaannya, jasa, modal/investasi, kegiatan, dari dalam dan luar Indonesia dan bersifat apa pun tetap atau tidak tetap, yang penting penghasilan itu dapat dipergunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan," ujarnya. 

Dengan memiliki NPWP, artinya kewajiban lain juga harus dipenuhi, yaitu dengan membayar pajak hingga melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT). WP juga perlu memperhatikan besaran penghasilan sesuai dengan batas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). "Jadi tetap wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP sepanjang penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam suatu bulan yang disetahunkan telah melebihi PTKP," kata Prastowo.

Laba Bank BTN Meroket 62 Persen Menjadi Rp. 1,85 Triliun

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) berhasil mencatatkan pertumbuhan laba di 2015 sebesar 62% menjadi Rp 1,85 triliun dari sebelumnya Rp 1,14 triliun di tahun 2014. Peningkatan kinerja perusahaan ini direpon positif oleh para pemegang saham. "Saham kami naik dari Rp 1.380 menjadi Rp 1.410," ujar Direktur Utama BTN Maryono, dalam rapat kerja BTN se-Indonesia di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2016).

Dengan perhitungan tersebut, ada kenaikan sekitar 2,17% pada saham perusahaan sebagai imbas positif peningkatan laba tersebut. Hal tersebut pun mendapat apresiasi dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "BTN menjadi Bank BUMN berkinerja terbaik di tahun 2015," ujar Deputi Menteri BUMN bidang Jasa Gatot Trihargo dalam kesempatan yang sama.

Adapaun peningkatan laba yang cukup signifikan ini tak lepas dari kinerja perusahaan yang fokus di pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) kelas menengah ke bawah, yang terus menunjukkan tren pertumbuhan yang positif. Menurut catatan perusahaan, kinerja kredit dan pembiayaan mencapai sebesar Rp.139 Triliun atau tumbuh 19,88% dari kredit periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp.115,916 Triliun. Pertumbuhan kredit Bank BTN ini berada di atas rata-rata industri nasional yang berada hanya pada kisaran 9,85%.

Sejalan dengan pertumbuhan dan peningkatan kualitas kredit, peningkatan bisnis perseroan juga dapat dilihat dari meningkatnya Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan yang mencapai Rp.128 Triliun pada 2015. PT Bank Tabungan Negara (BBTN) membukukan laba bersih per 31 Desember 2015 sebesar Rp 1,851 triliun. Laba perseroan ini tumbuh 62% dibandingkan perolehan laba periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp 1,146 triliun.

Demikian disampaikan Direktur Utama BTN Maryono dalam paparan media di Kantor Pusat BTN, Jakarta, Kamis (4/2/2016). Peningkatan laba yang cukup signifikan ini tak lepas dari kinerja perusahaan yang fokus di pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) kelas menengah ke bawah, yang terus menunjukkan tren pertumbuhan yang positif. Menurut catatan perusahaan, kinerja kredit dan pembiayaan mencapai sebesar Rp 139 triliun atau tumbuh 19,88% dari kredit periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 115,916 Triliun.

"Pertumbuhan kredit Bank BTN ini berada di atas rata-rata industri nasional yang berada hanya pada kisaran 9,85%," kata Maryono. Sejalan dengan pertumbuhan dan peningkatan kualitas kredit, Maryono mengungkapkan, peningkatan bisnis perseroan juga dapat dilihat dari meningkatnya Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan yang mencapai Rp 128 triliun pada 2015.

Angka tersebut tercatat tumbuh 19,97% dari periode sebelumnya sebesar Rp 128 triliun.  "Perolehan dana pihak ketiga perseroan ini juga berada diatas rata-rata industri nasional yang berada hanya pada kisaran 7,70%," sambung dia. Sementara total aset perseroan tumbuh sebesar 18,83% dari Rp 144,6 triliun pada tahun sebelumnya menjadi Rp 172 triliun pada akhir 2015. Pertumbuhan aset ini juga berada di atas rata-rata industri nasional yang berada hanya pada kisaran 9,29%.

Panen Raya Dan Impor Jagung Berbarengan Sebabkan Harga Jagung Jatuh

Penahanan ratusan ribu ton jagung impor di pelabuhan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) pada Desember 2015-Januari 2016 lalu mengundang protes banyak pihak, terutama para peternak ayam yang tercekik oleh mahalnya pakan ternak berbahan baku jagung. Penahanan jagung impor itu membuat harga pakan ternak melonjak 100% menjadi Rp 7.000/kg. Harga ayam pun ikut melonjak sampai Rp 35.000/ekor. Akibatnya masyarakat harus membeli ayam dengan harga mahal.

Meski begitu, ada juga dampak positif dari penahanan impor tersebut. Harga jagung di tingkat petani melonjak hingga Rp 6.000/kg sehingga petani menikmati keuntungan yang sangat layak.  "Kemarin saat impor ditahan harga jagung di petani sempat sampai Rp 5.000-Rp 6.000/kg untuk jagung dengan kadar air masih 17%," ujar Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA), Winarno Tohir, saat dihubungi .  Namun harga jagung di tingkat petani segera turun setelah 445.500 ton jagung impor yang tertahan akhirnya dibebaskan. Hari ini, harga jagung petani sudah menurun Rp 2.000/kg menjadi Rp 4.000/kg.

"Harga hari ini di petani sekitar Rp 4.000/kg setelah jagung impor yang harganya Rp 3.600/kg masuk," Winarno mengungkapkan. Pihaknya tidak mau jagung impor dilarang masuk. Tetapi, Winarno mengingatkan, harga jagung di tingkat petani juga harus dijaga, jangan sampai impor tidak terkendali dan membuat petani di dalam negeri rugi. "Impor silahkan masuk, tapi jangan sampai menjatuhkan harga jagung di petani," tutupnya.

Sebagai informasi, Menteri Perdagangan Thomas Lembong pada Jumat pekan lalu akhirnya memutuskan untuk membebaskan 445.500 ton jagung yang saat ditahan Kementerian Pertanian (Kementan) di sejumlah pelabuhan di Medan, Semarang, Banten, dan Jawa Barat.

Jagung impor tersebut dibeli Perum Bulog dan segera disalurkan ke peternak yang membutuhkan jagung sebagai bahan baku pakan ternak. Hal ini diharapkan dapat mengakhiri ketidakpastian mengenai kelanjutan dari impor jagung yang sebagian telah memasuki pelabuhan wilayah Indonesia tersebut.

Tom Lembong menjelaskan, keputusannya ini didasari oleh fakta bahwa kenaikan harga jagung untuk pakan ternak akhir-akhir ini mengindikasikan adanya kekurangan pasokan atau terjadi kelangkaan. "Jagung lokal dengan spesifikasi kebutuhan pakan sebenarnya tersedia namun lokasinya di daerah-daerah yang terpencar dan tidak berdekatan dengan lokasi pabrik pakan," kata Tom Lembong.

Para petani jagung sempat menikmati harga tinggi di Desember 2015-Januari 2016 saat Kementerian Pertanian (Kementan) menahan ratusan ribu ton jagung impor di pelabuhan. Namun, harga jagung lokal kini sudah mulai turun lagi setelah pemerintah akhirnya membebaskan 445.500 ton jagung yang ditahan untuk menstabilkan harga pakan ternak ayam. Sebab, kenaikan harga pakan ternak yang 50% komponennya adalah jagung membuat harga daging dan telur ayam ikut melonjak.

Sementara ratusan ribu ton jagung impor masuk, pada akhir bulan ini panen raya jagung di dalam negeri juga akan tiba, para petani pun khawatir harga jagung di tingkat petani merosot hingga di bawah biaya pokok produksi (BPP) seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. "Sebentar lagi panen raya mulai akhir Februari. Kalau dulu (harga jagung petani) tahun lalu saja jatuh sampai Rp 2.200/kg saat panen raya, ini harus diantisipasi," kata Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA), Winarno Tohir.

Karena itu, pihaknya meminta Perum Bulog untuk turun tangan menjaga harga jagung di tingkat petani. Kata Winarno, Bulog juga telah berkomitmen untuk menjadi stabilisator jagung, sudah ada kesepakatan kerjasama antara KTNA dan Bulog. "Kita sudah sepakat kerjasama sama Bulog. Sudah ada Satker (Satuan Kerja) jagung Bulog-KTNA. Nanti melalui Satker akan kita informasikan ada panen di wilayah mana, Bulog akan serap jagung dari petani," tuturnya.

Berdasarkan perhitungan sementara yang dilakukan oleh KTNA dan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, idealnya harga jagung dengan kadar air 14% diserap Bulog dengan harga Rp 3.500/kg. "Jumat (5/2/2016) kemarin dibicarakan dengan BKP, kita hitung-hitungan jagung dengan kadar air 14% itu Rp 3.500/kg," tutupnya. Harga jagung di tingkat petani sempat naik. Namun, harga itu akhirnya turun setelah jagung impor yang sempat ditahan di sejumlah pelabuhan dilepaskan ke pasar.

Menghadapi situasi ini, Petani meminta pemerintah segera turun tangan menjaga harga jagung agar tidak jatuh lebih dalam. Apalagi, akhir Februari ini merupakan masa panen raya jagung. "Sebentar lagi panen raya mulai akhir Februari. Kalau dulu (harga jagung petani) tahun lalu saja jatuh sampai Rp 2.200/kg saat panen raya, ini harus diantisipasi," ujar Ketua Umum KTNA, Winarno Tohir

Para petani hanya ingin harga jagung lokal tidak jatuh dan merugikan mereka. Impor harus dibuka bila memang diperlukan, tapi jangan sampai berlebihan hingga mematikan para petani di dalam negeri. "Impor silahkan masuk, tapi jangan sampai menjatuhkan harga jagung di petani," kata Winarno. Dia menambahkan, harga jagung di tingkat petani sempat melonjak hingga Rp 6.000/kg saat penahanan jagung impor berlangsung, sehingga petani menikmati keuntungan yang sangat layak.  "Sekarang sudah mulai turun. Harga hari ini di petani sekitar Rp 4.000/kg setelah jaging impor yang harganya Rp 3.600/kg masuk " ucapnya.

Friday, February 5, 2016

Daftar Calon Pembeli Yahoo

Belum juga berhasil bersaing dan meruntuhkan dominasi pesaing utamanya, Yahoo mulai berpikir untuk mencari pembeli potensial. Dari beberapa nama yang beredar, ada 9 calon pembeli yang mungkin menaruh minat lebih pada perusahaan internet ini. Yahoo yang mencari pemasukan iklan dari mesin pencari dan email, memang harus kalah bersaing dengan Google dan Facebook. CEO Marissa Mayer masih optimis dengan bisnis yang coba akan mereka lakukan yang tentu saja bersinggungan dengan Yahoo Mail dan Tumblr.

Kendati demikian, dewan direksi malah memunculkan sinyal melalui Chairman Yahoo Maynard Webb mengatakan baha mereka sedang mencari strategi alternatif, termasuk menimbang proposal pembeli potensial. Kendati tak disebutkan siapa saja perusahaan yang dimaksud, berikut ini 9 perusahaan yang kabarnya tengah membidik Yahoo.
  • Verizon
    Desember lalu, CEO Verizon Lowell McAdam dan CFO Fran Shammo mengatakan bahwa mereka tertarik mendapatkan Yahoo bila memang dijual. Operator telekomunikasi AS ini memang tengah menanjak mobile video dan membutuhkan paten Yahoo atau teknologinya untuk memuluskan langkahnya.
  • AT&T
    Selain Verizon, operator telekomunikasi lainnya AT&T juga berminat memiliki Yahoo dengan alasan yang sama.
  • ComCast
    Yahoo memiliki 1 miliar pengguna, teknologi iklan di mobile dan video yang dimiliki Yahoo tentu sangat pas untuk dimiliki oleh provider broadband dan cable, ComCast. Namun, isu ini sendiri langsung ditampik oleh CEO Brian Roberts.
  • Alibaba
    Ini boleh dibilanh sebagai calon pembeli paling potensial. Apalagi faktanya, Alibaba yang tengah tumbuh pesat di China, membeli kembali (buy back) saham mereka yang dipunyai Yahoo di Alibaba sebesar 15 persen.
  • Softbank
    Demikian pula, perusahaan telekomunikasi Jepang ini bisa mengkonsolidasikan kepemilikan di Yahoo Jepang, yang mendirikan Yahoo pada tahun 1996. Yahoo memiliki 35,5 persen dari Yahoo Jepang, sementara Softbank memiliki 36,4 persen.
  • Disney dan Twenty-First Century Fox
    Sebuah studio hiburan bisa memanfaatkan kecakapan Video Yahoo.
  • Google dan Microsoft
    Ini bukan kabar baru, sebab tahun 2008, kedua perusahaan ini sempat menyatakan ketertarikannya untuk membeli Yahoo. Bahkan Microsoft nyaris saja memiliki Yahoo di tahun yang sama.
Tak kunjung mendapatkan hasil yang positif, Yahoo mengirim sinyal untuk mempertimbangkan menjual perusahaan ke pihak lainnya. Beberapa calon potensial pembeli pun muncul. Yahoo memang tengah terpuruk, baru-baru ini perusahaan internet tersebut melaporkan akan merumahkan 15 persen dari total karyawan mereka. Malah dewan direksi Yahoo menyebut mempertimbangkan proposal strategis yang berkualitas.

Dari gosip yang beredar, media besar dan perusahaan komunikasi, serta perusahaan ekuitas swasta, adalah beberapa nama peminat Yahoo.  Dilaporkan Bussines Insider, beberapa nama peminat Yahoo adalah Verizon, AT & T, News Corp, Disney dan Comcast. Semuanya telah disebutkan sebagai penawar potensial dalam laporan sebelumnya.

Dari jajaran peminat Yahoo tersebut, News Corp mungkin bisa dicoret lebih awal. Karena media grup memiliki layanan berita Dow Jones dan New York Post, tidak memiliki kepentingan di Yahoo, menurut sebuah sumber akrab dengan masalah tersebut. Operator telekomunikasi Verizon masih bergeming sejauh ini, meskipun CEO-nya mengisyaratkan minatnya dalam kesepakatan yang mungkin saja terjadi.  Hingga 30 Juni 2015 Yahoo memiliki sekitar 11.000 karyawan, turun dibanding Desember 2014 yang saat itu berjumlah 12.500 orang.

Selama ini, Yahoo telah berjuang untuk memperluas bisnis internet, yang meliputi penjualan iklan di mesin pencarian, layanan email, dan terus menghadapi persaingan dari Google dan Facebook. Yahoo memang sedang berada di bawah tekanan dalam merevitalisasi bisnisnya yang dianggap gagal selama tiga tahun. Bahkan salah satu investor perusahaan dilaporkan sempat memanggil Mayer agar jumlah karyawan perusahaan semakin diperkecil hingga 3.000 orang saja.

Thursday, February 4, 2016

PT Mabua Motor Indonesia Lepas Keagenan Harley-Davidson

Surat yang menyatakan bahwa PT Mabua Motor Indonesia melepas keagenan Harley-Davidson di Indonesia bocor. Direktur Utama PT Mabua Motor Indonesia, Djonnie Rahmat langsung menanggapi hal itu dengan menggelar konperensi pers Rabu (10/2/2015) pekan depan.

Djonnie mengatakan surat yang telah beredar itu merupakan dokumen internal perusahaan. Ia mengaku kaget dan menyayangkan mengapa surat itu bisa bocor dan beredar ke luar perusahaan. "Sebenarnya itu dokumen internal. Saya ga mengerti kenapa bisa bocor. Itu dokumen internal yang seharusnya tidak tersebar keluar," ujar Djonnie saat dihubungi.

Dia menegaskan, PT Mabua Motor Indonesia akan segera melakukan klarifikasi terkait beredarnya surat tersebut. "Tanggal 10 (Rabu pekan depan) nanti akan kita klarifikasi. Saya sudah kirim undangan ke media massa," tegas Djonnie. Berikut isi surat yang mengatasnamakan Presdir PT Mabua Harley-Davidson Djonnie Rahmat yang beredar di kalangan wartawan :

Dengan berat hati bersama ini diberitahukan bahwa PT Mabua Harley-Davidson dan PT Mabua Motor Indonesia tidak memperpanjang keagenan Harley-Davidson di Indonesia, terhitung mulai tanggal 31 Desember 2015. Selama beberapa tahun terakhir, iklim usaha pada sektor otomotif, khususnya di bidang motor besar, mengalami berbagai kendala, antara lain yaitu:

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang US Dollar, yang dimulai sejak pertengahan tahun 2013 dan berlanjut sampai dengan saat ini mencapai lebih kurang 40 persen. Kebijakan pemerintah Republik Indonesia mengenai tarif Bea masuk serta pajak yang terkait dengan importasi dan penjualan motor besar, antara lain:
  • PMK No 175/PMK.011/2013 tentang kenaikan tarif PPh 22 import dari 2,5 persen menjadi 7,5 persen.
  • PP no 22 tahun 2014 tentang kenaikan pajak penjualan barang mewah dari 75 persen menjadi 125 persen.
  • PMK No 90/PMK.03/2015 tentang penetapan tarif PPh 22 Barang Mewah untuk motor besar dengan kapasitas mesin di atas 500 cc dari 0 persen menjadi 5 persen.
  • PMK no 132/PMK.010/2015 tentang kenaikan tarif bea masuk motor besar dari semula 30 persen menjadi 40 persen.
Total keseluruhan pajak untuk importasi motor besar mencapai hampir 300 persen, tidak termasuk bea balik nama dll-nya. Faktor-faktor tersebut di atas telah mengakibatkan kelesuan pasar serta penurunan minat beli. Untuk beberapa bulan mendatang, sebagai bentuk komitmen yang tinggi, kami tetap akan memberikan layanan purna jual serta penjualan suku cadang, dan lain-lain.

Ucapan terima kasih serta penghargaan yang tinggi kami sampaikan kepada Bapak Soetikno Soedarjo dan para pemegang saham MRA Group serta seluruh pihak, yang telah memberikan dedikasi serta dukungannya, sehingga PT Mabua Harley-Davidson dan PT Mabua Motor Indonesia mampu menjadi bagian dari perkembangan Harley-Davidson di Indonesia sejak tahun 1997 sampai dengan saat ini.

Isu lepasnya PT. Mabua Motor Indonesia sebagai Agen Pemegang Merek (APM) Harley-Davidson menyeruak. Apalagi setelah diberitakan Mabua Motor mengalami penurunan penjualan pada tahun ini. Kabar mengejutkan ini juga semakin santer terdengar akibat kenaikan pajak pada barang jual mewah yang terlalu tinggi. Akhirnya motor besar dengan harga fantastis tersebut terkena imbas kebijakan baru yang ditetapkan oleh pemerintah ini.

Bila dihitung, secara keseluruhan total pajak yang harus dibayarkan pada satu unit terbaru Harley mencapai hingga 300 persen dari harga beli kendaraan di negara asal. PT. Mabua Motor Indonesia bakal mencopot APM Harley-Davidson yang membuat telinga panas ini pun, langsung dibantah langsung oleh Direktur PT Mabua Motor Indonesia, Djonnie Rahmat. "Tidak ada kabar itu (Mabua tidak jadi APM Harley-Davidson lagi). Kita akan tetap sebagai APM Harley di Indonesia," jawab Djonnie Rahmat dengan tegas.

Untuk menyiasati lesunya penjualan di Indonesia, PT. Mabua Motor Indonesia mengefisiensikan diler yang semula berada di wilayah Blok M, Jakarta Selatan dipindahkan menjadi satu di Pondok Pinang, Jakarta selatan. Segala aktivitas diler Harley Davidson di kawasan Blok M dihentikan sejak 23 Oktober lalu.

Wednesday, February 3, 2016

Harga Minyak RI Terjun Bebas ke US$ 27/Barel di Januari 2016

Selama Januari 2016, harga minyak yang diproduksi Indonesia, atau Indonesia Crude Price (ICP), turun tajam menjadi US$ 27,49/barel. Harga tersebut turun US$ 7,98/barel dibandingkan Desember 2015 yang mencapai US$ 35,47/barel. Sementara harga Minas/SLC di Januari 2016 mencapai US$ 26,63 per barel, turun US$ 7,98 per barel dari US$ 34,61 per barel pada Desember 2015.

Dikutip dari keterangan Kementerian ESDM, Kamis (4/2/2016), penurunan harga minyak mentah Indonesia tersebut sejalan dengan penurunan harga minyak mentah utama di pasar Internasional, yang diakibatkan oleh beberapa faktor yakni:

Meningkatnya pasokan minyak mentah dunia sebesar 500.000 barel per hari, terutama setelah dicabutnya sanksi ekonomi Iran pada tanggal 16 Januari 2016. Berdasarkan publikasi OPEC Januari 2016, proyeksi pasokan negara-negara Non-OPEC pada tahun 2015 direvisi meningkat 0,23 juta barel per hari, dibandingkan publikasi OPEC bulan Desember 2015.

Menurunnya permintaan minyak mentah Negara Tiongkok untuk kuartal I-2016 sebesar 400.000 barel per hari, dibandingkan kuartal IV tahun 2015 yang disebabkan melemahnya indikator ekonomi dan devaluasi mata uang yuan. Berdasarkan publikasi OPEC Januari 2016, permintaan minyak dunia kuartal I-2016 menurun 0,6 juta barel per hari dibandingkan kuartal IV-2015.

Berdasarkan laporan EIA (Energy Information Administration) Januari 2016, terdapat peningkatan stok minyak mentah sebesar 7,5 juta barel, stok distillate sebesar 7,4 juta barel dan stok gasoline sebesar 27,1 juta barel di Amerika Serikat pada akhir Januari 2016, dibandingkan stok pada akhir Desember 2015.

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah dipengaruhi oleh mulai diaktifkan kembali reaktor nuklir sebesar 700 MW milik Korea Selatan yang dioperasikan oleh Korea Hydro and Nuclear Power, dan menurunnya permintaan tenaga listrik di Jepang sebesar 63,60 milliar kWh (6,3%) dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya.

Selengkapnya perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada Januari 2016 dibandingkan Desember 2015, sebagai berikut:
  • WTI (Nymex) turun sebesar US$ 5,55 per barel dari US$ 37,33 per barel menjadi US$ 31,78 per barel.
  • Brent (ICE) turun sebesar US$ 6,92 per barel dari US$ 38,90 per barel menjadi US$ 31,98 per barel.
  • Basket OPEC turun sebesar US$ 7,49 per barel dari US$ 33,85 per barel menjadi US$ 26,37 per barel.

Waskita Karya Bukukan Laba Bersih Rp 1 Triliun pada 2015

Manajemen PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyatakan bahwa laba perseroan pada 2015 mencapai Rp1 triliun atau naik dua kali lipat dari capaian 2014 di angka Rp501 miliar karena ditopang proyek proyek infrastruktur pemerintah. Direktur Keuangan Waskita Karya Tunggul Rajagukguk mengatakan pendapatan perseroan pada 2015 mencapai angka Rp14 triliun, atau naik 36,10 persen dari capaian tahun sebelumnya sebesar Rp10,28 triliun.

“Kebanyakan masih dikontribusi dari pendapatan jasa konstruksi,” ujarnya singkat saat dihubungi. Untuk tahun ini, Tunggul optimistis perseroan mampu mencapai peningkatan pendapatan dan laba bersih hingga dua kali lipat. Pasalnya, ia mengaku manajemen yakin perolehan kontrak pada 2016 bisa melonjak hingga Rp60 triliun dari capaian Rp40 triliun di 2015. “Kami optimistis tahun ini bisa tumbuh dua kali lipat, baik pendapatan maupun laba bersih,” katanya.

Sekadar informasi, sebelumnya Waskita Karya juga menggarap proyek pembangunan jaringan listrik. Pada Oktober 2015, perseroan meneken kontrak pembangunan jaringan listrik di Sumatera dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).  Proyek yang termasuk dalam kontrak tersebut adalah paket 1 jaringan listrik dengan trase New Aur Duri, Jambi ke Pranap, Riau sepanjang 250 km dengan nilai konstruksi Rp 3,8 triliun. Kemudian, paket 2 jaringan listrik dengan trase Pranap, Riau ke Perawang, Riau sepanjang 160 km dengan nilai konstruksi Rp 2,8 triliun. Secara total, nilai 2 paket tersebut mencapai Rp 6,6 triliun.

Adapun periode pelaksanaan konstruksi ditargetkan menghabiskan waktu tiga tahun mulai dari pembebasan tanah, konstruksi, sampai operasi. Sementara dari segi pendanaan, Waskita Karya diketahui sedang menjajaki penerbitan obligasi Rp2 triliun pada semester I 2016. Lebih lanjut penerbitan itu merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) yang senilai total Rp 5 triliun.

Waskita Karya bakal menggunakan laporan keuangan Desember 2015 sebagai valuasi penerbitan PUB. Nantinya, emisi obligasi itu akan menjadi salah satu sumber belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini yang dipatok hingga Rp10 triliun.  Di sisi lain, manajemen juga bersiap melego 10 persen saham anak usahanya, PT Waskita Beton Precast melalui skema divestasi, sebelum melepas 35-40 persen lainnya ke lantai bursa melalui proses penawaran saham perdana (initial public offering/IPO).

Tunggul mengatakan divestasi 10 persen saham anak usaha tersebut dilakukan karena dinilai akan baik bagi perusahaan sebelum IPO. Sayangya, ia enggan menjelaskan alasan tersebut lebih lanjut.

“Ya, memang kami akan melakukan divestasi Waskita Beton. Rencananya kuartal I ini, sebelum IPO,” ujarnya. PT Waskita Karya (Persero) Tbk berniat melego 10 persen saham anak usahanya, PT Waskita Beton Precast melalui skema divestasi, sebelum melepas 35-40 persen lainnya ke lantai bursa melalui proses penawaran saham perdana (initial public offering/IPO).

Direktur Keuangan Waskita Karya Tunggul Rajagukguk mengatakan pihaknya divestasi 10 persen saham anak usaha tersebut dilakukan karena dinilai akan baik bagi perusahaan sebelum IPO. Sayangya, ia enggan menjelaskan alasan tersebut lebih lanjut. “Ya, memang kami akan melakukan divestasi Waskita Beton. Rencananya kuartal I ini, sebelum IPO,” ujarnya saat dihubungi.

Tunggul menambahkan, beberapa pihak telah dalam proses pembicaraan mengenai divestasi Waskita Beton. Namun, ia enggan membeberkan jumlah dan nama-nama perusahaan yang tengah masuk dalam proses negosiasi pembelian saham. “Saya belum bisa bicara banyak untuk pihak-pihaknya. BUMN atau swasta, ya nanti kita lihat saja,” katanya. Sementara itu, ia menyatakan manajemen tetap berencana melepas Waskita Beton ke lantai Bursa Efek Indonesia pada tahun ini. Tunggul menyatakan perseroan masih menyiapkan segala prosesnya dan berharap situasi masih mendukung.

“Waskita Beton jadi IPO tahun ini. Kemungkinan besar triwulan III,” jelasnya. Analis Mandiri Sekuritas Aditya Sastrawinata mengatakan, berdasarkan pertemuannya dengan manajemen Waskita Karya, perseroan berencana mendivestasikan anak usaha untuk beton pracetak sebelum nantinya IPO, dengan menjual hingga 10 persen sahamnya.

“Diprediksi akan dieksekusi pada pertengahan Februari. Identitas pihak ketiga tidak disebutkan tetapi saat ini ada lima kemungkinan (tiga BUMN dan dua swasta). IPO Waskita Beton sekitar September 2016 dengan minimum kepemilikan Waskita Karya 60 persen,” ujarnya dalam riset. Ia menambahkan, Waskita Karya berencana mengakusisi dua pabrik beton pracetak pada Februari untuk meningkatkan total kapasitas dari 1,8 juta menjadi 2,4 juta ton.

Dalam catatannya, Waskita Beton membukukan pendapatan non-audit Rp2,6 triliun dan laba bersih Rp330 miliar sepanjang 2015. Yang menarik, ia mencatat pendapatan Waskita Beton saat ini menyamai Wijaya Karya Beton, di angka Rp2,6 triliun. “Untuk 2016, Waskita Karya menargetkan pendapatan Rp5 triliun dan laba bersih Rp500 miliar untuk beton pracetak yang sebagian besar proyeknya dari LRT Palembang dan jalan tol Becakayu,” imbuhnya.

Dari sisi kinerja, kontrak baru Waskita Karya mencapai Rp32 triliun pada 2015, naik 45 persen secara tahunan, dan berporsi 107 persen dari target setahun penuh. Untuk 2016, Waskita Karya menargetkan kontrak baru Rp48 triliun atau naik 50 persen secara tahunan, dengan proyek besarnya termasuk proyek LRT di Palembang (sekitar Rp9 triliun), proyek transmisi listrik di Sumatra fase 2 (sekitar Rp6 triliun), jalan tol Cimanggis-Cibitung (sekitar Rp6 triliun), jalan tol Pemalang-Batang, dan jalan tol Pejagan-Pemalang fase 2 (sekitar Rp2,5 triliun)

BRI Raup Laba Rp. 25,2 Triliun pada 2015

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencetak laba bersih sebesar Rp25,2 triliun sepanjang 2015, naik tipis sebesar 4 persen dari capaian tahun sebelumnya sebesar Rp24,2 triliun . “Perolehan laba bersih tersebut ditopang peningkatan Interest Income atau Pendapatan Bunga yang mencapai Rp82,2 triliun atau tumbuh 13,5 persen dibanding akhir tahun 2014,” tutur Corporate Secretary BRI Hari Siaga Amijarso dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (3/2).

Sementara, pendapatan non-bunga BRI sepanjang tahun lalu mencapai Rp14,2 triliun atau melonjak 21,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Rp7,4 triliun di antaranya merupakan pendapatan berbasis biaya (fee based income/FBI) yang tumbuh 21,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. “Pertumbuhan (FBI) tersebut didominasi oleh peningkatan transaksi trade finance sebesar 36,2 persen secara tahunan menjadi Rp734,9 miliar dan kemudian diikuti oleh transaksi e-banking yang tumbuh sebesar 34,4 persen menjadi Rp1,6 triliun secara year on year,” ujarnya.

Dari sisi penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank BRI tercatat tumbuh sebesar 7,1 persen menjadi Rp642,8 triliun sepanjang 2015. Pencapaian tersebut tidak terlepas dari dukungan kegiatan-kegiatan pemasaran yang telah dilakukan, pengembangan jaringan unit kerja maupun electronic channel dan pengembangan fitur produk simpanan.

Hingga akhir tahun 2015, dana murah (Current Account Saving Account/ CASA) BRI tumbuh sebesar 18,4 persen atau menjadi Rp380,6 trilun, dengan kontribusi terhadap DPK yang juga meningkat, dari 53,5 persen di akhir tahun 2014 menjadi 59,2 persen. Peningkatan rasio CASA tersebut memberikan efek positif dengan turunnya biaya dana (Cost of Fund/COF) dari yang sebelumnya 4,4 persen di tahun 2014 menjadi 4,2 persen di tahun 2015..

Sementara, dari sisi portofolio kredit, total kredit (outstanding loans) yang sudah disalurkan oleh bak pelat merah ini mencapai Rp558,4 triliun, atau tumbuh sebesar 13,9 persen dibandingkan capaian tahun 2014, dimana kenaikan penyaluran kredit terjadi di semua segmen bisnis. Kredit di segmen mikro yang menjadi core business BRI tumbuh sebesar 16,8 persen secara tahunan menjadi Rp178,9 triliun, dengan jumlah nasabah yang meningkat menjadi 7,8 juta nasabah dari 7,3 juta nasabah secara year on year.

“Pertumbuhan kredit di segmen mikro tersebut salah satunya didorong dengan diluncurkannya kembali Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh Pemerintah RI pada pertengahan Agustus tahun 2015. Di mana sejak diluncurkan pada tgl 18 Agustus 2015, Bank BRI telah menyalurkan KUR (realisasi kumulatif) sebesar Rp16,2 triliun kepada lebih dari 920 ribu pelaku usaha yang tersebar secara merata di seluruh pelosok tanah air,” ujarnya.

Untuk penyaluran kredit di segmen korporasi non Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tercatat tumbuh sebesar 31,5 persen secara tahunan menjadi Rp75,1 triliun. Kemudian, untuk penyaluran kredit di segmen consumer tumbuh sebesar 9,8 persen secara tahunan menjadi sebesar Rp88,5 triliun. Sedangkan untuk segmen korporasi yang disalurkan kepada BUMN naik sebesar 9,6 persen secara tahunan menjadi Rp. 81,2 triliun. Terakhir, penyaluran kredit di segmen small commercial & medium naik sebesar 7,5 persen secara tahunan menjadi Rp134,7 triliun.

Sepanjang tahun lalu, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/ NPL) terjaga di level yang rendah, NPL netto tercatat sebesar 0,5 persen dan NPL gross sebesar 2,0 persen dengan NPL coverage ratio sebesar 151,1 persen.  Adapun rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) tercatat sebesar 86,9 persen, sementara rasio kecukupan modal (Capital Asset Ratio/ CAR) berada di level 20,6 persen pada akhir tahun 2015. Rasio pengembalian aset (Return on Asset/ ROA) tercatat di level 4,2 persen dan rasio pengembalian modal (Return on Equity/ ROE) berada di level 29,9 persen.

Tuesday, February 2, 2016

Toyota Kuasai Pasar Pasar Otomotif Dunia 4 Tahun Berturut Turut Setelah Jual 10 Juta Mobil

Toyota masih tercatat sebagai merek mobil paling laris di dunia, bahkan dalam empat tahun berurut-turut. Tahun lalu, pabrikan ini berhasil melego kendaraan bermotor sebanyak 10.151.000 unit. Seperti dilaporkan Autoevolution, Toyota masih mengungguli merek asal Jerman, Volkswagen (VW) yang menjual 9.930.000 unit dan General Motors (GM) yang melego 9,8 juta unit. Sepanjang semester pertama 2015, VW memang sempat menyisihkan Toyota dalam penjualan.

Namun, laju penjualan VW melambat setelah pada September tersengat skandal uji emisi mesin diesel. Dalam kasus ini, VW dituding telah melakukan kecurangan dengan menambahkan perangkat tertentu untuk mengelabui tingkat emisi gas buang hasil pembakaran mesin. Hanya, meski masih tercatat sebagai merek terlaris, namun penjualan Toyota sepanjang 2015 itu turun 0,8 persen dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2014, Toyota membukukan penjualan 10.230.000 unit, sementara VW menjual 10.140.000 unit.

Sejumlah kalangan menilai, jika VW tak tersandung skandal emisi, maka pertempuran dengan Toyota dalam penjualan akan berlangsung sengit. Sedangkan pada 2014, GM berhasil melego 9.920.000 unit. Sebelum Toyota merajai dunia, GM adalah merek terlaris. Bahkan gelar juara penjualan tersebut dipegangnya hingga tujuh dekade. GM kehilangan mahkota penjualan Toyota pada tahun 2008 yakni saat Amerika Serikat dibelit krisis ekonomi dan pabrikan itu menghadapi masalah keuangan. Perusahaan Amerika sempat kembali memimpin penjualan global selama satu tahun, yakni pada 2011.

Pada saat itu, Jepang dilanda tsunami dan gempa bumi, sehingga proses produksi produsen mobil terganggu. Toyota mulai berpikir untuk menggenjot penjualan di pasar negara berkembang, dan memndayagunakan Daihatsu yang sahamnya juga telah dimilikinya. Selain itu, Toyota juga terus menggenjot penjualan varian berteknologi hybrid. Kini, untuk masa depan, Toyota telah mengembangkan mobil berbahan bakar hidrogen, Toyota Mirai. -Toyota boleh tersenyum lebar. Pabrikan asal Jepang ini berhasil menjadi produsen paling banyak menjual kendaraan selama 4 tahun berturut-turut di dunia.

Toyota pun mengumumkan, setidaknya 10 juta lebih mobil sudah terjual 2015 lalu. Seperti dilansir worldcarfans, Kamis (28/1/2016), memang penjualan Toyota di 2015 kemarin bisa dikatakan turun 0,8 persen dibandingkan 2014. Meski demikian, para produsen dunia harus mengakui ketangguhan Toyota. Karena Toyota menjadi satu-satunya pabrikan yang berhasil menjual 10 jutaan mobil pada 2015 kemarin.

Atau tepatnya Toyota telah berhasil menjual hingga 10.150.000 unit mobil, termasuk penjualan dari Daihatsu dan Hino. Meski demikian, Toyota harus tetap waspada dengan produsen lainnya. Sebut saja VAG (MAN dan Scania) yang berhasil menjual hingga 9,9 juta unit di 2015, serta GM yang berhasil menjual 9,8 juta, dan tidak menutup kemungkinan bisa menyalip Toyota.

Dan ketangguhan Toyota ini juga dikatakan tidak lepas dari hancurnya penjualan VW, akibat kasus emisi gas buang. Sehingga wajib hukumnya bagi Toyota untuk lebih waspada.

Daihatsu Diambil Alih Oleh Toyota

Toyota Motor Corporation akan memiliki kontrol sepenuhnya terhadap Daihatsu pada Agustus 2016. Apakah ada efeknya terhadap operasi Daihatsu di Indonesia?

Ketua Umum Gaikindo, Sudirman MR yang juga Presdir PT Astra Daihatsu Motor mengatakan masih menunggu keputusan akuisisi saham tersebut hingga Agustus 2016. Selain itu, Sudirman menambahkan isu akuisisi saham adalah hal yang biasa terjadi di Jepang.

"Tidak ada pengaruhnya disini, itu tidak ada pengaruh untuk sementara. Penyelesaiannya akan berjalan sampai Agustus. Jadi untuk sementara tidak ada pengaruh perubahan apa-apa," jelas Sudirman MR di Jakarta. "Itu bisa saja terjadi di Jepang. Di sana isu itu hal biasa peraturan setempat. Itu kan implikasinya masing-masing. Toyota punya join venture di Indonesia, Daihatsu juga punya. Tapi itu kan independen masing-masing," lanjutnya.

Toyota selama ini memiliki 51,2 persen saham Daihatsu. Pada Agustus mendatang seluruh saham Daihatsu akan dimiliki oleh Toyota. Dengan mengontrol sepenuhnya Daihatsu, Toyota berharap bisa mendapatkan keahlian dalam hal mobil-mobil dengan biaya yang rendah, sementara bagi Daihatsu akan mempermudah mereka mendapatkan teknologi masa depan yang dikembangkan oleh Toyota.

"Ini adalah peluang bagi kami untuk berhenti memikirkan apa yang kami butuhkan untuk melaju sendirian, dan mempercayai satu sama lain untuk mengambil keuntungan besar dari kekuatan masing-masing kami," kata Presiden Toyota Akio Toyoda. Toyota akan mengakuisi saham Daihatsu dengan cara menukar sekitar 0,26 saham milik Toyota dengan setiap saham Daihatsu. Saham Daihatsu sendiri akan mengalami delisting (atau penghapusan saham di pasar) setelah 26 Juli.

Daihatsu seperti dikutip dari Reuters, memiliki pangsa pasar 16,2 persen di Indonesia. Di Indonesia Daihatsu memproduksi mobil-mobil seperti Ayla, Xenia, dan Terios.

Monday, February 1, 2016

Schlumberger PHK 10.000 Karyawan Karena Penurunan Harga Minyak Dunia

Perusahaan jasa pengeboran internasional, Schlumberger, telah memangkas alias melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 10.000 karyawannya, dalam 3 bulan terakhir. PHK tersebut dilakukan di tengah anjloknya harga minyak dunia. Saat ini, harga minyak dunia telah jatuh higga US$ 27/barel.

Dalam 3 bulan terakhir, Schlumberger mencatat kerugian hingga US$ 1 miliar. Itu merupakan kerugian kuartalan terbesar dalam 12 tahun terakhir. Sementara dari sisi pendapatan, perusahaan jasa pengeboran tersebut mencatat penurunan yang cukup dalam sebesar 39% menjadi US$ 7,74 miiar. Demikian dikatakan Chief Executive Perusahaan Paal Kibsgaard, dilansir BBC.com, Jumat (22/1/2016).

Menurutnya, belum ada tanda-tanda harga minyak membaik. Melihat kondisi demikian, Schlumberger melakukan pembelian kembali (buyback) sahamnya sebesar US$ 10 miliar. Berita ini mendorong saham perusahaan tersebut naik 4%.Schlumberger mencatat, di tahun 2015 harga sahamnya turun hampir 20%. Penurunan ini akibat dari kekhawatiran investor karena merosotnya harga minyak.

Pemangkasan karyawan oleh Schlumberger ini sebagai salah satu cara perusahaan untuk melakukan efisiensi. Perusahaan juga sudah mengumumkan sebelumnya jika akan ada pemangkasan karyawan tambahan sebanyak 20.000 orang. Kibsgaard menegaskan, dalam jangka pendek maupun menengah belum ada tanda-tanda pemulihan harga minyak dunia.

Terus merosotnya harga minyak dunia berdampak negatif pada pasar saham. Pasokan minyak yang berlimpah masih akan berlanjut, dan akan melanjutkan sentimen negatif di pasar saham. Diperkirakan, pasar saham masih akan dalam tren melemah alias bearish."Jatuhnya harga minyak dunia juga membuat sejumlah investor menahan investasinya secara signifikan," tulis Schlumberger.

Harga minyak telah jatuh di bawah US$ 28 per barel, terendah sejak pertengahan 2014 .Banyak analis memperkirakan harga minyak dunia di 2016 masih akan menurun, kemungkinan bisa di bawah US$ 20 per barel.Bahkan, Ekonom di Royal Bank of Scotlandia menyebutkan, harga minyak dunia bisa jatuh di bawah US$ 16 per barel. Sementara Standard Chartered memprediksi harga minyak bisa mencapai hanya US$ 10 barel.

Peluang Bisnis Ditengah Kejatuhan Harga Minyak Dunia

Berlebihnya pasokan minyak, kembali membuat harga minyak mentah dunia turun sebesar 3% ke level US$ 31,35 per barel pada Senin (25/1/2016). Fundamental sektor energi unggulan itu masih bearishdan membawa kekhawatiran secara global. Namun, bagi negara berkembang terutama di Asia (termasuk Indonesia) justru ada sisi positifnya. Apa saja dampak positifnya?

Fundamental Minyak Masih Bearish
Beberapa fakta tentang kondisi harga minyak saat ini menunjukkan, fundamental minyak masih bearish meski sempat rebound. Harga minyak turun 3% pada Senin (25/1/2016) akibat Irak mengumumkan rekor tertinggi supplai produksi minyaknya ke pasar. Akibatnya, terjadi kelebihan pasokan dan harga komoditas unggulan global itu kembali tertekan.

Minyak mentah Brent sebagai acuan harga global turun 83 sen ke US$ 31,35 per barel pada 12:47 GMT, turun 2,6 % dari harga penutupan pada Jumat akhir pekan kemarin, ketika minyak mentah Brent sempat melesat naik 10%. Kementerian minyak Irak menyebut produksi minyak pada Desember telah mencapai rekor tertinggi. Produksi di kawasan bagian tengah dan selatan negara itu sebanyak 4,13 juta barel per hari. (SumberReuters, 25 Januari 2016).

Bahkan, seorang pejabat senior minyak Irak mengatakan negaranya dapat meningkatkan produksi lebih tinggi lagi pada tahun ini. Hal ini akan terus menekan pasar karena harganya berpotensi lebih murah lagi. Tak ayal, kabar dari Irak itu menyebabkan volatilitas tajam di pasar minyak. Gubernur Indonesia untuk OPEC mengatakan, dukungan antar Organisasi Negara Pengekspor Minyak untuk mengambil tindakan dalam menopang harga minyak mentah masih minim. Hanya ada satu negara yang mendukung rencana pertemuan darurat itu.

Meski begitu, ada optimisme bahwa harga situasi saat ini akan bermuara pada terbentuknya keseimbangan baru atas harga minyak dunia. Sebab permintaan tetap akan terus meningkat. Bank investasi AS, Goldman Sachs, mengatakan bahwa produksi minyak sebaiknya berkurang 95.000 barel per hari pada tahun 2016.

Harga Minyak Rendah Menguntungkan Asia?
Selama 18 bulan terakhir, harga minyak mentah memang jatuh. Banyak investor khawatir situasi ini akan semakin berdampak negatif termasuk ke pasar di negara berkembang secara keseluruhan. Namun, di balik itu sebenarnya ada negara-negara yang terbuka peluang/sisi positif bagi negara-negara di Asia untuk meraih manfaat besar dari rendahnya harga minyak sekarang. Mengapa? Sebab negara-negara Asia merupakan konsumen besar bagi komoditas minyak. Indonesia termasuk di dalamnya sebagai negara pengimpor untuk kebutuhan masyarakat dan negara.

Negara-negara seperti India, Thailand, dan Korea Selatan adalah negara yang semestinya meraih imbas positif atas lemahnya harga minyak mentah saat ini.

Apa saja dampak positif dari melemahnya harga minyak bagi negara-negara Asia?
Termasuk mendorong pelonggaran moneter karena membuka peluang bank sentral menurunkan level suku bunga.  Ketika biaya untuk energi lebih rendah, maka tingkat inflasi pada umumnya cenderung turun. Saat angka inflasi berkurang, maka gap dengan suku bunga acuan jadi melebar. Saat itu lah terbuka peluang agar suku bunga acuan diturunkan.

Penurunan suku bunga membawa berkah bagi sektor konsumsi karena daya beli biasanya langsung meningkat. Maka perekonomian akan bergerak lebih cepat. Secara makro, pengeluaran fiskal juga bisa lebih ringan. Biaya subsidi berkurang. Maka semestinya posisi fiskal bisa meningkat.

World Bank : Harga Minyak Dunia Akan Jatuh ke 14 Dollar Tahun 2016

Bank Dunia memangkas proyeksi harga minyak di tahun ini. Terbaru, Bank Dunia memangkas harga minyak US$ 14 menjadi US$ 37/barel di tahun ini. Rendahnya harga minyak terjadi karena melimpahnya pasokan, sementara permintaannya melemah. Dalam 'Commodity Markets Outlook' yang dikeluarkan, Bank Dunia memangkas prediksi 37 komoditas, termasuk minyak.

Para ekonom Bank Dunia menyatakan, permintaan minyak akan terus melemah, sementara pasokannya terus bertambah dari Iran serta Amerika Serikat (AS). Harga minyak bisa jatuh 27% tahun ini, setelah tahun lalu anjlok 47%. Harga minyak yang dijadikan acuan adalah rata-rata harga minyak jenis Brent, Dubai, dan West Texas Intermediate.

"Harga minyak dan komoditas rendah akan terus bersama kita untuk sementara waktu," kata John Baffes, Ekonom Senior sekaligus kepala penulis laporan ini, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (27/1/2016). Harga minyak mungkin akan pulih secara berkala di tahun ini, namun kenaikannya kecil.

Di awal Januari ini, Bank Dunia juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia, karena melemahnya kinerja ekonomi negara berkembang. Kondisi ini menyebabkan proyeksi permintaan komoditas akan melemah, dan harga akan jatuh. Harga minyak mentah dunia kembali merosot 2% pada perdagangan Rabu (27/1/2016) menuju ke level US$ 30/barel.

Melemahnya harga minyak dunia karena pasokan berlimpah, termasuk meningkatnya persediaan minyak mentah AS dan kekhawatiran tentang ekonomi China, yang merupakan konsumen minyak terbesar kedua di dunia. Minyak jenis Brent LCOc1 turun 51 sen menjadi US$ 31,29 per barel pada 03.08 GMT. Sementara minyak mentah AS CLc1 turun 72 sen menjadi US$ 30,73 per barel.

"Sentimen positif berasal dari pendapatan perusahaan AS yang kuat dan pembicaraan OPEC dan Rusia yang mempertimbangkan untuk mengurangi produksi," kata ANZ dalam catatannya, seperti dilansir Reuters, Rabu (27/1/2016). "Namun, meningkatnya stok minyak mentah AS kemungkinan akan menekan harga minyak. Kemungkinan stok minyak mentah AS bulan depan akan lebih tinggi dari bulan April tahun lalu."

Daniel Ang, Analis Phillip Futures mengatakan, dengan kemampuan AS untuk memproduksi minyak dalam jumlah yang jauh lebih tinggi, akan sulit untuk memulihkan harga minyak. "Jika pasokan minyak terus bertambah, ini menjadi pertanda buruk untuk harga minyak," ujarnya.

Stok minyak AS naik 11,4 juta barel hingga 22 Januari 2016 menjadi 496,6 juta, dibandingkan ekspektasi analis yang ditargetkan naik 3,3 juta barel. Sementara data dari kelompok industri American Petroleum Institute menyebutkan, stok minyak mentah di Cushing, Oklahoma, turun 664.000 barel. Sementara itu, Menteri Perminyakan Venezuela menyebutkan, pihaknya akan menggalang dukungan dari negara-negara OPEC dan non OPEC untuk bersama-sama menekan merosotnya harga minyak dunia dengan mengurangi produksi minyak.

Azerbaijan Bangkrut Karena Anjloknya Harga Minyak

Sudah hampir satu dekade, Azerbaijan menikmati booming harga minyak tinggi. Negara produsen minyak di Asia ini terhantam anjloknya harga minyak, dan sekarang meminta suntikan modal (bailout) dari dunia internasional. Pakar dari International Monetary Fund (IMF) datang ke ibu kota Azerbaikan, Baku, untuk melihat langsung situasi yang terjadi.

"Tim ini akan mendiksusikan bantuan teknis, dan keuangan yang diperlukan," demikian pernyataan juru bicara IMF kepada CNN, seperti dikutip Sabtu (30/1/2016). Seorang pejabat senior di Azerbaijan mengatakan, pemerintah negara tersebut membutuhkan pinjaman darurat US$ 4 miliar, untuk membantu keuangan yang terganggu akibat kejatuhan harga minyak dunia.

Meski begitu, Azerbaijan memiliki dana berupa sovereign wealth fund dengan nilai US$ 30 miliar, sebagai dana darurat. Sektor perminyakan mewakili 37% PDB Azerbaijan, dan hampir 90% dari ekspor negara tersebut. Kejatuhan harga minyak membuat mata uang Azerbaijan, manat, jatuh 52% terhadap dolar AS.

Tahun lalu, ekonomi negara ini tumbuh 4% lebih. Tahun ini, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Azerbaijan turun tajam ke 2,5%. Meski pertumbuhan ekonomi bagus tahun lalu, namun defisit anggaran pemerintah Azerbaijan mencapai 8% dari PDB. Produksi minyak Azerbaijan mencapai lebih dari 1 juta barel per hari di 2009 dan 2010. Saat ini produksinya sudah menurun ke sekitar 800.000 barel per hari.

Resesi Ekonomi Global Akan Ikuti Anjloknya Harga Minyak Dunia Kecuali India

Awal tahun lalu, Mark Yusko, pendiri dan CEO dari Morgan Creek Capital Management telah meramalkan harga minyak akan jatuh ke US$ 30/barel. Selain itu, deflasi bakal menjadi tantangan utama ekonomi di negara maju. Prediksi Yusko benar. Yusko melihat tidak adanya gambaran yang cerah dari ekonomi dan pasar saham saat ini.

Dicabutnya sanksi Iran, dan langkah Arab Saudi yang tidak mau memangkas produksi minyaknya, menjadi faktor utama kejatuhan harga energi akan terus terjadi. "Tidak ada peluang kenaikan tajam untuk minyak. Itu tidak akan terjadi," kata Yusko dilansir dari CNBC, Rabu (27/1/2016). Bahkan, Yusko meramalkan akan ada kebangkrutan besar dari salah satu perusahaan komoditas besar dunia. Salah satu yang dia contohkan adalah Glencore, yang nilai sahamnya anjlok hampir 70% di bursa London, di tengah turunnya harga komoditas dan lilitan utangnya.

Menurut Yusko, resesi ekonomi pasti akan terjadi. Dia hanya tidak bisa mengatakan, negara ekonomi besar mana yang akan pertama kali disambangi resesi. Dia berani mengatakan, Amerika Serikat (AS) atau Eropa bisa jatuh ke jurang resesi di 2016 ini. Dia memang pesimistis dengan proyeksi ekonomi AS, karena penurunan laba perusahaan dan kontraksi di sektor manufaktur.

Yusko melihat adanya peluang bagi investor untuk berinvestasi di pasar keuangan Jepang. Langkah Bank of Japan, selaku bank sentral, yang melonggarkan kebijakan moneternya, dan menekan nilai tukar yen, membuat pasar saham naik. Selain itu, untuk Asia, Yusko memiliki kepercayaan terhadap perekonomian India. Awal tahun ini, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi India mencapai 7,8%, di atas China yang diprediksi 6,7%. Bursa saham India, menurut Yusko, akan naik tahun ini.

Chevron Pacific Indonesia Pangkas 1.200 Karyawan

PT Chevron Pacific Indonesia berencana memangkas 1.200 karyawannya. Pemangkasan ini dampak dari terus merosotnya harga minyak dunia hingga di bawah level US$ 30/barel. Kepala SKK Migas Amin Sunaryadi mengungkapkan, saat ini, perusahaan migas tersebut sudah mengajukan sejumlah angka untuk mengurangi karyawannya. Sebelumnya, perusahaan migas British Petroleum (BP) Indonesia juga telah melakukan pemangkasan karyawan, namun jumlahnya tidak besar.

"So far yang sudah selesainya tahun lalu itu BP (Indonesia). Nggak ribut karena jumlahnya kecil. Nah, yang besar ini Chevron, itu sudah mengajukan 1.200 orang," ujar Amin saat ditemui di Istana Negara, Jakarta, Senin (1/2/2016). Ia menjelaskan, pemangkasan karyawan ini dilakukan melalui beberapa mekanisme, di antaranya mengundurkan diri secara sukarela dan pensiun dini. Pemangkasan dilakukan secara bertahap mulai tahun 2015.

"Bertahap. Jadi tahapnya gini, ditawarkan sukarela, nah nanti dihitung lagi berapa banyak yang mundur, tahap kedua pensiun dini dipermudah, ini kan tahap kedua nih, sudah cukup apa belum, nanti ditawarkan lagi. Jadi kalau ditanya seberapa lama, aku belum tahu," katanya. Amin menjelaskan, penurunan harga minyak telah menekan kinerja perusahaan migas. Tak hanya memangkas belanja modal maupun operasional, namun hingga berujung pada pemangkasan para karyawan.

"Karena harga minyak jatuh, penyebabnya jelas. Belanja capex, opex ditekan. Salah satunya untuk eksplorasi dikurangi," sebut dia. Sebagai informasi, Chevron Pacific Indonesia (CPI) adalah anak perusahaan dari Chevron yang bertugas mengeksplorasi minyak yang ada di Riau. Sebelum diambil alih oleh Chevron, perusahaan ini bernama Caltex Pacific Indonesia. Para karyawan CPI ditempatkan di 4 kota di Riau yaitu Dumai, Duri, Minas dan Rumbai. CPI juga merupakan perusahaan minyak kontraktor terbesar di Indonesia, dengan produksi sudah mencapai 2 miliar barrel.

Merosotnya harga minyak dunia sudah mulai mengikis kinerja perusahaan minyak. Sebuah analisis Big Crunch menyebutkan, satu dari 5 perusahaan energi kehabisan uang, dalam waktu kurang dari 6 bulan sejak merosotnya harga minyak dunia, sementara 1 dari 3 perusahaan energi tengah diambang kebangkrutan dalam waktu kurang dari setahun.

Menurut perhitungan Big Crunch, secara keseluruhan aset perusahaan energi mencapai US$ 284 miliar, namun lebih dari 80% aset tersebut hanya dimiliki oleh 25 perusahaan energi besar saja. Arus kas mereka cenderung positif. Perusahaan yang masih mencatatkan kas negatif, setidaknya masih akan bisa bertahan dalam 2 tahun ke depan. Namun, perusahaan-perusahaan energi skala kecil, yang namanya tidak dikenal seperti ExxonMobil, BP atau Chevron, mereka tidak beruntung.

Menurut Kantor Firma Haynes dan Boones, puluhan perusahaan energi skala kecil sudah mengajukan kebangkrutan pada bulan Desember 2015, karena punya utang hingga US$ 13 miliar. Banyak lagi yang akan menyusul kebangkrutan tersebut di tahun depan lantaran harga minyak dunia yang terus merosot. Selain itu, sepertiga dari perusahaan minyak dan gas AS diambang kebangkrutan sejauh harga minyak tidak segera pulih.

Inilah gambaran secara keseluruhan perusahaan-perusahaan energi di dunia, termasuk kinerja saham-saham perusahaan energi. Arus kinerja mereka belum menunjukkan arus kas yang positif dan kurang dari setahun, mencatatkan rapor merah. Perusahaan energi skala besar seperti Chevron, ConocoPhillips, dan perusahaan multinasional minyak dan gas Italia, Eni, bahkan mencatatkan arus kas negatif. Mereka menderita kerugian besar.

Chevron membukukan kerugian 31 sen per saham pada perdagangan Jumat (29/1/2016), kerugian kuartalan pertama paling dalam sejak 13 tahun terakhir, imbasnya, belanja modal dipangkas secara besar-besaran. Pembagian dividen juga dikesampingkan. Di samping itu, perusahaan-perusahaan energi skala kecil menjadi yang paling berisiko menghadapi penurunan harga minyak dunia. Beberapa perusahaan sudah mulai mengambil tindakan dalam menghadapi penurunan arus kas mereka. Perusahaan-perusahaan ini mencoba memangkas margin dan menekan biaya operasional perusahaan agar mampu bertahan di tengah pelemahan harga minyak.

Continental Resources, produsen minyak terbesar kedua di Dakota Utara mengumumkan, pekan ini mereka akan memotong anggaran 2016 sebesar 66% dalam upaya untuk menjaga arus kas mereka. Mereka memperkirakan, harga minyak dunia akan berada di kisaran US$ 37 per barel. Menambah kesuraman, Hess dan Noble Energy juga telah mengumumkan pemotongan anggaran, awal bulan ini. Lembaga pemeringkat kredit Moody's menyebutkan, ada 120 perusahaan energi yang akan ditinjau untuk diturunkan peringkat (downgrade) utangnya.

"Harga minyak yang lebih rendah akan melemahkan arus kas perusahaan minyak dan gas secara terintegrasi. Hal ini akan menyebabkan tekanan lebih jauh terhadap rasio keuangan mereka, arus kas bisa menjadi lebih negatif," sebut Moody's. Anjloknya harga minyak dunia hingga ke kisaran US$ 30/barel membuat perusahaan-perusahaan minyak mengetatkan anggaran. Salah satu langkah efisiensi yang dilakukan adalah pengurangan karyawan, alias Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Menteri ESDM, Sudirman Said, mengaku paham dengan kesulitan yang dialami perusahaan-perusahaan migas ini. Pihaknya bersama dengan SKK Migas terus berkomunikasi dengan perusahaan-perusahaan yang menjadi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), untuk mengetahui masalah-masalah yang terjadi. "Kita paham situasi sulit. Pak Amien (Amien Sunaryadi, Kepala SKK Migas) dan Pak Wirat (Wiratmaja Puja, Dirjen Migas Kementerian ESDM) terus komunikasi dengan KKKS," kata Sudirman, saat ditemui di Badiklat ESDM, Jakarta, Rabu (27/1/2016).

Pihaknya berupaya membantu perusahaan-perusahaan migas yang beroperasi sebagai KKKS di Indonesia dengan menyiapkan insentif. Penurunan harga minyak dunia, sambungnya, dapat berlanjut hingga bertahun-tahun lagi sehingga perlu ada kebijakan dari pemerintah untuk membantu para KKKS. "Kami sedang lihat seluruh regulasi, feeling saya dengan harga rendah ini tetap akan banyak perusahaan yang berpikir ulang (untuk investasi baru) dan sudah mulai terasa (dampak penurunan harga minyak)," ucapnya.

Namun, sampai saat ini belum ada kebijakan yang diputuskan pemerintah untuk membantu industri migas nasional. Sudirman sendiri mengusulkan agar pendapatan bagian KKKS dalam Production Sharing Contract (PSC/kontrak bagi hasil) diperbesar selama harga minyak masih rendah. "Ini respons yang tidak bisa diberikan secara instan. Karena kalau pun diberikan kebijakan maka proses akan panjang. Kita akan antisipasi namun juga belum ada keputusan untuk berikan insentif. Dan bayangan saya split seperti apa sedang disiapkan," cetusnya.

Sampai saat ini, produksi minyak nasional belum begitu terpengaruh oleh merosotnya harga minyak dunia. Dampak signifikan dari penurunan harga minyak ini kemungkinan baru akan mulai dirasakan Indonesia pada tahun depan akibat minimnya investasi baru untuk eksplorasi migas pada tahun ini."Tahun ini mungkin pengaruhnya (penurunan harga minyak) sedikit. Karena itu rencana yang sudah diset. Mungkin impact-nya baru tahun depan," tutup Sudirman.

XL Axiata Tbk Jual Menara Untuk Tutupi Kerugian

Perusahaan jasa telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat penurunan rugi bersih hingga mencapai 96,84% menjadi Rp 25,338 miliar di sepanjang 2015, dibandingkan kerugian di tahun 2014 sebesar Rp 803,714 miliar. Rugi per saham juga tercatat turun menjadi Rp 3, dibandingkan posisi rugi di tahun 2014 sebesar Rp 95 per saham. Demikian dikutip dari keterbukaan informasi perseroan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (1/2/2016).

Pendapatan perseroan sepanjang tahun 2015 juga turun tipis menjadi Rp 22,876 triliun, dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 23,460 triliun. Meski demikian, penurunan beban usaha jauh lebih besar dibandingkan penurunan pendapatan sehingga perseroan masih mampu membukukan laba usaha. Beban usaha perseroan merosot dari Rp 21,873 triliun di sepanjang 2014 menjadi Rp 19,736 triliun di 2015.

Perseroan juga mendapatkan keuntungan dari penjualan dan sewa menara sebesar Rp 2,035 triliun. Sehingga perseroan mampu membukukan laba usaha sebesar Rp 3,139 triliun di sepanjang 2015. Lebih tinggi dibandingkan laba usaha di tahun 2014 sebesar Rp 1,586 triliun.Perusahaan jasa telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk (EXCL) berencana melakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak 2,75 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Pelaksanaan HMETD ini direncanakan berlangsung Mei 2016.
Demikian disampaikan perseroan dalam keterbukaan informasinya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (1/2/2016).

Pemegang saham pengendali perseroan yaitu Axiata Investments (Indonesia) Sdn.Bhd (Axiata) berencana melaksanakan haknya sesuai porsi bagian kepemilikan sahamnya (pro rata basis) dalam Penawaran Umum HMETD. Apabila pemegang saham perseroan, Axiata, tidak melaksanakan HMETD yang dimiliki olehnya dalam Penawaran Umum HMETD, maka kepemilikan pemegang saham perseroan tersebut akan terdilusi dengan jumlah keseluruhan maksimum sebesar 8,2%.

Setelah aksi korporasi terlaksana, jumlah modal ditempatkan dan disetor perseroan akan bertambah menjadi 11,29 miliar dari posisi saat ini 8,54 miliar saham. Saat ini, Axiata menguasai 66,4% saham XL Axiata. Ada pun sisanya sebanyak 33,6% dimiliki oleh publik.

Perseroan berencana menggunakan seluruh dana bersih penawaran umum HMETD untuk pembayaran kembali atas utang perseroan kepada pemegang saham sebesar US$ 500 juta. Untuk memuluskan rencananya tersebut, perseroan berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 10 Maret 2016.

Suami Istri Dengan NPWP Terpisah Akan Bayar Pajak Lebih Banyak

Suami-istri memiliki dua pilihan dalam melaksanakan kewajiban sebagai wajib pajak (WP). Pertama adalah suami dan istri sebagai satu kesatuan yang berarti memiliki satu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Kedua, yaitu terpisah yang berarti memiliki dua NPWP. Lalu pilihan mana yang menguntungkan dan merugikan? Center for Indonesia Taxation Analysin (CITA) membuat simulasi dari kedua skema tersebut.

Kasusnya adalah, suami dan istri merupakan karyawan. Kedua pasangan baru saja menikah dan belum memiliki anak. Penghasilan netto suami Rp 400.000.000/tahun dan penghasilan netto istri Rp 200.000.000/tahun.

1. Istri karyawati ikut suami (1 NPWP)
Penghasilan netto suami = 400.000.000
PTKP atau penghasilan tidak kena pajak (K/3) = 48.000.000
Penghasilan kena pajak = 352.000.000

PPh Terutang
5% X 50.000.000 = 2.500.000
15% X 200.000.000 = 30.000.000
25% X 102.000.000 = 25.500.000
Jumlah = 58.000.000

Penghasilan netto istri = 200.000.000
PTKP (K) = 36.000.000
Penghasilan kena pajak = 164.000.000

PPh Terutang
5% X 50.000.000 = 2.500.000
15% X 114.000.000 = 17.100.000
Jumlah = 19.600.000

Total beban pajak keluarga = 77.600.000

2. Istri karyawati dengan NPWP sendiri (2 NPWP)

Perhitungan pajak saat mengisi SPT

Penghasilan netto suami = Rp 400.000.000
Penghasilan netto istri = Rp 200.000.000
Jumlah = 600.000.000

PTKP (K/I/3) = 84.000.000
Penghasilan kena pajak = 516.000.000

PPh terutang
5% X 50.000.000 = 2.500.000
15% X 200.000.000 = 30.000.000
25% X 250.000.000 = 62.500.000
30% X 16.000.000 = 4.800.000
Jumlah = 99.800.000

Beban PPh suami
Penghasilan netto suami dibagi penghasilan netto gabungan dikali PPh terutang = 66.533.333

Beban PPh istri
Penghasilan netto istri dibagi penghasilan netto gabungan dikali PPh terutang = 33.266.666

Jadi akibat penghitungan gabungan, maka keluarga akan menanggung beban pajak lebih besar.
Selisih rumah tangga = 22.200.000
Selisih beban pajak istri = 13.666.666

Direktur Eksekutif CITA, Yustinus Prastowo menjelaskan, ketika istri juga ikut memiliki NPWP yang terpisah, maka ada dua beban yang harus diterima, yakni beban keluarga dan istri. Di samping juga kerumitan administrasi.

"Penyelesaian terbaik sebenarnya peraturan Dirjen Pajak menegaskan khusus istri sebagai karyawati yang telah dipotong pemberi kerja, berlaku seperti istri yang ber-NPWP ikut suami dianggap final," ujarnya Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberikan fasilitas untuk wajib pajak (WP) dengan status suami istri. Yaitu dengan menggabungkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Artinya, mulai dari penghitungan penghasilan, pembayaran pajak, hingga pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) hanya dilakukan satu kali, melalui suami sebagai kepala keluarga. Bila istri juga memiliki penghasilan, maka pilihan ini tentu tidak akan merepotkan. Penghasilan istri cukup dilaporkan di bagian lampiran SPT 1770 S, tanpa harus menggabungkan penghasilan netto suami. Artinya, SPT tahunan PPh suami nihil dan juga tidak perlu membayar angsuran PPh 25.

"Akibatnya banyak yang lebih menyukai pelaporan satu kali dengan satu NPWP," kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat (P2Humas) DJP, Mekar Satria Utami.Di samping itu, pilihan ini akan lebih menguntungkan WP, sebab perhitungan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) lebih besar. Pembayaran pajak tentunya akan lebih kecil dibandingkan dengan masing-masing harus memiliki NPWP.

"Biasanya bendahara perusahaan menggunakan fasilitas PTKP secara penuh baik di suami dan istri. Jadi karena mendapat double benefit PTKP pada waktu digabungkan," terangnya. Di antara pasangan suami dan istri di Indonesia dalam memenuhi kewajiban pajak, ternyata cukup banyak yang menggunakan skema Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) terpisah. Artinya baik suami dan istri, masing-masing memiliki NPWP.

Padahal dengan menggunakan skema ini, wajib pajak (WP) bisa dikenakan pajak berlipat. Karena, masing-masing harus menghitung besaran pajak sendiri, begitu juga saat pembayaran dan pelaporan. "Jadi wanita kawin yang gajinya sama, bisa membayar pajak lebih besar karena berdiri sendiri," ungkap Yustinus Prastowo, Pengamat Pajak CITA.

Prastowo menjelaskan, misalnya suami dengan gaji Rp 300 juta per tahun dan istri dengan gaji Rp 200 juta per tahun. Ketika hanya dengan satu NPWP (NPWP istri ikut suami), maka istri cukup melaporkan ke suami dengan tarif 25%. Namun ketika masing-masing memiliki NPWP, maka harus dihitung secara terpisah. Caranya kedua penghasilan digabung, kemudian dibagi lagi berdasarkan masing-masing untuk pembayaran pajaknya. "Makanya muncul tarif PPh progresif, karena dimungkinkan akan kena tarif lebih tinggi," jelasnya.

Prastowo menambahkan, kebijakan pembayaran pajak secara terpisah ini muncul ketika adanya revisi Undang-undang (UU) Ketentuan Umum Perpajakan (KUP) tahun 2008. Alasannya adalah kesetaraan gender. "Jadi karena kesetraan gender, kemudian ada revisi di 2008. Dengan masing-masing boleh memiliki NPWP cuma saat itu digabung dengan suami baru dibagi," kata Prastowo. Persoalan yang muncul, justru bukan pada kesetaraan gender, melainkan kerumitan administrasi dan memungkinkan pembayaran pajak yang lebih besar.

"Ini menjadikan berat. Kesetaraan gender tidak tercapai, tapi justru membuat masalah di administrasi. Lebih baiknya wanita kawin mencabut NPWP dan ikut suami," terangnya. Pasangan suami-istri bisa memilih menjadi satu kesatuan dalam kewajiban pajak atau sebagai satu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bila sebelumnya istri sudah memiliki NPWP, maka harus dihapuskan dan dialihkan ke suami.

Bagaimana caranya?
Istri bisa langsung datang ke kantor pelayanan pajak berdasarkan lokasi suami. Istri disarankan agar membawa persayaratan umum sebagai administrasi. "Datang ke KPP berdasarkan lokasi KTP suami, bawa KTP Suami, KTP Istri dan Kartu Keluarga," kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat (P2Humas) DJP Mekar Satria Utama.

Selain itu juga harus dibawa buku nikah. Bila suami sudah memiliki NPWP, maka juga harus disertakan ke dalam dokumen tersebut. "NPWP suami juga harus dibawa," imbuhnya. Mekar memastikan proses yang akan dilewati nantinya bisa cepat. Asalkan dokumen yang dibawa sudah memenuhi persyaratan yang ada. "Kalau syaratnya lengkap, KTP tidak bermasalah artinya alamat KTP dan tempat tinggal domisili juga sama, prosesnya cepat," tukasnya. Saat menjadi pasangan suami-istri, proses perhitungan, pembayaran hingga pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) pajak berubah.

Bagaimana cara perhitungan pajaknya yang benar?
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah memberikan pilihan fasilitas untuk suami istri sebagai wajib pajak (WP). Pastinya, pilihan bisa disesuaikan dengan keinginan WP. Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat (P2Humas) DJP, Mekar Satria Utama menjelaskan, pilihan pertama adalah, suami istri dianggap sebagai satu kesatuan ekonomi. Artinya penghasilan yang diperoleh masing-masing dijadikan satu, dengan penanggung jawab yaitu suami kepala keluarga.

"Dengan demikian penghasilan diperoleh suami, istri, dan anak -anak yang belum dewasa digabungkan menjadi satu penghasilan bersama," ujar Mekar. Sebagai satu penghasilan, maka juga diberlakukan satu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Namun agak sedikit berbeda dibandingkan NPWP pada umumnya, di bagian belakang kartu, ada kode khusus.

"Akan diberikan satu NPWP dengan pemberian kode seperti kode cabang, yaitu angka 001 di bagian belakang NPWP," jelasnya. Bila kemudian istri sudah memiliki NPWP, maka dengan pilihan tersebut, istri harus mengalihkan pajaknya melalui suami. NPWP milik istri dihapus dan mengajukan perpindahan kewajiban pajak kepada suami secara keseluruhan.

Pilihan kedua, adalah suami istri menjalani kewajiban pajak secara terpisah atau masing-masing. Akan tetapi ini harus diawali dengan pernyataan perjanjian pisah harta antara kedua belah pihak.  "Suami dan istri bisa memilih untuk memiliki NPWP terpisah dalam hal ada perjanjian pisah harta. Pemberian NPWP terpisah memudahkan karena pelaporan dilakukan masing-masing," terang Mekar.

"PTKP (penghasilan tidak kena pajak) dihitung sendiri sendiri. Biaya juga harus bisa dipisahkan bersumber dari penghasilan suami atau istri. Tidak bisa dua kali," pungkasnya.