Manajemen Airbus menawarkan pesawat berbadan lebar A380 kepada Garuda Indonesia. Produsen pesawat superjumbo itu meyakini, Indonesia memiliki pasar yang besar sebagai pengguna pesawat berbadan lebar. Apalagi, setiap tahun Garuda selalu melayani penerbangan untuk ibadah haji.
”Angkutan haji memerlukan pesawat berbadan lebar dan pesawat A380 merupakan pilihan untuk memenuhi kebutuhan itu. Garuda bisa banyak berhemat jika menggunakan pesawat A380 dan memberikan peluang semakin banyak warga Indonesia yang bisa beribadah haji,” kata Presiden Direktur Airbus Tom Enders saat menerima kunjungan Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar di Toulouse, Perancis selatan, Kamis (3/6).
Menurut Direktur Pemasaran Airbus Andy Shankland, pesawat A380 hanya menggunakan bahan bakar 3 liter per satu penumpang dalam 100 kilometer. Volume ini lebih irit daripada pesawat penumpang jenis lain yang kini memerlukan minimal 4,4 liter avtur per penumpang per 100 kilometer.
Musfata mengatakan, Indonesia sangat berminat memiliki pesawat A380. Namun, perlu dikaji sejauh mana potensi pasar sehingga di luar musim haji pun kursi yang ada selalu terisi penumpang yang banyak dalam setiap penerbangan.
”Saya meminta manajemen Garuda untuk mengkaji potensi pasar yang bisa didapat jika mengoperasikan pesawat A380. Kalau pasarnya potensial, penawaran manajemen Airbus ini kita terima. Saya juga akan dorong PT Angkasa Pura segera menyiapkan terminal yang bisa digunakan pesawat A380,” ujar Mustafa.
Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar berpendapat, pengadaan pesawat A380 harus membutuhkan kesiapan semua pihak terkait, terutama pengelola bandara.
Pesawat superjumbo ini memiliki dua dek dan beberapa pintu sehingga terminal yang disediakan harus menyesuaikan dengan badan pesawat agar arus penumpang lebih lancar.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Harry Bakti mengungkapkan, pihaknya telah menerima surat dari manajemen Singapura Airlines dan Qantas yang meminta pembenahan di terminal penumpang Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Bandara Ngurah Rai Bali, dan Bandara Hang Nadin Batam agar bisa didarati pesawat A380.
No comments:
Post a Comment