Saturday, November 24, 2012

Euro dan Yen Naik, Rupiah Berpeluang Menguat

Terapresiasinya euro karena optimisme para investor terhadap dana talangan bagi Yunani, serta aktivitas manufaktur Cina yang menunjukkan ekspansi, mampu menghambat kedigdayaan dolar Amerika Serikat. Imbasnya, tekanan terhadap rupiah juga kembali mereda.

Siang ini pukul 10.55 WIB, nilai tukar rupiah ditransaksikan di posisi 9.627 per dolar AS, yang berarti kembali menguat 6 poin (0,06 persen) dari penutupan Kamis kemarin 9.633.

Ekonomi dari PT Samuel Sekuritas, Lana Soelistyaningsih, mengatakan, rupiah hari ini berpeluang menguat di kisaran 9.620 hingga 9.640 per dolar AS. Pasar Asia sebagian besar mengikuti penguatan pasar global. “Hal ini terlihat dari naiknya indeks future Asia yang menguat hari ini.”

Lembaga pemeringkat Fitch mempertahankan peringkat utang Indonesia di level BBB- dengan prospek stabil pada tanggal 21 November lalu. Dengan pertimbangan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih relatif tinggi, yang mengindikasikan kekuatan ekonomi domestik di tengah melambatnya perekonomian global, serta tumbuhnya investasi serta rendahnya rasio utang terhadap produk domestik bruto.

Namun, Fitch juga melihat bahwa penerimaan pemerintah Indonesia masih di bawah rata-rata kelompok negara yang mempunyai peringkat BBB, serta kepemilikan asing pada surat utang negara dalam rupiah, keuangan publik masih rentan terhadap pergerakan nilai tukar rupiah, infrastruktur tidak memadai, serta masih tingginya korupsi. 

“Dengan peringkat Indonesia masih tertahan di level BBB- ini, kami melihat potensi kenaikan harga aset di pasar domestik menjadi terbatas,” ucap Lana.

Pada sektor manufaktur, Cina mulai menunjukkan ekspansi di mana indeks aktivitas manufakturnya tercatat 50,4 di November. Sebelumnya, manufaktur Cina melambat dalam 13 terakhir. Perbaikan ini memberikan indikasi bahwa ekonomi Cina akan lebih baik dari ekspektasi, setelah dalam 7 triwulan sebelumnya mengalami pelambatan.

“Meskipun perbaikan ini masih terlalu dini, diperkirakan bisa berlanjut, terutama dengan pergantian pemimpin Cina dari Wen Jiabao kepada Li Keqiang,” dia memaparkan.

Siang ini yen Jepang ditransaksikan menguat 0,24 poin (0,29 persen) ke 82,22 per dolar AS. Mulai terbatasnya pelemahan dan berbalik arah menguatnya mata uang Jepang, yen, membuat keperkasaan dolar AS terhadap mata uang Asia ikut sedikit meredup di akhir pekan ini.

Dolar Singapura menguat 0,03 persen ke 1,2246, peso Filipina terapresiasi 0,13 persen, serta yuan Cina juga menguat tipis 0,02 persen menjadi 6,2277 per dolar AS. Sementara, ringgit Malaysia terdepresiasi 0,02 persen, baht Thailand melemah 0,1 persen, serta won Korea juga melemah 0,06 persen.

No comments:

Post a Comment