Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait alias Ara menepis isu angsuran atau biaya yang harus dibayar masyarakat untuk program 3 juta rumah bakal diambil dari pemotongan subsidi BBM buat pemobil.
"Saya belum dengar ada (pembahasan) itu," tepis Ara usai Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta Pusat.
"Cuma, memang (yang) kita bicarakan itu, yang saya ingat saya bicara bagaimana data. Karena data itu problem besar di kita," jelasnya.
Ara menegaskan dirinya masih harus mengumpulkan data siapa saja yang berhak memiliki rumah dari program Presiden Prabowo Subianto. Terlebih, ada tumpang tindih data dari sejumlah kementerian/lembaga (K/L).
Ia menegaskan banyaknya versi data itu membuat kerja pemerintah tidak efisien. Namun, Ara mengklaim Presiden Prabowo sudah mengambil keputusan.
"Saya rasa keputusan Presiden Prabowo sudah sangat bagus, itu yang melakukan (menyiapkan data) BPS. Sehingga datanya itu terpusat. Masalahnya, sebelum data dari BPS itu jadi, bagaimana kita melakukannya?" jelas Ara.
"Kita bangun (perumahan gratis) di Tangerang, gotong royong. Delapan bulan kalau jadi, empat bulan, kan kita bisa pakai data itu. Kita doakan data itu bisa segera jadi sehingga kementerian/lembaga bisa pakai data itu untuk bansos kah, bantuan pendidikan, kesehatan. Sehingga ada satu data yang dipakai oleh semuanya," harapnya.
Isu pengalihan subsidi energi untuk program 3 juta rumah berembus dari para pengembang properti. Para pengusaha mendengar subsidi energi bakal diganti menjadi bantuan langsung kepada masyarakat untuk membayar angsuran kepemilikan rumah.
Namun, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga membantah isu tersebut. Ia menegaskan tak ada pembahasan pemotongan subsidi pertalite Cs demi angsuran program 3 juta rumah.
"Enggak, enggak benar itu (subsidi energi dipangkas demi program 3 juta rumah). Enggak, enggak," bantah Bahlil usai Konferensi Pers di Four Seasons Hotel, Jakarta Selatan.
"Kita lagi meng-exercise kok (subsidi energi tepat sasaran). Belum ada ide itu, belum ada (dialihkan untuk program 3 juta rumah)," tegasnya.
No comments:
Post a Comment