Wednesday, March 22, 2017

Cara Mengelola Keuangan Setelah Pemerintah Terapkan Aturan Tarif Taksi Online

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah merevisi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun 2016. Salah satu poin dalam beleid tersebut juga akan mengatur batas atas dan bawah tarif taksi online.

Jika aturan tersebut benar akan direalisasikan, maka tarif taksi online akan meningkat. Tentu hal itu akan membebani para pengguna taksi online. Menurut Perencana Keuangan MoneyNLove Planning & Consulting Freddy Pieloor kenaikan tarif taksi online akan merusak manajemen keuangan bagi pengguna taksi online.

"Pastinya akan merusak keseimbangan. Alokasi untuk transportasi itu cukup penting. Kalau meningkat dan mengorbankan pos alokasi lain akan merusak," tuturnya. Freddy menjelaskan, untuk manajemen keuangan pribadi yang ideal, pos pengeluaran yang paling utama adalah sosial, kedua pos untuk membayar utang, ketiga asuransi, keempat masa dengan, kelima transportasi dan terakhir pos untuk hiburan.

"Jadi pos untuk transportasi cukup penting, karena itu untuk bekerja juga untuk mencari pemasukan," imbuhnya. Menurut Freddy porsi pengeluaran untuk transportasi yang ideal sekitar 5-10%. Jika pos pengeluaran trasnportasi membengkak maka harus mengorbankan pos pengeluaran lainnya.

Rencana pengaturan tarif taksi online tentunya menjadi kabar yang tak sedap di kuping bagi para pengguna taksi online. Sebab selama ini mereka kadung nyaman menggunakan taksi online yang tarifnya jauh lebih murah dari taksi biasa. Kini, mereka terpaksa harus mengeluarkan uang lebih jika ingin tetap menggunakan jasa taksi online. Lalu bagaiman cara menyikapinya agar dompet tidak jebol?

Perencana Keuangan MoneyNLove Planning & Consulting Freddy Pieloor menjelaskan, idealnya pos pengeluaran untuk transportasi harian sebesar 5-10% dari total pendapatan sebulan. Jika kenaikan tarif taksi online masih sesuai dengan persentase tersebut berarti dompet Anda masih aman.

"Alokasi biaya tinggal dilihat, katakanlah sudah nyaman menggunakan taksi online. Kalau masih ada anggaran yang kita miliki untuk dapat menikmatinya ya bagus," tuturnya. Namun jika ternyata melebihi persentase tersebut Freddy menyarankan agar menyiapkan strategi. Pertama sikapi dengan mengatur intensitas penggunaan taksi online dengan angkutan umum lainnya.

"Jadi jangan setiap hari naik taksi online. Bisa dikombinasi, mungkin hari ini naik taksi online besok naik angkutan umum. Atau waktu hujan naik taksi online, kalau tidak ujan naik angkutan umum. Atau cari teman yang seperjanan," imbuhnya. Jika tetap ingin naik taksi online setiap saat sesuai kebiasaan, Freddy menyarankan agar mengorbankan pos pengeluaran yang tidak penting, seperti biaya hiburan misalnya biaya sekedar kongkow dengan teman-teman.

"Alokasi itu bisa dikurangi, karena transportasi ini cukup penting karena untuk mencari nafkah," tambahnya. Freddy menjelaskan, untuk manajemen keuangan pribadi yang ideal, pos pengeluaran yang paling utama adalah sosial, kedua pos untuk membayar utang, ketiga asuransi, keempat masa dengan, kelima transportasi dan terkahir pos untuk hiburan.

"Tapi sesungguhnya tidak ada angka yang pasti untuk pos transportasi, tergantung jarak rumah, ketersediaan angkutan umum. Jadi tergantung," tandasnya

No comments:

Post a Comment