Meski terkenal dengan tasnya yang mahal, namun bukan berarti penjualan Hermes turun. Pada tahun lalu, penjualan tas Hermes menembus rekor, atau mencapai 5,2 miliar euro atau sekitar Rp 74 triliun.
Hasil penjualan ini membuat laba bersih Hermes pada tahun lalu menembus 1 miliar euro untuk pertama kali dalam sejarah. Angka laba bersih Hermes di 2016 mencapai 1,1 miliar euro atau sekitar Rp 15 triliun lebih. Laba bersih ini naik 13% dibandingkan periode tahun sebelumnya.
"Rekor baru tercapai, yang membuktikan solidnya performa Hermes tahun lalu," kata Chief Executive Officer (CEO) Hermes, Axel Dumas, dilansir dari AFP, Kamis (23/3/2017). Penjualan tas-tas mewah Hermes tetap laku keras. Perusahaan ini juga terus berinvestasi membangun pabrik pembuatan tas yang permintaannya makin meningkat, khususnya yang terbuat dari kulit.
"Perkembangan kami didorong oleh peningkatan produksi, dari 3 pabrik baru kami," kata Dumas. Selain tas, penjualan parfum Hermes juga tumbuh 9% tahun lalu. Sementara penjualan pakaian stagnan, dan jam tangan turun tipis 3%.
Lewat hasil ini, Hermes mengumumkan pembayaran dividen 3,75 euro per lembar, naik dari tahun sebelumnya 3,35 euro per lembar
No comments:
Post a Comment