PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), membukukan kinerja positif di sepanjang tahun 2016. Perusahaan mengantongi laba bersih senilai Rp88,13 miliar sepanjang tahun lalu, meningkat 49,3 persen dari 2015. Pelopor sekaligus pemimpin pasar laboratorium klinik di Indonesia ini mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 13,4 persen menjadi Rp1,35 triliun pada tahun lalu. Sementara laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) perseroan meningkat 19,3 persen di tahun 2016 dengan margin 15,4 persen.
“Kinerja positif ini ditopang dengan bertambahnya jaringan layanan yang telah menyebar di 31 provinsi di Indonesia,” ujar Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty dalam keterangan resmi, Jumat (17/3). Ia mengatakan, 2016 merupakan tahun yang sangat penting bagi Prodia yang berkomitmen memberikan kinerja positif bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan pasca pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) pada awal Desember 2016 lalu.
“Kami bersyukur, tahun 2016 dapat kami lalui dengan kinerja baik, dengan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang positif, termasuk berhasilnya Prodia mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia,” katanya. Perseroan akan terus memperluas jejaring layanan dengan menjalankan inisiatif strategis untuk memperkuat daya saing Perseroan. Hingga akhir tahun 2016, Prodia telah memiliki jejaring layanan sebanyak 259 outlet Prodia.
Outlet itu terdiri dari 129 laboratorium klinik (termasuk empat diantaranya dengan tambahan izin dan layanan klinik Prodia Health Care/PHC), satu PHC stand alone, dua klinik khusus, sembilan laboratorium Rumah Sakit, dan 118 Point of Care (POC) Service di klinik dokter yang tersebar di 31 Provinsi dan 106 kota di Indonesia.
Perusahaan juga baru meresmikan Prodia Women’s Health Centre (PWHC) pada 8 Maret 2017. Pusat kesehatan khusus perempuan dengan konsep Women-Wellness yang pertama di Indonesia menggunakan teknologi diagnostik terbaru yang berbasis pada pengobatan individu (Personalized Medicine).
Direktur Pemasaran Prodia, Indriyanti Rafi Sukmawati mengatakan, pada tahun 2016 telah dibuka dua layanan laboratorium rujukan berskala regional di Surabaya dan Makassar dengan kemampuan melakukan 244 dan 136 jenis tes.
Sejalan dengan rencana IPO, dalam program ekspansi lima tahun mendatang, perseroan berencana menambah 2 laboratorium rujukan berskala regional di Sumatera dan Jawa, 33 laboratorium klinik dan 12 Klinik khusus yang baru. Selain itu juga penambahan 20 POC Service dan 5 laboratorium Rumah Sakit per tahun.
No comments:
Post a Comment