Thursday, April 17, 2014

Banyuwangi Kini Jadi Sentra Buah Naga Merah

Bupati Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) Abdullah Azwar Anas punya konsep kebijakan ekonomi kerakyatan menggabungkan pertanian dengan industri. Dua sektor ini berkembang secara bersamaan untuk mengejar pemerataan pertumbuhan ekonomi. Salah satu kebijakan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi antara lain mendorong pertanian Buah Naga Merah yang bersinergi dengan perusahaan ritel Carrefour.

"Sebenarnya yang menyebabkan pertumbuhan pemerataan di Banyuwangi mulai tumbuh adalah adanya upaya untuk memadukan antara pertanian dengan industri besar, contoh, adalah Buah Naga Merah dengan Carrefour," ungkapnya saat berbincang di Gedung BPK, Jakarta, Kamis (17/4/2014)

Sinergi ini sudah berjalan hampir selama 1 tahun. Dampaknya petani Banyuwangi sangat diuntungkan. Sebab, dari yang sebelumnya harga buah naga Rp 9.000/Kg, saat ini sudah menjadi Rp 13.000/Kg. "Dulu sebelum diambil sama Carrefour, petani itu hanya jual sekitar Rp 9.000/kg, sekarang setelah difasilitasi dengan Carrefour di Jakarta, mereka bisa menjual dengan 13.000/kg," katanya.

Menurutnya ini membuat petani bergairah dalam meningkatkan produksinya. Apalagi mengingat buah tersebut cukup banyak diminati, namun tidak banyak daerah yang mampu memproduksinya. Satu koperasi di Banyuwangi mampu memasok buah naga dengan kapasitas dua truk per bulan dan akan terus meningkat. "Itu ada dua truk. Ini harapan kita ke depan terus meningkat," ujarnya.

Azwar mengakui permasalahan petani, tidak hanya pada sisi produksi tapi juga pemasaran. Sehingga percuma bila produksi terus ditingkatkan, namun distribusi pemasarannya tidak berjalan. Sehingga butuh fungsi pemerintah daerah yang mampu menghubungkan antara petani dengan industri.

"Jadi problemnya petani kan bukan cuma mendorong produksinya bagus, tapi bagaimana petani bisa memiliki koneksi pemasaran yang cukup," pungkasnya.

No comments:

Post a Comment