Thursday, April 17, 2014

Harga Pangan Alami Penurunan Bulan April Diperkirakan Deflasi

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memperkirakan pada bulan ini akan terjadi deflasi akibat penurunan harga pangan karena memasuki masa panen. "Selama dua pekan ini secara umum kondisinya akan lebih baik," ujarnya di kantor Presiden, Kamis, 17 April 2014.

Agus belum memastikan berapa angka deflasi yang akan dicapai pada bulan ini. Namun, menurut dia, secara year on year, inflasi pada April akan menapai 7,2 persen, lebih rendah dibandingkan year on year pada Maret lalu yang mencapai 7,3 persen. "Jadi ini menunjukkan perbaikan dan inflasi sepanjang tahun menuju ke 4,5 persen plus-minus satu."

Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri juga mengaku yakin pada April akan terjadi deflasi. Senada dengan Gubernur Bank Indonesia, dia mengatakan deflasi didorong oleh musim panen sehingga harga pangan mengalami penurunan. "Saya belum cek angkanya. Tapi kecenderungan deflasi karena sudah memasuki panen, dan harga makanan turun," ujarnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya melaporkan sepanjang bulan Maret 2014 terjadi inflasi sebesar 0,08 persen. Angka ini lebih rendah ketimbang laju kenaikan harga pada bulan sebelumnya sebesar 0,26 persen. Dari 82 kota, tercatat 45 kota mengalami inflasi dan 37 kota mengalami deflasi.

Menurut BPS, inflasi terjadi karena kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks beberapa kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,43 persen. Selain itu, kenaikan harga terbesar kedua ditunjukkan oleh kelompok kesehatan dengan inflasi 0,41 persen dan diikuti oleh kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan dengan inflasi sebesar 0,24 persen.

No comments:

Post a Comment