Wednesday, April 16, 2014

Pemerintah Akan Awasi Peredaran dan Produksi Kopi Luwak

Proses produksi kopi luwak di Indonesia rencananya akan diperketat dan diatur dalam sebuah peraturan menteri. Cara ini dilakukan untuk memperkecil kemungkinan tudingan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mengenai masalah eksploitasi satwa. "Pelan-pelan kita ingin keluarkan aturan kopi luwak ini dalam bentuk peraturan menteri. Kita buat satu pilot project memelihara luwak sesuai animal welfare," ungkap Ketua Umum Asosiasi Kopi Luwak Indonesia Edy Panggabean , Rabu (16/04/2014).

Sambil menunggu turunnya peraturan menteri tersebut, Edy menjelaskan pihaknya telah membuat sebuah lembaga yaitu Lembaga Sertifikasi Kopi Luwak Indonesia. Lembaga ini langsung di bawah arahan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang bertugas untuk melakukan penilaian atas segala bentuk proses produksi kopi luwak di Indonesia.

"Kita sudah mendirikan lembaga tersebut yang telah ditandatangani oleh BNSP, berhak melakukan sertifikasi pengembangbiakan, pengolahan, dan penilaian mutu. Saya berkunjung ke setiap produsen kopi luwak untuk sosialisasi. Intinya di mana produsen kopi luwak harus memenuhi prinsipwelfare, harus mempekerjakan karyawan kompeten," tuturnya.

Selain itu, perdagangan produk kopi luwak Indonesia juga akan diatur dalam Standar Nasional Indonesia (SNI). "Kelak kita akan menjaga dengan membuat SNI kopi luwak yang ada sekarang hanya SNI biji kopi. Ini bukan hanya wacana tetapi sedang bekerja. Yang paling penting harus ada training dan kompetensi petani. Sertifikasi itu nantinya akan dicantumkan dalam produk supaya konsumen trust," jelasnya.

Para pengusaha Kopi Luwak akan menggelar pameran dan festival minum Kopi Luwak terbesar dan termahal di dunia. Kopi Luwak dikenal sebagai biji kopi termahal di dunia dengan harga Rp 4 juta/Kg. Ketua Umum Asosiasi Kopi Luwak Indonesia Edy Panggabean berencana menyelenggarakan kegiatan tersebut di sebuah mal di Jakarta. Sayangnya Edy masih merahasiakan kapan waktu kegiatan tersebut.

"Kita akan gelar sebuah pameran kasih minum kopi luwak terbesar, termahal di dunia dan gratis di salah satu mal di Jakarta," kata Edy, Rabu (16/04/2014). Pihak penyelenggara acara tersebut akan menghadirkan 500 ekor musang/luwak. Acara ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat luas bahwa proses produksi kopi luwak dilakukan secara aman dan tidak melanggar kesejahteraan hewan.

"Kita mempunyai 10.000 anggota pencinta musang/luwak. Tahun lalu kita adakan kontes musang di mal Bekasi sebanyak 536 ekor, kita pecahkan rekor 500 ekor dalam satu mal di Jakarta. Supaya orang tahu kita punya pencinta musang dan memberikan edukasi bila proses produksi kopi luwak ini dilakukan dengan memperhatikan kesejahteraan hewan luwak," imbuhnya.

Edy memperkirakan binatang luwak akan menjadi tren binatang peliharaan ke depannya di dalam negeri. "Sekarang dan ke depan hewan musang itu akan jadi hewan peliharaan," katanya.Nasib kopi luwak asal Indonesia di Uni Eropa tidak jauh berbeda dengan produk Crude Palm Oil (CPO). Serangan kampanye hitam gencar disuarakan seperti masalah eksploitasi terhadap satwa.

"Nasib kopi luwak Indonesia ini sama saja sama dengan nasib CPO kita. CPO mendapatkan tekanan berupa pengenaan bea masuk hampir 19%. Yang bisa mensuplai minyak nabati hingga 30% ke Uni Eropa itu hanya CPO," kata Ketua Umum Asosiasi Kopi Luwak Indonesia Edy Panggabean, Rabu (16/04/2014).

Menurut Edy, umumnya jenis kopi yang ada di Uni Eropa dibedakan menjadi 3 macam yaitu kopi industri, kopi premium, dan kopi spesial. Kopi luwak merupakan kategori kopi spesial yang tidak mempunyai tandingan di Uni Eropa. Saat ini baik masyarakat Uni Eropa bahkan hingga Amerika Serikat mulai menyukai kopi luwak Indonesia. Kopi luwak dianggap mempunyai cita rasa tersendiri, berbeda dengan jenis kopi lainnya.

Itulah mengapa negara Uni Eropa hingga Amerika Serikat gencar melakukan kampanye hitam atas kopi luwak Indonesia. "Jadi ini masalah perang dagang," tegas Edy. Edy menyatakan potensi kopi luwak menjadi raja kopi di dunia akan terjadi dalam waktu dekat. Saat ini masyarakat Uni Eropa dan Amerika Serikat memberikan nilai tertinggi untuk kopi luwak Indonesia dibandingkan dengan jenis kopi lainnya.

"Kualitas kopi luwak Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kopi lainnya bahkan bisa jadi raja kopi dunia. Sekarang tinggal menunggu sehebat apa pemerintah bisa menjual kopi luwak. Ada kriteria dan acuan kopi spesial di dunia dengan skor 80, dan kopi luwak sudah pasti mendapatkan skor lebih dari itu," jelasnya.

No comments:

Post a Comment