Friday, April 11, 2014

Daftar Saham Milik Politikus Yang Harus Dihindari Jika Tidak Ingin Rugi

Kepala Periset PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, mengingatkan investor pasar modal untuk berhati-hati saat membeli saham perusahaan milik para politikus yang berlaga dalam pemilihan umum. Menurut dia sentimen negatif dari kekalahan pemilu bisa memengaruhi harga saham.

Satrio mengatakan meski dana politik para pengusaha terpisah dari perusahaan, sentimen negatif pribadinya sebagai politikus biasanya terbawa. "Memang mereka mendanai kegiatan politik dari kantong sendiri atau dari sumber lain, tapi harga sahamnya akan terpengaruh," kata dia kepada Tempo,Rabu, 9 April 2014.

Perusahaan yang dimaksudkan Satrio adalah Grup Bakrie milik Aburizal Bakrie dan Grup MNC milik Hary Tanoesoedibjo. Hary Tanoe adalah calon wakil presiden dari Partai Hanura sedangkan Aburizal calon presiden Partai Golkar. MNC dan Bakrie memiliki beberapa perusahaan yang menjadi emiten di bursa saham seperti PT Bhakti Investama Tbk dan PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk.

Satrio punya contoh efek negatif yang diderita emiten saat pemiliknya masuk dunia politik. Saat Hary Tanoesoedibjo mendeklarasikan diri sebagai wakil presiden pada 2 Juli 2013, saham Media Nusantara Citra Tbk (MNC) merosot 10,3 persen. Padahal laba perusahaan ini naik dua persen dari tahun sebelumnya. Sebaliknya, saham PT MNC Land Tbk (KPIG) naik 15 persen, namun tergolong kecil mengingat labanya tumbuh 153 persen pada 2013. “Dengan penurunan saham itu seolah-olah investor mempertanyakan alasan Hary terjun ke politik,” ucap Satrio.

Fenomena penurunan harga saham juga terjadi pada kelompok Bakrie. Dalam perdagangan sepekan menjelang pemilihan legislatif, saham kelompok Bakrie melemah. Harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melemah dari Rp 265 per lembar pada penutupan Kamis pekan lalu menjadi Rp 250 per lembar saham pada penutupan Selasa.

Menanggapi prediksi analis, juru bicara MNC Group, Arya Sinulingga, yakin nilai saham perusahaannya tak akan terpengaruh perolehan suara dalam pemilihan legislatif. “Seandainya suara Hanura turun pun, penonton RCTI tak akan berkurang,” kata Arya. Senada dengan Arya, juru bicara Bakrie Group, Christopher Fong, mengatakan kegiatan politik Aburizal tak akan memengaruhi harga saham perusahaan. “Kami ada pemisahan manajemen perusahaan,” ujarnya.

No comments:

Post a Comment