Friday, September 9, 2016

Beragam Senjata Api Buatan Dalam Negeri Dipamerkan Di Indonesia Business and Development Expo

Beragam produk unggulan dari deretan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang mejengdi gelaran Indonesia Business and Development (IBD) expo 2016 hari ke dua di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (9/9/2016) masih terus menyita perhatian para pengunjung.

Salah satunya seperti stand BUMN senjata PT Pindad Persero yang ramai dikunjungi karena antusiasme pengunjung yang ingin langsung mencoba sensasi memegang senjata produksi dalam negeri ini. Diantaranya yang dipamerkan adalah 4 senjata baru yang digunakan untuk mendukung kekuatan militer. 4 produk baru tersebut antara lain Senapan Serbu SS3, Sub-Machine Gun PM3, Senapan Serbu SS2 Subsonic kaliber 5,66 mm, dan Pistol G2 Premium.

Keempatnya merupakan inovasi Pindad yang diproduksi di Bandung. Ada jenis SS3, yang menggunakan amunisi berkaliber 7,62 mm, dan didesain dengan akurasi tinggi, dengan jarak tembak efektif hingga 400 meter mekanikal, dan 800 meter optikal. Kemudian senapan serbu SS2 Subsonic yang memiliki komponen pelengkap berupa peredam (silencer) dan amunisi subsonic (di bawah kecepatan suara) ukuran 5,56 mm. Peluru subsonic mampu menimbulkan efek hentakan suara yang lebih minim sehingga cocok digunakan dalam operasi militer yang membutuhkan pergerakan senyap.

Lalu juga ada Sub Machine Gun PM3 yang didesain dengan sistem penembakan gas operated dengan amunisi 9 mm. Senjata ini dapat membantu operasi tempur jarak dekat, seperti saat pembebasan sandera, atau perang kota.

Dan yang terakhir adalah pistol G2 Premium yang menggunakan amunisi kaliber 9 mm dengan jarak tembak efektif 25 meter. G2 Premium ditujukan bagi para atlet menembak di kalangan militer dan sipil. Saat ini keempat produk baru tersebut tengah memasuki tahap sertifikasi dan diharapkan dapat masuk pada tahap produksi di tahun 2017 mendatang.

Yang paling membanggakan adalah, semua senjata ini merupakan produksi dalam negeri. Pengunjung dapat mengetahui sejumlah informasi mengenai senjata-senjata yang diproduksi oleh PT Pindad, mulai dari jenis senjata, kegunaannya, karakteristik senjatanya, dan amunisi-amunisi yang digunakan.

"Ini produksi Pindad semua, Pak? Dalam negeri semua berarti?" ujar salah seorang pengunjung yang juga datang bersama anaknya. "Wah saya ingat sekali dulu Pindad pertama kali produksi SS2 itu ya Pak kalau nggak salah?," timpalnya. Salah satu yang juga menarik perhatian pengunjung adalah senjata sniper SPR-2 caliber 12,7 mm. Ukurannya yang lebih besar dari senjata lainnya membuat pengunjung penasaran akan kegunaan senjata ini.

"Ini sudah produksi brand pindad yang bisa melumpuhkan tank anti baja. Kalibernya kita punya 3 jenis untuk sniper ini. Jadi ini produksi unggulan Pindad. Sudah diproduksi sebanyak 200 pucuk. Ini digunakan di operasi papua untuk OPM. Kawasan di Papua kan jauh-jauh, kawasan bukit. Jadi dibutuhkan jangkauan yang lebih jauh," ujar Gunawan, salah seorang staf di Departemen Engineering Divisi Senjata PT Pindad, ditemui di area pameran IBD Expo 2016.

Beragam pertanyaan diajukan oleh pengunjung yang mampir di stand ini. Mulai dari sejarah PT Pindad, keaslian senjata yang ditampilkan, dan kekaguman akan kemampuan BUMN Indonesia memproduksi senjata berkaliber tinggi dari dalam negeri. BUMN senjata PT Pindad (Persero) punya varian baru bagi penyuka olahraga menembak yakni senjata genggam G2 Premium. Pistol ini merupakan pengembangan dari pendahulunya, G2 Combat dan Elit yang biasa dipakai personel militer organik.

G2 Premium menggunakan amunisi kaliber 9 mm dengan jarak tembak efektif 25 meter. G2 Premium ditujukan bagi para atlet menembak di kalangan militer dan sipil.  Saat ini produk baru tersebut tengah memasuki tahap sertifikasi bersama 3 produk baru lainnya dan diharapkan dapat masuk pada tahap produksi di tahun 2017 mendatang.

Pistol ini sendiri dibanderol dengan harga Rp 35 juta per pucuknya. "Rp 35 juta kisaran harganya kalau sudah diluncurkan nanti. Sekarang sedang sertifikasi untuk produksi masal," ujar satu penjaga stand Pindad, di IBD Expo, JCC, Jakarta Selatan, Jumat (9/9/2016). Meski belum diluncurkan secara resmi, namun masyarakat yang penasaran bisa melihat penampakan pistol ini di ajang Indonesia Business and Development (IBD) Expo 2016 di JCC Senayan.

Selain pistol G2 Premium, Pindad juga memamerkan berbagai produk senjata lainnya yang bisa dilihat langsung oleh pra pengunjung. Pengunjung pun bisa selfie bersama senjata-senjata ini. Pameran Pindad sendiri tergolong sukses menarik perhatian pengunjung yang hadir. Area pameran baru dibuka 30 menit, stand pameran dari BUMN produksi senjata ini sudah ramai dihampiri oleh pengunjung.

Bisa Selfie Bareng Senjata Sungguhan. Setiap pengunjung diperbolehkan untuk melihat dan merasakan senjata yang diproduksi di Bandung ini. Bahkan pengunjung diperbolehkan untuk memegang secara langsung dengan salah satu senjata yang dipamerkan, yaitu SS2-V5 caliber 5,56 mm. Sontak, setiap pengunjung bergantian untuk berfoto bersama senjata kebanggan dalam negeri ini.

"Wah saya bangga nih, kalau ada perusahaan dalam negeri yang produksi senjata keren begini," ujar salah seorang pengunjung. SS2 menjadi senapan serbu yang biasa digunakan oleh Komando Pasukan Khusus (Kopassus), yang penggunaannya lebih teliti dan lebih ringan. Senapan ini bekerja dengan sistem kerja gas, dengan tembakan yang dipilih serta pengumpanan magasen.

Perbedaannya adalah hentakan yang kecil saat penembakan karena adanya karet buffer di bagian belakang. Senapan ini memiliki berat 3,2 kg dengan panjang 930 mm dengan panjang laras 460 mm dan menggunakan peluru kaliber 5,56 x 45 mm. Selain itu, mata pengunjung juga dimanjakan oleh 4 senjata terbaru PT Pindad yang baru saja diperkenalkan ke publik pada bulan Juni lalu.

Keempat senjata itu adalah Senapan Serbu SS 3, Sub-Machine Gun PM3, Senapan Serbu SS2 Subsonic kaliber 5,66 mm, dan Pistol G2 Premium. Dari keempat jenis produk senapan baru tersebut, jenis SS3, menjadi jenis yang bersaing dengan senapan sekelas Avtomat Kalashnikova 1947 atau yang dikenal dengan AK47, yang banyak digunakan oleh banyak negara Blok Timur semasa Perang Dingin, dengan amunisi berkaliber sama yakni 7,62 mm.

Jenis SS3 Assault fire ini didesain dengan akurasi tinggi, dengan jarak tembak efektif hingga 400 meter mekanikal, dan 800 meter optikal. "Wah hebat ini Pindad. Hebat euy," ujar salah seorang pengunjung lainnya sambil menirukan logat khas Bandung, kota tempat produksi PT Pindad.

Selain itu ada pula senapan serbu SS2 Subsonic yang memiliki komponen pelengkap berupa peredam (silencer) dan amunisi subsonic (di bawah kecepatan suara) ukuran 5,56 mm. SS2 Subsonic cocok digunakan dalam operasi militer yang membutuhkan pergerakan senyap. Lalu juga ada Sub Machine Gun PM3 yang didesain dengan sistem penembakan gas operated dengan amunisi 9 mm. Senjata ini dapat membantu operasi tempur jarak dekat, seperti saat pembebasan sandera, atau perang kota.

Dan yang terakhir adalah pestol G2 Premium.

No comments:

Post a Comment