Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,1 persen secara tahunan (year on year/yoy) hingga akhir 2024. Keyakinan itu muncul seiring membaiknya kondisi ekonomi Tanah Air.
Hal tersebut berdasarkan hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang dilaksanakan pada Kamis (10/10).
"Dengan perkembangan perekonomian yang kami pantau dan prediksi hingga akhir tahun 2024, kami perkirakan pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun adalah mencapai 5,1 persen," ujar perempuan yang akrab disapa Ani itu dalam konferensi pers KSSK di Bank Indonesia, Jakarta Pusat.
Sementara itu, untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun pertama pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto diproyeksikan berada di level 5,2 persen (yoy) sesuai dalam Rancangan APBN 2025.
Bendahara Negara tersebut mengatakan pendorong kinerja ekonomi RI pada tahun pertama era Prabowo adalah terjaganya permintaan domestik dan langkah-langkah reformasi struktural.
Tujuannya, untuk meningkatkan produktivitas dan memperkuat struktur perekonomian dalam negeri.
"Termasuk kegiatan untuk penyerapan tenaga kerja dan investasi di dalam langkah realisasi untuk menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi," ujar Ani.
Dia menambahkan pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dari sektor manufaktur yang berkaitan erat dengan daya beli masyarakat. Menurutnya, saat ini daya beli masyarakat masih terjaga.
Di samping itu, inflasi juga terpantau rendah dan adanya peningkatan aktivitas untuk meningkatkan nilai tambah dan output produksi.
"Beberapa kebijakan pemerintah yang terus diarahkan untuk menjaga daya beli masyarakat melalui menjaga stabilitas harga, dan juga program-program perlindungan sosial, yang merupakan penopang utama aktivitas ekonomi akan tetap dilanjutkan dan dieksekusi pada akhir tahun 2024 ini," jelas dia.
No comments:
Post a Comment