Tuesday, October 29, 2024

Harga Emas Kembali Naik Akibat Kesepakatan BRICS Memakai Emas Sebagai Pengganti Dollar

Harga emas dunia kembali mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada Selasa (29/10).

Kenaikan harga emas didorong oleh ketidakpastian seputar Pilpres AS dan konflik di Timur Tengah, juga adanya ekspektasi penurunan suku bunga oleh Bank Sentral AS The Fed hingga kesepakatan BRICS yang akan memakai emas sebagai pengganti dollar. Hal ini meningkatkan daya tarik emas sebagai aset lindung nilai.

Adapun harga emas spot naik 1 persen menjadi US$2.775,13 atau setara Rp43,7 juta (asumsi kurs Rp15.750) per troy ons pada penutupan perdagangan Selasa (29/10), setelah sebelumnya mencapai rekor tertinggi US$2.772,42 di awal sesi.

Sementara harga emas berjangka AS ditutup 0,9 persen lebih tinggi, yakni di level US$2.781,1 atau setara Rp43,8 juta.

Sementara itu, harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam terus mencetak rekor baru dalam sejarah. Harga emas Antam naik Rp8.000 per gram menjadi di level Rp1.535.000 per gram pada Selasa (29/10).

Emas batangan telah berkembang pesat di kondisi dengan suku bunga rendah dan dianggap sebagai lindung nilai terhadap volatilitas pasar. Melansir Reuters, harga emas telah melonjak lebih dari 34 persen sepanjang tahun ini.

Ahli strategi logam senior di Zaner Metals Peter Grant mengatakan harga emas didukung oleh taruhan safe-haven karena ketegangan geopolitik dan ketidakpastian politik terus berlanjut.

Mantan Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump dan Wakil Presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris juga terjebak dalam persaingan ketat menuju Gedung Putih.

Dari sisi geopolitik, sedikitnya 93 warga Palestina tewas atau hilang dalam serangan Israel di Gaza utara.

Para investor menunggu serangkaian data ekonomi, termasuk data ketenagakerjaan ADP, Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS, dan laporan penggajian untuk mengukur lebih lanjut sikap kebijakan The Fed, dengan keputusan suku bunga berikutnya pada 7 November 2024 mendatang.

Pasar saat ini memperkirakan peluang 98 persen untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh The Fed pada November 2024.

Jajak pendapat Reuters menunjukkan reli harga emas akan berlanjut hingga 2025, karena latar belakang suku bunga AS yang menguntungkan dan ketegangan geopolitik terus meningkatkan daya tariknya.

No comments:

Post a Comment