Dua ratus perusahaan Hong Kong dan Provinsi Guangdong sedang membidik pasar "Lifestyle" Indonesia.
"Untuk menunjukkan beragam produk gaya hidup berkualitas, kami memamerkan karya tersebut dalam `Lifestyle Expo pada 15-17 Maret di Jakarta Convention Center," kata Regional Director South East Asia and India Hong Kong Trade Development Council (HKTDC), Loretta Wan, kepada pers di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, Indonesia merupakan pasar ekspor potensial bagi Hong Kong karena berada di peringkat ke-21 pada 2011 dengan peningkatan ekspor sebesar 5,8 persen menjadi 2,973 juta dolar AS.
"Selain itu, kini perekonomian Indonesia menunjukkan performa positif selama 2011 dan sukses meningkatkan Pendapatan Domestik Bruto hingga 6,5 persen," ujarnya.
Angka itu, ungkap dia, merupakan tingkat pertumbuhan terkuat setelah krisis finansial pada 1997 dan 1998. Sementara, pada 2010 PDB Indonesia tumbuh sebesar 6,1 persen.
Di sisi lain, nilai total transaksi ekspor Hong Kong ke Indonesia tumbuh 5,8 persen dengan produk utama berupa peralatan dan elemen telekomunikasi menyumbang 35,4 persen. Selain itu produk sulam dan rajutan 7,5 persen, mesin perkantoran 5,1 persen, elemen komputer dan aksesoris 4,2 persen, komputer 4 persen, serta kain katun dan tenun 3,9 persen.
"Kalau dari Indonesia, nilai impor Hong Kong mencapai 2,842 juta dolar AS atau meningkat 9,5 persen. Dengan produk utama batu bara 35,6 persen, makanan olahan 9,8 persen, serta alat dan elemen telekomunikasi 7,1 persen," katanya.
Mengenai keterkaitan Indonesia terhadap ekonomi Hong Kong, menurut dia, sesuai data kantor Sensus dan Statistik Hong Kong per 1 Juni terdapat 17 perusahaan Indonesia yang memiliki kantor perwakilan di Hong Kong di antaranya Lippo Ltd.
"Bahkan, banyak industri kecil dan menengah (IKM) Indonesia yang memilih basis bisnis di Hong Kong seperti restoran, supermarket, dan pelayanan jasa," katanya.
No comments:
Post a Comment