Wednesday, February 8, 2012

Pedagang Lele Batam Kesulitan Pasokan Setelah Larangan Impor

Pedagang lele di Kota Batam kesulitan mendapatkan pasokan akibat kebijakan penghentian impor, sementara pembudidaya lokal belum mampu memenuhi kebutuhan yang mencapai sekitar 10 ton per hari.

"Beberapa hari terakhir lele impor susah didapat, sementara lele lokal belum mampu memenuhi kebutuhan. Selain itu harganya juga jauh lebih mahal," kata pedagang ikan di Pasar Mitra Raya Batam centre, Bujang, Kamis.

Ia mengatakan, biasa mendapatkan lele impor seharga Rp15.300 per kilogram, sementara lele lokal Rp18 ribu per kilogram. 

Harga jual dari pedagang pada konsumen seharga Rp20 ribu baik untuk lele lokal maupun impor. Sementara untuk rumah-rumah makan dijual dengan harga Rp18 ribu per kilogram.

"Saat ini harga untuk masyarakat umum sama dengan harga untuk pemilik warung. Karena harga dari pembudidaya lokal sudah mahal," kata dia.

Selain itu, pedagang mengatakan lele hasil bididaya masyarakat Batam kualitasnya jauh bila dibandingkan lele impor asal Malaysia.

"Begitu diangkat dari kolam dan dibawa ke pasar, berat lele lokal akan jauh berkurang. Sementara walaupun sampai empat hari, bobot lele impor asal Malaysia cenderung stabil," kata dia.

Pedagang makanan di Batam Centre yang ditemui mengatakan sudah beberapa hari tidak menjual masakan lele karena susah didapat dan harganya mahal.

Berdasarkan hasil inspeksi mendadak Komisi II DPRD Kota Batam di pusat pembudidayaan lele di kawasan Sembulang, beberapa waktu lalu, didapati dari sekitar 70 kolam lele yang ada sebagian besar kosong. Hanya beberapa kolam saja yang nampak ada lelenya.

Paguyuban budidaya lele Kota Batam sebelumnya menyatakan telah menjalin kerja sama dengan empat daerah di Kepulauan Riau yaitu Lingga, Karimun, Tanjungpinang, dan Bintan untuk memasok kebutuhan lele yang belum mampu dipenuhi pembudidaya setempat.

"Kami telah membentuk kerja sama untuk memenuhi kebutuhan lele di Batam," kata Ketua Asosiasi Perikanan Air Tawar Kota Batam Ray Stevandi di Batam.

Minggu (29/1), Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan pemerintah melarang impor lele untuk melindungi petani lokal dan berjanji menindak tegas perusahaan yang masih berani melakukan impor.

"Hingga saat ini larangan impor lele masih diberlakukan. Kami akan menyetop dan menindak tegas perusahaan yang masih impor lele. Kalau ada perusahaan pengimpor lele di Batam laporkan, akan saya tindak," kata dia di Batam, Minggu.

Sharif mengatakan, pemerintah telah mengentikan operasional empat perusahaan yang masih mengekspor lele di Medan Sumatra Utara terkait larangan tersebut.

Ia menilai, impor lele tidak dibutuhkan karena peternak lokal telah mampu memenuhi kebutuhan nasional.

No comments:

Post a Comment