Memenuhi beragam kebutuhan pelanggan dalam bidang farmasi dan produk kesehatan konsumen, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) terus berkembang menjadi salah satu perusahaan farmasi terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Didorong penciptaan merek yang kuat dan dengan mengembangkan jaringan bisnis dan pasar, perseroan terus menghasilkan produk yang inovatif.
Bahkan upaya Kalbe Farma memperluas pasar tidak hanya fokus pada pasar domestik, tapi sudah merambah pasar mancanegara, antara lain kawasan Asia dan Afrika seperti Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Myanmar, Sri Lanka dan Afrika Selatan.
Sepanjang 2011 lalu, emiten Bursa Efek Indonesia berkode saham KLBF ini membukukan laba bersih senilai Rp1,46 triliun atau tumbuh 14,06% dibanding periode yang sama 2010 sebesar Rp1,28 triliun dengan laba bersih per saham naik 13,86% menjadi Rp156 per saham dari Rp137 per saham.
Kenaikan laba bersih ini, dipicu penjualan bersih perseroan yang tercatat Rp10,90 triliun atau meningkat 6,65% dibandingkan 2010 sebesar Rp10,22 triliun.
Selain itu, rasio laba usaha terhadap penjualan bersih pada 2011 meningkat menjadi 17,9% dari 17,5% pada tahun sebelumnya, terutama karena dampak peningkatan margin laba kotor.
Beban usaha tercatat relatif stabil sebesar sekitar 33% terhadap penjualan bersih.
Dalam pengembangan usahanya, pada 2012 ini perseroan membidik penjualan 2012 tumbuh hingga 20% atau menjadi sekitar Rp13,08 triliun dibanding perolehan 2011 senilai Rp10,90 triliun.
Perseroan juga menargetkan laba bersih naik hingga 10% atau mencapai Rp1,60 triliun dibanding realisasi 2011 sebesar Rp1,46 triliun.
Analis eTrading Securities Andrew Argado dalam risetnya mengatakan pencapaian laba bersih (indicative) KLBF selama 2011 bukanlah merupakan hal yang spektakuler.
“Diluncurkannya Kalbe e-store pada 2011 semakin mengukuhkan KLBF sebagai perusahaan dengan bisnis utama adalah distribusi dan logistik. Hal ini juga tercermin dari besarnya kontribusi divisi distribusi dan logistik terhadap pencapaian penjualan (indicative) KLBF selama 2011,” ulasnya.
Sementara itu, terkait pencapaian yang ditargetkan pada 2012 yakni pertumbuhan penjualan 15%-20% dengan tingkat margin laba usaha 15%-16% serta laba bersih per saham diperkirakan sekitar Rp164 sampai Rp172 merupakan target yang wajar.
“Pencapaian ini didukung dengan strategi KLBF dalam meningkatkan efektivitas pemasaran dan penjualan, antara lain melalui branding management, serta memperkuat portofolio bisnis, dan memperluas serta memperdalam penetrasi pasar, baik di Indonesia maupun di ASEAN,” ujarnya.
Secara fundamental, pihaknya merekomendasikan jual (sell) untuk saham KLBF dengan target harga Rp3.000 per saham.
Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (24/2), saham KLBF berada pada level Rp3.450 per saham dengan volume transaksi 7,86 juta lembar saham senilai Rp27,01 miliar.
No comments:
Post a Comment