Berdasarkan keterangan resmi yang dipublikasikan perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip Senin (27/11), akuisisi tersebut dilakukan BRI dengan menyuntikkan modal pada Bahana Artha Ventura. Kucuran modal sebesar Rp71,21 miliar tersebut, menggerus kepemlikian BPUI dari 99,45 persen menjadi 64,65 persen dan saham Koperasi Karyawan BPUI dari 0,55 persen menjadi 0,35 persen.
Di sisi lain, modal disetor/ditempatkan Bahana meningkat dari Rp132,24 miliar menjadi Rp203,45 miliar.
Direktur Utama BRI Suprajarto sebelumnya menjelaskan, selain merampungkan akuisisi Bahana Artha ventura, pihaknya juga menargetkan dapat merampungkan akuisisi Bahana Sekuritas pada bulan ini. Berbeda dengan akuisisi Bahana Artha Ventura yang bersifat minoritas, akuisisi pada Bahana Sekuritas akan dilakukan secara mayoritas atau sekitar 60 persen.
Suprajarto menjelaskan, akuisisi Bahana Artha Ventura dilakukan guna mewujudkan perseroan untuk merambah bisnis teknologi jasa keuangan (financial technology/fintech) melalui perusahaan modal ventura tersebut. Adapun akuisisi Bahana Sekuritas dilakukan guna memperkuat perseroan di bidang pasar modal.
Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo sebelumnya mengaku menyiapkan dana sekitar Rp500-700 miliar untuk akusisi dua anak usaha Bahana itu. Adapun pada tahun ini, perusahaan pelat merah menganggarkan sekitar Rp4 triliun guna memperluas bisnis anak usaha, termasuk menambah anak usaha. - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyebut, proses akuisisi dua anak usaha PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) akan rampung pada November tahun ini. Dua anak usaha itu ialah PT Bahana Artha Ventura dan PT Bahana Sekuritas.
Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan, perusahaan akan mencaplok sekitar 35 persen saham Bahana Artha Ventura dan sebanyak 60 persen saham Bahana Sekuritas. “Kami proses terus. Kami juga sudah lapor ke kementerian, tapi kami tunggu kementerian. Nilai pastinya bulan depan,” ujar Supra, sapaan akrabnya, Rabu (18/10).
Ia menjelaskan, akusisi Bahana Artha Ventura dilakukan dengan tujuan menggunakan perusahaan modal ventura untuk merambah bisnis teknologi jasa keuangan (financial technology/fintech). “Kami sudah punya program-program bagaimana untuk terutama yang terkait dengan fintech akan kami kembangkan di sana,” jelasnya. Sementara, terkait akuisisi Bahana Sekuritas, perusahaan ingin memperkuat diri di pasar modal.
Untuk dana yang disiapkan, Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan, perusahaan menyiapkan sekitar Rp500 miliar-700 miliar untuk akusisi dua anak usaha Bahana itu. Sayang, ia enggan merincinya. Pada tahun ini, perusahaan pelat merah itu menganggarkan sekitar Rp4 triliun untuk perluasan anak usaha, termasuk mengakusisi. Akusisi itu digadang-gadang sebagai langkah awal para perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam membentuk perusahaan induk (holding).
Rencananya di sektor keuangan, BRI akan melebur bersama tiga bank BUMN lainnya, yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN. Namun, Kementerian BUMN menunjuk pimpinan holding sektor keuangan ialah PT Danareksa (Persero). Lalu, akan pula meleburkan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), PT Pegadaian, dan PT Jalin Pembayaran Nusantara
Untuk dana yang disiapkan, Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan, perusahaan menyiapkan sekitar Rp500 miliar-700 miliar untuk akusisi dua anak usaha Bahana itu. Sayang, ia enggan merincinya. Pada tahun ini, perusahaan pelat merah itu menganggarkan sekitar Rp4 triliun untuk perluasan anak usaha, termasuk mengakusisi. Akusisi itu digadang-gadang sebagai langkah awal para perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam membentuk perusahaan induk (holding).
Rencananya di sektor keuangan, BRI akan melebur bersama tiga bank BUMN lainnya, yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN. Namun, Kementerian BUMN menunjuk pimpinan holding sektor keuangan ialah PT Danareksa (Persero). Lalu, akan pula meleburkan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), PT Pegadaian, dan PT Jalin Pembayaran Nusantara
No comments:
Post a Comment