Menurut perusahaan spesialis rekrutmen profesional Robert Walters banyak perusahaan konvensional yang mengembangkan bisnisnya ke ranah digital, semisal transportasi online, e-commerce hingga financial technology (fintech). Maka tenaga yang ahli di bidang TI banyak dicari oleh perusahaan-perusahaan digital.
"Selain itu, profesional Tl di bidang komputasi cloud, keamanan siber dan big data juga diminati karena sub-sektor Tl ini menjadi area pertumbuhan utama, dan tren ini diperkirakan akan berlanjut pada 2018," kata Managing Director Robert Walters untuk Asia Tenggara Toby Fowlston, dalam konferensi persnya di Jakarta, Rabu (22/11/2017).
Bahkan, profesional di bidang TI bisa mendapatkan kenaikan gaji hingga 40% saat berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya. Hal itu bila dilihat dari kemampuan dan kebutuhan dari SDM di bidang TI.
"TI ini kita most challenging part, karena fintech company, startup company setiap hari itu selalu ada. Jadi agak berebutan talent dan talent-talent ini hight demand dan sangat diperlukan. Bisa minta 40% kenaikan gaji," kata Manajer Akuntansi Keuangan Robert Walters, Karina Saridewi.
Saat ini banyak perusahaan konvensional yang mengembangkan bisnisnya ke ranah digital, semisal transportasi online, e-commerce hingga financial technology (fintech). Maka tenaga yang ahli di bidang TI banyak dicari oleh perusahaan-perusahaan digital. "Sebagai hasil dari transformasi ini, banyak perusahaan yang ingin mempekerjakan para profesional dengan keahlian digital, baik di bidang pemasaran dan teknologi informasi, terutama mereka yang mahir dalam menjalankan infrastruktur digital back office atau dengan keahlian teknologi khusus," kata Toby
Di tengah perkembangan era digital saat ini, para pekerja atau sumber daya manusia (SDM) di sektor Teknologi Informasi (TI) alias information technology (TI) juga semakin dibutuhkan. Pasalnya, sektor industri juga makin manfaatkan teknologi dalam menggerakkan roda bisnisnya. Perusahaan spesialis rekrutmen profesional Robert Walters mengungkapkan bahwa fokus pada transformasi bisnis ke platform digital turut memicu permintaan sumber daya manusia (SDM) profesional yang memiliki pengalaman terhadap perubahan manajemen, terutama yang terbukti sukses mengelola transformasi budaya perusahaan.
"Sebagai hasil dari transformasi ini, banyak perusahaan yang ingin mempekerjakan para profesional dengan keahlian digital, baik di bidang pemasaran dan teknologi informasi, terutama mereka yang mahir dalam menjalankan infrastruktur digital back office atau dengan keahlian teknologi khusus," kata Managing Director Robert Walters untuk Asia Tenggara Toby Fowlston, dalam konferensi persnya di Jakarta, Rabu (22/11/2017).
Lantas, berapa gaji para pekerja profesional di sektor TI?
Berdasarkan dari data milik Robert Walter seperti dikutip
- CTO/CIO (Chief Technical Officer/Chief Information Officer) bisa mendapatkan gaji hingga Rp 850 juta hingga Rp 1,5 miliar per tahun.
- Head of IT memiliki gaji rata-rata sebesar Rp 650 juta hingga Rp 1,2 miliar per tahun.
- Posisi sekelas manager per tahun, seperti Program Manager mendapatkan gaji Rp 550 juta - Rp 1 miliar,
- IT Manager Rp 450 juta - 720 juta,
- Project Manager Rp 450 juta - Rp 600 juta.
- Infrastructure Manager Rp 350 juta - Rp 600 juta, dan
- e-Commerce Manager Rp 300 juta - Rp 700 juta per tahun.
- Architect bisa mendapat gaji rata-rata Rp 440 juta hingga Rp 660 juta.
- Business Intelligence Consultant Rp 330 juta hingga Rp 500 juta pertahun
- Software Developer mendapatkan gaji Rp 220 juta hingga Rp 500 juta pertahun.
- Business Analyst Rp 220 juta hingga Rp 450 juta pertahun,
- Systems Engineer mendapatkan gaji Rp 190 juta hingga Rp 380 juta per tahun.
Perusahaan spesialis rekrutmen profesional Robert Walters mengungkapkan bahwa prospek ekonomi saat ini, membuat digitalisasi yang berkelanjutan dan perluasan pasar yang stabil akan mendorong pertumbuhan gaji pada tahun depan atau 2018, khususnya di bidang TI dan pengalaman internasional akan sangat diminati.
"Tren digitalisasi yang menyapu kawasan ini telah memacu banyak bisnis untuk menciptakan platform online atau mobile karena perusahaan berusaha meningkatkan daya saing mereka dan meningkatkan pangsa pasar dengan konsumen," kata Managing Director Robert Walters untuk Asia Tenggara Toby Fowlston, dalam konferensi persnya di Jakarta, Rabu (22/11/2017).
Saat ini, kata Toby, telah banyak perusahaan konvensional yang mengembangkan bisnisnya ke ranah digital, semisal transportasi online, e-commerce hingga financial technology (fintech). Maka tenaga yang ahli di bidang TI banyak dicari oleh perusahaan-perusahaan digital. "Sebagai hasil dari transformasi ini, banyak perusahaan yang ingin mempekerjakan para profesional dengan keahlian digital, baik di bidang pemasaran dan teknologi informasi, terutama mereka yang mahir dalam menjalankan infrastruktur digital back office atau dengan keahlian teknologi khusus," katanya.
Survei tersebut, lanjut dia, juga mencatat bahwa fokus pada transformasi bisnis ke platform digital turut memicu permintaan sumber daya manusia (SDM) profesional yanga memiliki pengalaman terhadap perubahan manajemen, terutama yang terbukti sukses mengelola transformasi budaya perusahaan.
"Selain itu, profesional Tl di bidang komputasi cloud, keamanan siber dan big data juga diminati karena sub-sektor Tl ini menjadi area pertumbuhan utama, dan tren ini diperkirakan akan berlanjut pada 2018," tambah Toby. Bahkan, profesional di bidang TI bisa mendapatkan kenaikan gaji hingga 40% saat berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya. Hal itu bila dilihat dari kemampuan dan kebutuhan dari SDM di bidang TI.
"TI ini kita most chalenging part, karena fintech company, startup company setiap hari itu selalu ada. Jadi agak berebutan talent. Dan talent-talent ini high demand dan sangat diperlukan. Bisa minta 40% kenaikan gaji," kata Manajer, Akuntansi Keuangan Robert Walters, Karina Saridewi.
Sementara di sektor lainnya, Karina menjelaskan, untuk SDM di bagian Accounting dan Finance juga masih banyak dibutuhkan oleh industri. Walau tak sebesar SDM di bidang TI, namun rata-rata pertumbuhan gaji Accounting dan Finance mencapai 35%. Hal itu tergantung dari bagaimana pengalaman pekerja di sektor tersebut.
"Sementara kalau legal statis, banyak sekali orang-orang dari multicompany, untuk goverments. Jadi kita melihat demand-nya masih ada. Jadi untuk pindah kerja dari satu tempat ke tempat lain biasanya 30% kenaikan gajinya," katanya.
No comments:
Post a Comment