Golongan pelanggan listrik rencananya akan disederhanakan. Penyederhanaan ini berlaku untuk pelanggan golongan 900 VA non subsidi, 1.300 VA, 2.200 VA, dan 3.300 VA menjadi 4.400 VA.
Sedangkan golongan 450 VA dengan pelanggan sebanyak 23 juta rumah tangga dan golongan 900 VA dengan pelanggan 6,5 juta rumah tangga yang disubsidi oleh pemerintah, tidak mengalami perubahan. Sementara golongan 4.400 VA hingga 12.600 VA dinaikkan dan ditambahkan dayanya menjadi 13.000 VA, dan golongan 13.000 VA ke atas dayanya akan di-loss stroom.
Penyederhanaan golongan pelanggan listrik melalui penambahan daya hingga 4.400 VA membuat pelanggan listrik lebih leluasa menggunakan perabot elektroniknya. Hanya saja penggunaan peralatan elektronik perlu dijaga agar tidak menimbulkan tagihan listrik yang membengkak.
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, menyarankan pelanggan listrik harus lebih disiplin dalam menggunakan peralatan elektronik. Pasalnya, dengan daya listrik yang bertambah, lebih banyak peralatan elektronik yang bisa digunakan.
"Pengendalian konsumsi listrik dilakukan oleh pelanggan sendiri," ujar Fabby. Ia juga menyarankan agar tidak membeli peralatan listrik yang berlebihan. Peralatan listrik yang digunakan juga harus yang memiliki teknologi hemat energi.
"Sebaiknya tidak membeli peralatan listrik yang tidak dibutuhkan, dan selalu pilih perangkat yang hemat energi untuk mengurangi konsumsi listrik, misalnya lampu LED atau AC yang menggunakan teknologi inverter," ujar Fabby. Pelanggan listrik juga harus menyadari penggunaan barang-barang elektronik di rumah setelah penambahan daya akan menimbulkan tagihan listrik yang membengkak.
"Pelanggan harus sadar bahwa kalau boros, pembayaran listriknya akan lebih mahal," tutup Fabby.
Pelanggan listrik rencananya akan disederhanakan. Penyederhanaan ini berlaku kepada pelanggan golongan 900 VA non subsidi, 1.300 VA, 2.200 VA, dan 3.300 VA. Semua golongan tersebut akan dinaikkan dan ditambah dayanya menjadi 4.400 VA. Sedangkan golongan 450 VA dengan pelanggan sebanyak 23 juta rumah tangga dan golongan 900 VA dengan pelanggan 6,5 juta rumah tangga yang disubsidi oleh pemerintah, tidak mengalami perubahan.
Sementara golongan 4.400 VA hingga 12.600 VA dinaikkan dan ditambahkan dayanya menjadi 13.000 VA, dan golongan 13.000 VA ke atas dayanya akan di-loss stroom. Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengungkapkan penambahan daya tersebut bertujuan memudahkan pelanggan ketika menggunakan sejumlah alat elektronik secara bersamaan.
Pelanggan PLN pun nantinya tidak perlu khawatir daya listrik di rumahnya tidak cukup dengan mengorbankan peralatan elektronik lainnya.
"Ini sederhana sekali bahasanya dan sudah bilang, 1.300 misalnya, pasang kulkas, pasang AC, pasang setrika mati enggak? Kemungkinan mati. Nah ini yang akan kita naikkan, bukan 1.300, menjadi lebih tinggi, tetapi tarifnya kita usahakan sama. Jadi ada penyederhanaan golongan dengan harapan tarifnya sama," kata Arcandra di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2017).
Menurut Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Andy Noorsaman Sommeng, penambahan daya alias penyederhanaan golongan pelanggan listrik ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. Misalnya, masyarakat bisa meningkatkan produktivitas usahanya di rumah tanpa harus takut kekurangan daya terpasang.
"Kan sebenarnya untuk alat produksi, kan kalau semakin banyak orang bisa berproduksi, apalagi sekarang kan di era internet of things, bisa bisnis dari rumah. Kan artinya kan orang di rumah itu yang tadinya bisa masak kue dan dipasarkan kan gitu lho. Untuk meningkatkan itu sebenarnya," ujar Andy di Hotel JW Marriott, Jakarta Selatan.
Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan nantinya penambahan daya listrik dalam upaya penyederhanaan golongan pelanggan listrik tidak dikenakan biaya tambahan bagi pelanggan. Tarif listrik pun dijamin tidak akan mengalami kenaikan meskipun daya listriknya ditambah.
"Tidak ada kenaikan tarif dan kita upayanya nantikan ada rencana positif bagi kepentingan masyarakat yang ingin tambah daya mereka ingin tidak membayar," ujar Sofyan. Golongan pelanggan listrik rencananya akan disederhanakan. Penyederhanaan ini berlaku untuk pelanggan golongan 900 VA non subsidi, 1.300 VA, 2.200 VA, dan 3.300 VA menjadi 4.400 VA.
Sedangkan golongan 450 VA dengan pelanggan sebanyak 23 juta rumah tangga dan golongan 900 VA dengan pelanggan 6,5 juta rumah tangga yang disubsidi oleh pemerintah, tidak mengalami perubahan. Sementara golongan 4.400 VA hingga 12.600 VA dinaikkan dan ditambahkan dayanya menjadi 13.000 VA, dan golongan 13.000 VA ke atas dayanya akan di-loss stroom.
Penyederhanaan golongan pelanggan listrik melalui penambahan daya hingga 4.400 VA membuat pelanggan listrik lebih leluasa menggunakan perabot elektroniknya. Hanya saja penggunaan peralatan elektronik perlu dijaga agar tidak menimbulkan tagihan listrik yang membengkak.
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, menyarankan pelanggan listrik harus lebih disiplin dalam menggunakan peralatan elektronik. Pasalnya, dengan daya listrik yang bertambah, lebih banyak peralatan elektronik yang bisa digunakan.
Ia juga menyarankan agar tidak membeli peralatan listrik yang berlebihan. Peralatan listrik yang digunakan juga harus yang memiliki teknologi hemat energi. "Sebaiknya tidak membeli peralatan listrik yang tidak dibutuhkan, dan selalu pilih perangkat yang hemat energi untuk mengurangi konsumsi listrik, misalnya lampu LED atau AC yang menggunakan teknologi inverter," ujar Fabby.
Pelanggan listrik juga harus menyadari penggunaan barang-barang elektronik di rumah setelah penambahan daya akan menimbulkan tagihan listrik yang membengkak. "Pelanggan harus sadar bahwa kalau boros, pembayaran listriknya akan lebih mahal," tutup Fabby.
Penyederhanaan golongan pelanggan listrik 1.300-3.300 VA ditargetkan selesai Juni 2018. Penyederhanaan ini berlaku kepada pelanggan golongan 900 VA non subsidi, 1.300 VA, 2.200 VA, dan 3.300 VA menjadi 4.400 VA. Sedangkan golongan 450 VA dengan pelanggan sebanyak 23 juta rumah tangga dan golongan 900 VA dengan pelanggan 6,5 juta rumah tangga yang disubsidi oleh pemerintah, tidak mengalami perubahan.
Sementara golongan 4.400 VA hingga 12.600 VA dinaikkan dan ditambahkan dayanya menjadi 13.000 VA, dan golongan 13.000 VA ke atas dayanya akan di-loss stroom. Direktur Utama PLN Sofyan Basir menyebutkan penambahan daya listrik pelanggan non subsidi dilakukan bertahap. Penambahan daya pun dilakukan secara cuma-cuma oleh petugas PLN.
"Pegawai PLN 140.000, urusin gituan 80.000 orang. Bertahap lah mungkin sampai Juni tahun depan (2018)," ujar Sofyan di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2017). Rencana ini, kata Sofyan, berasal dari keluhan yang ada di lapangan terkait mahalnya biaya penambahan daya sebesar Rp 2 juta-Rp 6 juta per pelanggan. Oleh karena itu, PLN berencana menyederhanakan golongan pelanggan dengan memberikan layanan penambahan daya secara cuma-cuma.
"Saya pikir supaya itu aman mending digratiskan saja," lata Sofyan.
Sofyan juga menjamin pasokan listrik PLN mencukupi untuk rencana tersebut. Pasalnya saat ini cadangan alias reserve margin PLN sebesar 30%.
No comments:
Post a Comment