Thursday, November 30, 2017

Daftar Kelompok Masyarakat Yang Alami Penurunan Daya Beli

Pelemahan daya beli masyarakat masih menjadi tanda tanya. Pengusaha masih mengaku merasakan adanya penurunan daya beli, sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa itu tidak benar. Ekonom dari PT Bank Permata, Josua Pardede memandang, memang jika dilihat secara keseluruhan pelemahan daya beli tidak terasa. Namun hal itu terlihat jika dibagi berdasarkan kelas masyarakat.

Dia melihat adanya pelemahan daya beli masyarakat di kalangan menengah ke bawah. Hal itu sebagian besar lantaran kenaikan harga untuk energi seperti dicabutnya subsidi tarif listrik 900 VA.

"Jadi memang konteksnya keseluruhan masih cukup stabil. Kalau berbicara by segment, untuk menengah ke bawah terpengaruh oleh dampak dari kenaikan tarif listrik sejak awal tahun," tuturnya saat dihubungi.

Penyebab lainnya, ketika kenaikan biaya hidup masyarakat menengah ke bawah naik, tidak diiringi dengan kenaikan pendapatannya. Seperti yang dicatat Bank Indonesia (BI), bahwa ada penurunan pendapatan untuk kelompok menengah ke bawah. "Sebenarnya di situlah keterbatasan pendapatan ini. Mereka belanjanya mungkin dikurangi untuk beberapa komponen. Sebenarnya inflasi komponen pangan cenderung deflasi. Semestinya kan kalau harga pangan turun spending-nya meningkat, ini enggak," imbuhnya.

Menurut Josua, mereka menurunkan konsumsinya dan lebih mementingkan untuk pengeluaran untuk pendidikan dan kesehatan. Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat tingkat konsumsi rumah tangga pada triwulan III-2017 tumbuh melambat jadi 4,93%.

Kelompok ini memiliki porsi masyarakat Indonesia sebesar 40%, lalu kelas menengah 40% dan kelas atas 20%. Namun meski begitu kontribusi kelas menengah ke bawah terhadap perekonomian hanya sekitar 17%. "Jadi meski turun tapi kalau secara keseluruhan tidak terlihat," tandasnya

No comments:

Post a Comment