Menurut Direktur Keuangan BRI Abdul Salam saat paparan publik, Jumat (30/4) di Jakarta, laba bersih itu meningkat 25,14 persen dibandingkan perolehan laba periode yang sama tahun 2009 sebesar Rp 1,72 triliun.
Adapun posisi dana pihak ketiga (DPK) pada akhir Maret 2010 mencapai Rp 241,50 triliun atau tumbuh 18,90 persen dibandingkan periode yang sama 2009. Komposisi DPK adalah giro Rp 36,55 triliun (15,13 persen), tabungan Rp 97,29 triliun (40,29 persen), dan deposito Rp 107,66 triliun (44,58 persen).
Dengan pertumbuhan kredit dan pertumbuhan DPK itu, rasio DPK dengan total kredit yang dikucurkan (LDR) BRI pada triwulan I-2010 mencapai 86,53 persen, sedangkan 2009 tercatat 81,35 persen. Adapun rasio kecukupan modal BRI, menurut Abdul Salam, mencapai 15,44 persen dengan telah memperhitungkan risiko operasional.
Sementara itu, Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk menerbitkan obligasi Rp 1,5 triliun. Obligasi dengan tingkat bunga tetap ini mendapatkan peringkat dari Pefindo, idAA-.
Iqbal Latanro, Direktur Utama Bank BTN, saat pemaparan publik menjelaskan, seluruh dana hasil penjualan obligasi untuk mendukung pembiayaan perumahan yang menjadi bisnis inti BTN. Hasil penjualan obligasi juga diharapkan dapat memperbaiki struktur pendanaan perseroan.
Obligasi yang diterbitkan BTN kali ini merupakan obligasi XIV. Total obligasi yang telah diterbitkan BTN hampir Rp 6 triliun. Obligasi Bank BTN yang masih outstanding Rp 3 triliun.
Sementara itu, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank Danamon menyetujui pembayaran dividen Rp 766,27 miliar atau sekitar 50 persen dari laba bersih Danamon tahun buku 2009.
RUPST juga menyetujui susunan anggota dewan komisaris dan direksi perseroan yang baru. Henry Ho ditunjuk sebagai Direktur Utama Danamon menggantikan Sebastian Paredes yang mengundurkan diri.
No comments:
Post a Comment