Demikian disampaikan Menteri BUMN Mustafa Abubakar seusai penandatanganan nota kesepahaman partisipasi penanaman pohon satu miliar oleh BUMN dengan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan di Manggala Wana Bhakti, Jakarta, Kamis (6/5). Hadir pejabat eselon I kedua kementerian dan sejumlah direksi BUMN sektor kehutanan.
”Perhutani dan Inhutani masih under utilize, sebagian masih bleeding atau mati suri. Kami minta dukungan untuk mengevaluasi lagi bagaimana kedua usaha ini bisa menjadi kuat kembali dengan memadu kekuatan,” kata Mustafa.
Perum Perhutani merupakan BUMN yang mengelola dua juta hektar kawasan hutan di Pulau Jawa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2003 soal Perum Kehutanan Negara. Adapun Inhutani I-V merupakan BUMN kehutanan yang bergerak di bidang pembalakan dan pengolahan kayu di luar Pulau Jawa.
Kementerian BUMN berencana menggabungkan semua perusahaan negara sektor kehutanan dalam satu holding. Penggabungan ini bertujuan menciptakan kelompok usaha yang ramping dan gesit bekerja.
Proses penggabungan diusahakan selesai tahun 2010 dan diharapkan bisa berjalan di bawah payung Perum Perhutani mulai tahun 2011.
Menurut Mustafa, selama proses reorganisasi, pemerintah sebagai pemegang saham juga mengkaji pembagian wilayah operasi BUMN kehutanan. ”Ditata kembali. Dimerger sehingga ada satuan, tidak hanya di Jawa untuk Perhutani, bukan hanya di luar Jawa untuk Inhutani,” ujar Mustafa.
Rencana ini mendapat dukungan Menhut. Menurut Menhut, reorganisasi perusahaan negara sektor kehutanan berada di ranah Kementerian BUMN.
Menhut hanya meminta BUMN berperan aktif dalam program penanaman satu miliar pohon. Zulkifli menawarkan program rehabilitasi hutan besar-besaran dengan BUMN.
”Kami sudah menyiapkan peta dan program (rehabilitasi hutan berskala masif). Perusahaan swasta sudah jalan, sekarang mengajak BUMN,” ujar Zulkifli.
Dia menuturkan, keterlibatan HM Sampoerna dalam program penanaman satu miliar pohon adalah dengan menyumbang lima juta bibit cengkeh kepada masyarakat. Semua pemangku kepentingan harus aktif menanam pohon demi mengurangi emisi karbon.
Menurut Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Hadi Daryanto, BUMN kehutanan tak boleh lagi berorientasi pada usaha pembalakan yang tak populer. Mereka dapat masuk ke bisnis jasa lingkungan untuk sumber daya air, ekowisata, atau perdagangan karbon yang kini lebih menarik.
BUMN kehutanan juga harus memacu hutan tanaman bersama rakyat dengan mendirikan industri pengolahan kayu di luar Jawa. Hutan tanaman kini sangat potensial memasok bahan baku untuk mengurangi tekanan pada hutan alam.
Pelaksana Tugas Direktur Utama Perum Perhutani Upik Rosalina mengatakan, pihaknya siap menjalankan keputusan pemerintah.
No comments:
Post a Comment