PT Pertamina berencana menaikkan harga elpiji nonsubsidi kemasan 12 kilogram satu kali tahun ini. Hal ini untuk mengurangi kerugian karena harga elpiji nonsubsidi saat ini masih di bawah harga keekonomian.
”Kami telah mengirim surat mengenai usulan kenaikan harga elpiji 12 kg kepada pemerintah bulan lalu,” kata Deputi Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Hanung Budya, Senin (10/5) di Jakarta.
Pihaknya mengusulkan kenaikan harga elpiji 12 kg dilaksanakan satu kali pada tahun ini. Pertimbangannya, jika kenaikan harga elpiji dilakukan secara bertahap, dikhawatirkan berulang kali terjadi keributan atau protes dari masyarakat.
Sebelumnya Pertamina berencana menaikkan harga elpiji 12 kg secara bertahap pada tahun ini. Kenaikan harga elpiji itu sebesar Rp 100 per kg setiap bulan agar tidak membebani masyarakat.
Dengan harga saat ini, Pertamina menanggung kerugian cukup besar dari penjualan elpiji nonsubsidi itu. Harga jual elpiji 12 kg Rp 5.750 per kg. Adapun harga keekonomian elpiji 12 kg saat ini Rp 8.508 per kg.
”Seharusnya elpiji 12 kg sudah naik, tetapi kami belum mendapat izin pemerintah. Jika tidak naik, kerugian Pertamina bisa terus bertambah,” katanya. Akan tetapi, ia tidak bersedia menjelaskan berapa besar kenaikan harga elpiji nonsubsidi yang diusulkan ke pemerintah.
No comments:
Post a Comment