Sunday, May 2, 2010

Harga Bahan Baku Rumah Naik, Industri Properti Terpukul Karena Tidak Mau Mengurangi Margin Laba

Tren kenaikan harga besi dan baja kemungkinan besar berdampak terhadap peningkatan harga rumah. Kenaikan harga rumah dikhawatirkan kembali memukul pertumbuhan industri properti yang baru beranjak bangkit.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Real Estat Indonesia Teguh Satria, di Jakarta, Sabtu (1/5), mengemukakan, kenaikan harga besi dan baja diperkirakan masih terus berlangsung.

Apalagi, PT Krakatau Steel telah menyampaikan bahwa harga besi dan baja cenderung naik. Padahal, kebutuhan besi dan baja untuk bahan baku bangunan mencapai 22-24 persen dengan komponen biaya mencapai 14-16 persen dari total biaya pembangunan rumah.

”Pengembang kini mulai berhitung untuk kontrak-kontrak pembangunan baru. Kalau harga besi dan baja terus naik, mau tidak mau harga rumah akan terkoreksi naik mulai bulan Juni,” ujar Teguh, di sela-sela Pameran REI Expo 2010.

Kenaikan harga besi dan baja juga akan berimbas terhadap harga rumah sederhana sehat (RSH) bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Menanggapi rencana kenaikan harga rumah, Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa meminta pengembang untuk tidak terburu-buru menaikkan harga rumah. Sebab, hal itu akan menekan industri properti yang mulai kondusif.

Suharso akan memanggil REI dan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) untuk membahas solusi agar kenaikan harga komponen besi dan baja tidak terlalu berpengaruh terhadap harga rumah

No comments:

Post a Comment