Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat sore cenderung stabil, karena masuknya Bank Indonesia (BI) ke pasar melakukan intervensi dengan melepas stok dolar sehingga menahan keterpurukan rupiah.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar mencapai Rp9.190-Rp9.200 per dolar.
Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Jumat mengatakan, BI khawatir rupiah akan terus terpuruk apabila tidak segera masuk pasar.
Karena itu, BI dengan cadangan devisanya yang cukup besar mencapai 75 miliar dolar AS lebih segera melakukan intervensi melepas dolar, katanya.
Menurut dia, dengan intervensi BI rupiah yang semula terperosok kembali membaik berada di bawah angka Rp9.200 per dolar, meski masih berada jauh di atas Rp9.000 per dolar.
"Kami optimis rupiah akan kembali membaik hingga mendekati angka Rp9.100 per dolar pada pekan mendatang. Apabila faktor eksternal negatif akibat kekhawatiran pelaku pasar terhadap krisis finanasial di Eropa yang mulai merembet ke negara lain," katanya.
Sementara itu, menurut dia, kasus pengunduran diri Menkeu Sri Mulyani Indrawati juga masih memberikan nilai negatif terhadap pasar, namun kemungkinan tidak akan berlangsung lama.
Karena faktor ekonomi makro Indonesia yang cukup baik masih memberikan kepercayaan kepada investor asing untuk kembali bermain di pasar domestik, ucapnya.
Apalagi bunga rupiah di dalam negeri, menurut dia, masih cukup tinggi, setelah BI menetapkan bunga acuan (BI Rate) masih harus dipertahankan seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik.
"Jadi Indonesia ke depan masih merupakan pasar potensial yang dapat digarap lebih baik ketimbang di negara lain, karena stabilitas politik dan keamanan masih terjaga," ucapnya.
No comments:
Post a Comment