Manajemen BP PLC mengatakan, Senin (10/5), bahwa biaya untuk mengatasi tumpahan minyak di Teluk Meksiko sekitar 350 juta dollar AS.
BP mengatakan, perhitungan itu termasuk biaya untuk merespons dengan cepat, pencemaran dan sumur galian, komitmen terhadap negara-negara di Teluk Meksiko, hingga ongkos yang harus disetorkan kepada pemerintah Federal.
Perusahaan minyak itu tidak mengungkapkan berapa sebenarnya biaya final. Para analis memperkirakan dapat mencapai puluhan miliar dollar AS. Akibat menanggung biaya sebesar itu, saham BP merosot 0,5 persen menjadi 551,4 pence atau sekitar Rp 76.000 per unit.
BP yang bermarkas di London itu mengatakan sedang mempersiapkan kotak kurungan kedua yang lebih kecil dibandingkan dengan yang pertama. Kotak tersebut digunakan untuk mencegah semakin meluasnya limpahan minyak di anjungan Deepwater Horizon.
BP mengatakan, pengurung yang lebih kecil itu dirancang untuk mitigasi cairan dalam volume besar yang sudah dikurung dalam kubah sebelumnya.
Langkah tersebut juga bertujuan untuk menyerap tumpahan minyak hingga 85 persen, yang lalu ditempatkan pada sebuah kapal tanker. Langkah itu belum pernah dilakukan pada ke dalaman lebih dari 1.525 meter di bawah permukaan air. Sumur yang meledak itu diperkirakan mengeluarkan setidaknya 750.000 liter minyak per hari dan terletak sekitar dua kilometer di bawah permukaan.
BP juga menambahkan, akan berkonsentrasi pada peralatan yang dapat digunakan sebagai pencegah keluarnya minyak. Alat itu seharusnya dapat menutup semburan minyak setelah 20 April lalu terjadi ledakan di anjungan tersebut. Namun, alat itu gagal berfungsi sehingga BP harus mengambil posisi sebagai penutup semburan. Teknik yang digunakan termasuk menyuntikkan lumpur dan menangani alat pencegah semburan tersebut.
”Semua teknik sedang dicoba untuk mengatasi semburan minyak, belum pernah diuji dalam kondisi seperti ini,” demikian pernyataan dari BP
No comments:
Post a Comment