Pemerintah memprediksi pertumbuhan industri bisa mencapai lebih dari 7% pada tahun 2012.
Menteri Perindustrian MS Hidayat menuturkan pertumbuhan industri dipatok bisa mencapai 7,1% apabila dibarengi efisiensi dan peningkatan daya saing serta kondisi krisis yang tidak memburuk.
"Tahun 2012 pertumbuhan industri lebih dari 7%, 7,1% saja sudah bagus. Targetnya kan melebihi pertumbuhan ekonomi nasional," ujar M.S. Hidayat di Kemenperin, Selasa (6/12).
Penetapan target pertumbuhan industri yang terbilang tinggi itu didasari pencapaian pada kuartal III 2011 yang mencapai 6,98%. Secara tahunan, pertumbuhan industri nonmigas diprediksi bakal mencapai 6,5%.
"Biasanya kuartal IV pertumbuhan industri flat, mudah-mudahan (tahun ini) naik," ujarnya.
Hidayat mengatakan target 7% tersebut sekaligus akan menjadi lebih tinggi dari perkiraan peningkatan ekonomi yang tercantum dalam RAPBN 2012 yang sebesar 6,7%.
Potensi perlambatan akibat krisis global pada semester I 2012 yang disebabkan gejolak ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat dinilainya tidak bakal berpengaruh banyak pada target pertumbuhan industri di 2012. Pasalnya, eksposur ekspor Indonesia ke Eropa dan investasi portfolio Eropa di Indonesia relatif sedikit.
"Kali ini di Eropa tidak melibatkan kita, karena kebetulan ekspor kita tidak terlalu besar di Eropa, kedua inestasi portofolio mereka di kita tidak terlalu besar," ujarnya.
Dituturkannya, dampak krisisi Eropa mulai terasa di Indonesia, terutama dalam sektor keuangan. Likuiditas perbankan dalam bentuk valuta asing mengalami kekeringan terutama bank-bank yang menyimpan dananya di portfolio dalam bentuk valas.
"Karena ada 4 negara besar (di Eropa) sedang bankrupt, jadi harus diwaspadai. Ini membutuhkan dana yang banyak sekali."ujarnya.
Ia berharap kondisi krisis Eropa tidak memburuk sehingga tidak akan memberi dampak lebih buruk lagi kepada perekonomian negara lain, termasuk Indonesia.
Salah satu cara untuk mencapai target pertumbuhan industri sebesar 7,1%, Hidayat menekankan perlunya peningkatan efisiensi dan daya saing. Untuk itu Kementerian Perindustrian tengah menyusun Matrix Daya Saing bekerja sama dengan Kementerian dan Bank Indonesia dalam rangka efisiensi dan daya saing pasar domestik.
"Saya menunggu koordinasi, setelah bertemu dengan presiden di Honolulu, saya segera menyusun matrixnya. Itusatu-satunya cara kita untuk meningkatkan," kata Hidayat.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Chris Kanter optimistis dengan target pertumbuhan industri yang ditetapkan Kemenperin, jika didukung dengan perbaikan biaya logistik dan infrastruktur. "Saya optimistis, kalau logistik diperbaiki dan infrastruktur diperbaiki akan lebih baik dari itu," ujarnya
No comments:
Post a Comment