Sejauh ini manajemen Pertamina masih mempertimbangkan beberapa wilayah blok migas yang hendak diakuisisi.
”Masih dalam pertimbangan, Asia atau Afrika,” kata Direktur Investasi dan Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero) Ferederick Siahaan, Selasa (25/1) di sela-sela acara Indogas 2011 di Jakarta.
Menurut dia, ada 20 aset atau blok migas yang dalam proses evaluasi, di antaranya sedang proses tender dan pemeriksaan dokumen. ”Kami belum tahu apakah kami jadi pemenang atau tidak,” ujarnya.
Saat ini banyak blok migas yang ditawarkan di Afrika dan Irak ataupun penjualan lapangan-lapangan besar. Pertamina menargetkan kenaikan produksi migas 12,9 persen dalam lima tahun ke depan atau total produksi 702.800 setara barrel minyak per hari. Dari total produksi itu, 100.000 barrel di antaranya dari akuisisi dan merger.
Untuk melaksanakan akuisisi tahun ini, Pertamina mengalokasikan dana Rp 10 triliun. Kalau mendapat blok migas yang menarik, Pertamina menyiapkan lebih dari 1 miliar dollar AS.
Pengamat perminyakan Kurtubi, beberapa waktu lalu, menilai positif strategi akuisisi blok-blok migas di luar negeri yang dijalankan perseroan itu.
”Hal ini akan memengaruhi produksi minyak bagi Pertamina ataupun secara nasional,” ujar Kurtubi. Sebab, hasil minyak di lapangan migas itu akan menambah produksi minyak Pertamina dan nasional.
Hal ini berbeda jika Pertamina mengakuisisi blok-blok migas di dalam negeri. Meski meningkatkan produksi minyak Pertamina, hal itu tidak berpengaruh pada produksi minyak nasional.
No comments:
Post a Comment