Pemerintah akan membangun sebanyak 129 unit SPBG (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas) di Jawa untuk menyukseskan program konversi BBM ke BBG dan LGV pada tahun 2012. Sebanyak 19 unit di antaranya akan dibangun Jakarta.
Pemerintah juga berencana menambah SPBU yang bisa melayani penjualan Vi-Gas sebanyak sembilan unit. Untuk itu, pemerintah akan memberikan subsidi sebesar Rp 1.000 per liter setara premium (lsp) untuk harga jual Vi-Gas. "Tahun 2012 kita tambah 129 SPBG, 110 di Jawa, 19 di Jakarta," kata Wakil Menteri Enregi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Widjajono Partowidagdo di kantor ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Rabu (11/1/2012).
Widjojano juga mengemukakan, Pemerintah akan membagikan sebanyak 44.000 unit converter kit BBG untuk kendaraan umum dan 200.000 unit untuk LGV. Menurutnya semakin banyak yang membeli, harga converter kit bisa ditekan. "Malah PT Dirgantara Indonesia sanggup menjual dengan harga 2 juta rupiah," jelas Widjajono seraya mengatakan, dirinya tengah melakukan pemasangan alat converter kit pada mobil dinasnya agar bisa menggunakan BBG.
.
Secara terpisah Vice President Communication Coorporate Pertamina, Mochamad Harun mengemukakan, Pemerintah berencana memberikan subsidi sebesar Rp 1.000 per liter setara Premium (lsp) untuk harga jual Vi-Gas. "Ke depan harga gas diharapkan mengikuti mekanisme pasar yang mengacu pada harga LPG internasional," kata Harin dalam siaran persnya yang dikeluarkan di Jakarta,
Secara terpisah Vice President Communication Coorporate Pertamina, Mochamad Harun mengemukakan, Pemerintah berencana memberikan subsidi sebesar Rp 1.000 per liter setara Premium (lsp) untuk harga jual Vi-Gas. "Ke depan harga gas diharapkan mengikuti mekanisme pasar yang mengacu pada harga LPG internasional," kata Harin dalam siaran persnya yang dikeluarkan di Jakarta,
Rencana tersebut dibuat terkait kebijakan pemerintah untuk mengonversi BBM bersubsidi (Premium) sektor transportasi mulai 2012. Pemerintah menargetkan jumlah kendaraan yang dikonversi menggunakan Vi-Gas sebanyak 250.000 unit di Jawa dan Bali.
"Jumlah tersebut terdiri dari kendaraan umum sebanyak 200.000 dan kendaraan pribadi roda 4 yang memiliki mesin di bawah 1.500 cc sebanyak 50.000," ujar Harun.
Dijelaskan lebih lanjut, harga jual Vi-Gas akan selalu berubah mengikuti harga LPG internasional dan kurs rupiah terhadap dolar. Namun pemerintah tetap akan memberikan subsidi sebesar Rp 1.000,00 per lsp. "Sehingga ke depannya, harga jual LGV (Vi-Gas) akan berfluktuasi dengan besaran subsidi yang konstan," ujar Harun.
Dikemukakan pula, formula harga Vi-Gas mirip dengan formula BBM bersubsidi saat ini. Harga keekonomian ini, katanya, akan mendorong SPBU melakukan investasi penyiapan sarana Vi-Gas sehingga memperbanyak ketersediaan SPBU yang bisa melayani penjualan Vi-Gas.
Harga jual Vi-Gas tidak mengalami perubahan sejak diperkenalkan pada tahun 2009, yakni pada angka Rp 3.600 per lsp. Namun harga tersebut dinilai merupakan harga promosi sehingga belum mencerminkan harga pasar.
Karena itu serhitung sejak 10 Januari 2012, Pertamina menetapkan harga jual Vehicle-Gas (Vi-Gas) menjadi Rp 5.600 per lsp. Namun penjualan Vi-Gas melalui 10 SPBU Pertamina masih relatif rendah, yaitu sekitar 24.000 lsp per bulan.
No comments:
Post a Comment