Bank Mandiri menjadi penyalur kredit sindikasi terbesar di Indonesia sepanjang 2011, di antara tiga bank nasional yang masuk dalam jajaran 10 besar "mandated arranger" bersama tujuh bank swasta nasional lain.
Kredit sindikasi yang ditangani Bank Mandiri mencapai 1,813 miliar dolar AS atau setara dengan Rp16,7 triliun, kata Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Fransisca Nelwan Mok di Jakarta, Minggu .
Jumlah penyaluran kredit sindikasi tersebut membuat Bank Mandiri berada di posisi teratas sebagai "mandated arranger" di Tanah Air dengan pangsa sebesar 12,4 persen atau tumbuh 3,7 persen dibandingkan 2010.
Fransisca Nelwan Mok mengemukakan, salah satu proyek pendanaan terbesar yang ditangani Bank Mandiri pada 2011 adalah pembiayaan kepada PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk kaltim).
Pada proyek pembiayaan yang nilainya mencapai Rp4,3 triliun itu, Bank Mandiri menjadi pimpinan sindikasi untuk pembiayaan dalam denominasi rupiah sebesar Rp1,35 triliun dan valas sebesar 337 juta dolar AS. Kontribusi Bank Mandiri dalam pembiayaan sindikasi yang ini sebesar Rp1,2 triliun dan 162,7 juta dolar AS, dengan nilai total setara dengan Rp2,7 Triliun.
"Kami berkomitmen untuk meningkatkan peran aktif dalam mendukung upaya pengembangan bisnis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional melalui aliansi dengan bank lain sebab dengan aliansi, peran perbankan dalam mendukung ekonomi dapat lebih optimal," kata Fransisca Nelwan Mok.
Selaras dengan Bank mandiri, pencapaian positif juga diperoleh PT Mandiri Sekuritas sebagai anak perusahan. Mandiri Sekuritas berhasil mengokohkan diri sebagai penjamin emisi terbesar di Indonesia . Hal itu dibuktikan dengan nilai penjaminan emisi yang dilakukan oleh Mandiri Sekuritas sepanjang 2011 yang mencapai Rp11,70 triliun.
Angka tersebut merupakan nilai total penjaminan emisi dari 22 perusahaan yang ditangani oleh Mandiri Sekuritas. Selain itu, di tahun ini Mandiri Sekuritas juga turut menangani rights issue Bank Mandiri senilai Rp11,68 triliun. Nilai ini tercatat sebagai rights issue terbesar yang dilakukan oleh bank di Indonesia hingga saat ini.
No comments:
Post a Comment